Jakarta: Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBT) terus dimatangkan jelang pembahasan dengan pemerintah. Oleh sebab itu, mereka meminta kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan produsen kendaraan proaktif memberikan masukan terhadap draf RUU EBT.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, sudah melakukan pertemuan pada Rabu (9-11-2022) dengan Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufik Bawazier, beserta perwakilan dari Honda, Mitsubishi Fuso, Wuling Motors, Toyota, dan DFSK. Pertemuan ini dilakukan untuk mendengarkan masukan mengenai draf RUU EBT, khususnya mengenai power wheeling.
"Seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ditjen ILMATE bisa berkontribusi kepada pembahasan RUU EBET. Karena ketika nanti sudah dinyatakan ada DIM, maka dibentuk Panja. Masih ada waktu untuk memberikan masukan. Masih ada waktu, Pak Dirjen proaktif memberikan kontribusi pemikiran kepada RUU EBET,” kata Sugeng dikutip dari situs DPR RI.
Komisi VII DPR RI juga mendesak Dirjen ILMATE Kemenperin mendorong terbentuknya ekosistem Battery Cell sebagai komponen utama bagi kendaraan bermotor listrik, agar dapat memproduksi kendaraan bermotor listrik dengan harga yang terjangkau.
Komisi VII DPR RI juga mendorong agar Honda Prospect Motor (HPM), Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Mitsubishi Motor Kramayudha Indonesia, Wuling Motors Indonesia (SGMW), dan DongFeng Sokon (DFSK) Motor Indonesia untuk terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya agar industri kecil dan menengah di dalam negeri dapat tumbuh.
“Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen ILMATE Kemenperin untuk menyiapkan regulasi pendukung terhadap inovasi anak bangsa yang melakukan konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan bermotor listrik yang dilakukan secara mandiri,” tutup Sugeng.
Jakarta: Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBT) terus dimatangkan jelang pembahasan dengan pemerintah. Oleh sebab itu, mereka meminta kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan produsen kendaraan proaktif memberikan masukan terhadap draf RUU EBT.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, sudah melakukan pertemuan pada Rabu (9-11-2022) dengan Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufik Bawazier, beserta perwakilan dari Honda, Mitsubishi Fuso, Wuling Motors, Toyota, dan DFSK. Pertemuan ini dilakukan untuk mendengarkan masukan mengenai draf RUU EBT, khususnya mengenai power wheeling.
"Seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ditjen ILMATE bisa berkontribusi kepada pembahasan RUU EBET. Karena ketika nanti sudah dinyatakan ada DIM, maka dibentuk Panja. Masih ada waktu untuk memberikan masukan. Masih ada waktu, Pak Dirjen proaktif memberikan kontribusi pemikiran kepada RUU EBET,” kata Sugeng dikutip dari situs DPR RI.
Komisi VII DPR RI juga mendesak Dirjen ILMATE Kemenperin mendorong terbentuknya ekosistem Battery Cell sebagai komponen utama bagi kendaraan bermotor listrik, agar dapat memproduksi kendaraan bermotor listrik dengan harga yang terjangkau.
Komisi VII DPR RI juga mendorong agar Honda Prospect Motor (HPM), Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Mitsubishi Motor Kramayudha Indonesia, Wuling Motors Indonesia (SGMW), dan DongFeng Sokon (DFSK) Motor Indonesia untuk terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya agar industri kecil dan menengah di dalam negeri dapat tumbuh.
“Komisi VII DPR RI mendesak Dirjen ILMATE Kemenperin untuk menyiapkan regulasi pendukung terhadap inovasi anak bangsa yang melakukan konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan bermotor listrik yang dilakukan secara mandiri,” tutup Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)