Jakarta: Kendaraan listrik kini semakin ramai dan masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan untuk mobilitasnya. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai keberadaan kendaraan listrik ini bagus untuk mengurangi polusi dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
"Tadi kami baru selesai rapat. Saya pikir ini akan menjadi sangat relevan dengan adanya pabrik BYD di Indonesia untuk mengurangi polusi dan pencapaian target zero emission 2060 atau awal. Kami juga sekarang ini akan membuat kualitas solar atau bensin kita seperti Euro 4 atau Euro 5," kata Luhut pada Kamis (18-1-2024) memberikan sambutan di peluncuran merek BYD.
Luhut juga menjelaskan Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang cukup bagus, di mana belum pernah sepanjang sejarah di bawah 3 persen, dan sepanjang 34 bulan berturut-turut mempunyai ekspor surplus.
"Hal ini memberikan satu indikasi keadaan ekonomi kita sekarang ini di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, di tengah keadaan ekonomi dunia, kita mampu memitigasi berbagai masalah."
"Kami tadi rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik sehingga nanti itu bisa memberikan subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat. Dengan demikian, kita mencoba melihat ekuilibrium dan juga dalam konteks menurunkan polusi udara," papar dia.
Menurut Luhut, pihaknya telah merumuskan sejumlah langkah-langkah mitigasi mengenai perubahan iklim, ketahanan energi, dan beberapa hal lain yang kemudian akan dibicarakan bersama dalam rapat terbatas untuk mendapatkan keputusan dari Presiden Joko Widodo pada pekan mendatang.
"Dalam beberapa bulan ini kami sudah menemukan simpul-simpul masalah dan saya pikir ini kesempatan yang bagus untuk membuat Jakarta lebih bersih, lebih sehat, dan bisa mengurangi subsidi berobat yang mencapai Rp10 triliun. Kita cari ekuilibrium untuk membuat ekonomi tetap berjalan dengan baik, seperti waktu penanganan COVID, sehingga ekonomi bisa jalan dan penanganan polusi udara juga berjalan," tegas dia.
Jakarta: Kendaraan listrik kini semakin ramai dan masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan untuk mobilitasnya. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai keberadaan kendaraan listrik ini bagus untuk mengurangi polusi dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
"Tadi kami baru selesai rapat. Saya pikir ini akan menjadi sangat relevan dengan adanya pabrik
BYD di Indonesia untuk mengurangi polusi dan pencapaian target zero emission 2060 atau awal. Kami juga sekarang ini akan membuat kualitas solar atau bensin kita seperti Euro 4 atau Euro 5," kata Luhut pada Kamis (18-1-2024) memberikan sambutan di peluncuran merek BYD.
Luhut juga menjelaskan Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang cukup bagus, di mana belum pernah sepanjang sejarah di bawah 3 persen, dan sepanjang 34 bulan berturut-turut mempunyai ekspor surplus.
"Hal ini memberikan satu indikasi keadaan ekonomi kita sekarang ini di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, di tengah keadaan ekonomi dunia, kita mampu memitigasi berbagai masalah."
"Kami tadi rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik sehingga nanti itu bisa memberikan subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat. Dengan demikian, kita mencoba melihat ekuilibrium dan juga dalam konteks menurunkan polusi udara," papar dia.
Menurut Luhut, pihaknya telah merumuskan sejumlah langkah-langkah mitigasi mengenai perubahan iklim, ketahanan energi, dan beberapa hal lain yang kemudian akan dibicarakan bersama dalam rapat terbatas untuk mendapatkan keputusan dari Presiden Joko Widodo pada pekan mendatang.
"Dalam beberapa bulan ini kami sudah menemukan simpul-simpul masalah dan saya pikir ini kesempatan yang bagus untuk membuat Jakarta lebih bersih, lebih sehat, dan bisa mengurangi subsidi berobat yang mencapai Rp10 triliun. Kita cari ekuilibrium untuk membuat ekonomi tetap berjalan dengan baik, seperti waktu penanganan COVID, sehingga ekonomi bisa jalan dan penanganan polusi udara juga berjalan," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)