Silicon Valley: Tesla terus berupa mengembangkan teknologi mobil listrik untuk menghasilkan mobil listrik yang semakin efisien dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi ini mereka tunjukan dengan mempersiapkan pengenalan baterai terbaru yang tahan hingga 1,6 juta kilometer perjalanan.
Sumber tenaga di mobil listrik ini merupakan hasil kolaborasi antara pabrikan baterai China Contemporary Amperex Technology (CATL) dan tim ahli Tesla. Tim ahli ini sengaja dibuat oleh CEO Tesla, Elon Musk, untuk pengembangan baterai berdaya tahan tinggi ini.
Selain daya tahan tinggi, kapasitas yang lebih besar, dan kemampuan menyuplai tenaga mobil lebih efisien, baterai ini juga memiliki harga yang terjangkau dan bersaing semakin dengan kendaraan konvensional. Harga baterai yang lebih terjangkau ini bisa dicapai dengan cara reformulasi bahan kimia baterai untuk meminimalkan atau menghilangkan komponen Cobalt yang mahal. Gantinya, bahan aditif kimia akan digunakan bersama komponen selubung yang akan menghapus tekanan internal baterai.
Selain lebih murah, baterai baru itu diklaim mampu menyimpan energi lebih banyak untuk pemakaian yang lebih lama. Reuters mencatat baterai baru itu mampu bertahan meski sudah digunakan sejauh satu juta mil atau setara dengan 1,6 juta kilometer.
Kemudian soal daya tahan, baterai ini diklaim lebih tangguh dan awet digunakan. Jika rata-rata baterai lithium-ion biasanya akan mulai berkurang kemampuannya saat melewati 1.000 kali pengisian daya, maka baterai ini baru berkurang kemampuannya setelah melewati 4.000 kali pengisian dan itu pun hanya 5 persen saja pengurangannya.
Rencananya baterai terbaru ini akan diperkenalkan bersamaan dengan Model 3 terbaru yang akan meluncur di Tiongkok. Sayangnya untuk tanggalnya belum dipastikan karena terganggu adanya pandemik virus korona, namun diperkirakan akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Silicon Valley: Tesla terus berupa mengembangkan teknologi mobil listrik untuk menghasilkan mobil listrik yang semakin efisien dan ramah lingkungan. Pengembangan teknologi ini mereka tunjukan dengan mempersiapkan pengenalan baterai terbaru yang tahan hingga 1,6 juta kilometer perjalanan.
Sumber tenaga di mobil listrik ini merupakan hasil kolaborasi antara pabrikan baterai China Contemporary Amperex Technology (CATL) dan tim ahli Tesla. Tim ahli ini sengaja dibuat oleh CEO Tesla, Elon Musk, untuk pengembangan baterai berdaya tahan tinggi ini.
Selain daya tahan tinggi, kapasitas yang lebih besar, dan kemampuan menyuplai tenaga mobil lebih efisien, baterai ini juga memiliki harga yang terjangkau dan bersaing semakin dengan kendaraan konvensional. Harga baterai yang lebih terjangkau ini bisa dicapai dengan cara reformulasi bahan kimia baterai untuk meminimalkan atau menghilangkan komponen Cobalt yang mahal. Gantinya, bahan aditif kimia akan digunakan bersama komponen selubung yang akan menghapus tekanan internal baterai.
Selain lebih murah, baterai baru itu diklaim mampu menyimpan energi lebih banyak untuk pemakaian yang lebih lama. Reuters mencatat baterai baru itu mampu bertahan meski sudah digunakan sejauh satu juta mil atau setara dengan 1,6 juta kilometer.
Kemudian soal daya tahan, baterai ini diklaim lebih tangguh dan awet digunakan. Jika rata-rata baterai lithium-ion biasanya akan mulai berkurang kemampuannya saat melewati 1.000 kali pengisian daya, maka baterai ini baru berkurang kemampuannya setelah melewati 4.000 kali pengisian dan itu pun hanya 5 persen saja pengurangannya.
Rencananya baterai terbaru ini akan diperkenalkan bersamaan dengan Model 3 terbaru yang akan meluncur di Tiongkok. Sayangnya untuk tanggalnya belum dipastikan karena terganggu adanya pandemik virus korona, namun diperkirakan akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
