Tokyo: Toyota Group sudah mengumumkan penjualan mereka sepanjang tahun 2022. Sayangnya, pabrikan asal Jepang tersebut tampaknya jalan ditempat selama 1 tahun ke belakang.
Toyota Motor Corporation (TMC) yang menaungi merek Toyota, Daihatsu, dan Hino mencatatkan penjualan 10.483.024 unit di tahun 2022. Sebagai perbandingan, perolehan mereka menurun 0,1 persen jika dibandingkan pencapaian di tahun 2021.
Bila dirinci untuk Penjualan Toyota 2022 (Januari – Desember) menyentuh 9,566,961 unit (turun senilai 0,5 persen), penjualan Daihatsu sebanyak 766,091 unit (naik sekitar 5,6 persen), dan penjualan Hino menjadi 149,972 unit (turun 3,4 persen). Meski demikian, mereka masih memiliki penjualan yang cukup kuat untuk pasar Asia.
Meski demikian, total produksi naik 5,3 persen. Total produksi Toyota naik 5,2 persen menjadi 9,026,713 unit, total produksi Hino meningkat 2,7 persen menjadi 175,096 unit, dan total produksi Daihatsu 1,408,795 unit.
Alasan penurunan penjualan tidak lain karena Covid-19, peningkatan permintaan semikonduktor (sementara produksinya belum stabil), dan lain-lainnya. Perusahaan masih menganggap situasi tetap sulit diprediksi karena kekurangan semikonduktor dan Covid-19. Namun, mereka akan terus memantau situasi pasokan suku cadang dengan hati-hati, dan meminimalkan penurunan produksi sambil melakukan segala upaya untuk mengirimkan sebanyak mungkin kendaraan kepada para pelanggan.
Di Indonesia sendiri, Toyota masih memimpin pasar otomotif di tahun 2022 dengan menjual sebanyak 331.410 unit atau menguasai 31,6% pasar otomotif nasional untuk wholesale (dari pabrik ke dealer). Model-model MPV Toyota menyumbang lebih dari 50% total penjualan Toyota yakni 191.010 unit, naik 21% dari tahun 2021.
Sedangkan Daihatsu berada di posisi ke-2 dengan kontribusi penjualan sebanyak 202.665 unit atau 19,3 persen dari total pasar. Secara volume, penjualan mereka ditopang oleh Sigra, Gran Max Pickup, dan Xenia yang laris di pasar otomotif nasional.
Tokyo: Toyota Group sudah mengumumkan penjualan mereka sepanjang tahun 2022. Sayangnya, pabrikan asal Jepang tersebut tampaknya jalan ditempat selama 1 tahun ke belakang.
Toyota Motor Corporation (TMC) yang menaungi merek Toyota, Daihatsu, dan Hino mencatatkan penjualan 10.483.024 unit di tahun 2022. Sebagai perbandingan, perolehan mereka menurun 0,1 persen jika dibandingkan pencapaian di tahun 2021.
Bila dirinci untuk Penjualan Toyota 2022 (Januari – Desember) menyentuh 9,566,961 unit (turun senilai 0,5 persen), penjualan Daihatsu sebanyak 766,091 unit (naik sekitar 5,6 persen), dan penjualan Hino menjadi 149,972 unit (turun 3,4 persen). Meski demikian, mereka masih memiliki penjualan yang cukup kuat untuk pasar Asia.
Meski demikian, total produksi naik 5,3 persen. Total produksi Toyota naik 5,2 persen menjadi 9,026,713 unit, total produksi Hino meningkat 2,7 persen menjadi 175,096 unit, dan total produksi Daihatsu 1,408,795 unit.
Alasan penurunan penjualan tidak lain karena Covid-19, peningkatan permintaan semikonduktor (sementara produksinya belum stabil), dan lain-lainnya. Perusahaan masih menganggap situasi tetap sulit diprediksi karena kekurangan semikonduktor dan Covid-19. Namun, mereka akan terus memantau situasi pasokan suku cadang dengan hati-hati, dan meminimalkan penurunan produksi sambil melakukan segala upaya untuk mengirimkan sebanyak mungkin kendaraan kepada para pelanggan.
Di Indonesia sendiri, Toyota masih memimpin pasar otomotif di tahun 2022 dengan menjual sebanyak 331.410 unit atau menguasai 31,6% pasar otomotif nasional untuk wholesale (dari pabrik ke dealer). Model-model MPV Toyota menyumbang lebih dari 50% total penjualan Toyota yakni 191.010 unit, naik 21% dari tahun 2021.
Sedangkan Daihatsu berada di posisi ke-2 dengan kontribusi penjualan sebanyak 202.665 unit atau 19,3 persen dari total pasar. Secara volume, penjualan mereka ditopang oleh Sigra, Gran Max Pickup, dan Xenia yang laris di pasar otomotif nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
