medcom.id, Bali: Tidak ada yang keliru dari tongkrongan Ford Fiesta EcoBoost S. Dimensi air dam besar dengan model mirip Aston Martin DB series, membuat city car ini terlihat lebih tampan dibanding kakaknya yang bermesin 1,500 cc.
Mesin tiga silinder berkapasitas 999 cc, menyemburkan tenaga yang pas dengan efisiensi bahan bakar luar biasa. Wajar bila tiga tahun terakhir berturut-turut ditasbihkan sebagai mesin terbaik dunia.
Namun lain cerita dengan bagian interior yang didominasi plastik berkesan murahan untuk mobil seharga Rp. 250 juta per unit. Benar sekali bahwa ada perbaikan kecil dibandingkan dengan saudara kandungnya yang 4 silinder, tapi ternyata perbaikan itu justru menjadi masalah tersendiri.
Panel silver pelapis perangkat sound system dan tombol AC milik Fiesta 1,500 cc diganti dengan warna hitam di tipe 1,0 liter. Hanya saja bahannya glossy sehingga ketika dalam keadaan terik memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan.
Anehnya panel di bagian tengah lingkar kemudi, juga dibiarkan tetap berwarna silver. Alhasil bertambahlah perangkat menyilaukan yang cukup mengganggu pengemudi dan penumpang di bagian depan.
Hal lain yang mengganggu adalah semi bucket seats untuk pengemudi dan penumpang di depan. Jelas Ford berniat baik ingin menyediakan jok tersebut untuk memeluk tubuh pengendara agar stabil saat mobil meliuk-liuk menjelajah kota.
Sayangnya jok dual tone warna hitam yang juga jadi berkesan murah itu, hanya cocok buat Anda yang ukuran pakaiannya M dan L serta celana jeans bernomor kurang dari 33. Bagi yang berukuran badan XL, jok jadi agak sempit. Sayap di kiri-kanan jok gagal memeluk tubuh seperti yang dialami test driver dari www.metrotvnews.com, malah mengganjal di punggung.
Sepasang headrest di bangku belakang, lebih baik Anda copot. Sebab mereka sangat memblokade pandangan dari kaca spion tengah. Lagi pula kabin belakang lebih baik dikosongkan dari penumpang dewasa.
Mengapa? kompon jok belakang terasa keras yang membujur di sana, hanya cocok untuk tubuh yang kecil. Bila pacar Anda bertinggi badan lebih dari 170 cm? Tolong jangan memintanya duduk di belakang. Kombinasi leg room yang sempit dan plafon yang rendah, bisa menghasilkan kram kaki bercampur pegal pundak.
Oh ya, di kabin belakang juga tidak ada cup holder sedangkan yang di depan tempatnya sangat terbatas. Paling ini bisa menjadi alasan tidak mentraktrir rekan di perjalanan dengan layanan drivethru di resto cepat saji.
medcom.id, Bali: Tidak ada yang keliru dari tongkrongan Ford Fiesta EcoBoost S. Dimensi
air dam besar dengan model mirip Aston Martin DB series, membuat
city car ini terlihat lebih tampan dibanding kakaknya yang bermesin 1,500 cc.
Mesin tiga silinder berkapasitas 999 cc, menyemburkan tenaga yang pas dengan efisiensi bahan bakar luar biasa. Wajar bila tiga tahun terakhir berturut-turut ditasbihkan sebagai mesin terbaik dunia.
Namun lain cerita dengan bagian
interior yang didominasi plastik berkesan murahan untuk mobil seharga Rp. 250 juta per unit. Benar sekali bahwa ada perbaikan kecil dibandingkan dengan saudara kandungnya yang 4 silinder, tapi ternyata perbaikan itu justru menjadi masalah tersendiri.
Panel silver pelapis perangkat
sound system dan tombol AC milik Fiesta 1,500 cc diganti dengan warna hitam di tipe 1,0 liter. Hanya saja bahannya
glossy sehingga ketika dalam keadaan terik memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan.
Anehnya panel di bagian tengah lingkar kemudi, juga dibiarkan tetap berwarna silver. Alhasil bertambahlah perangkat menyilaukan yang cukup mengganggu pengemudi dan penumpang di bagian depan.
Hal lain yang mengganggu adalah
semi bucket seats untuk pengemudi dan penumpang di depan. Jelas Ford berniat baik ingin menyediakan jok tersebut untuk memeluk tubuh pengendara agar stabil saat mobil meliuk-liuk menjelajah kota.
Sayangnya jok
dual tone warna hitam yang juga jadi berkesan murah itu, hanya cocok buat Anda yang ukuran pakaiannya M dan L serta celana jeans bernomor kurang dari 33. Bagi yang berukuran badan XL, jok jadi agak sempit. Sayap di kiri-kanan jok gagal memeluk tubuh seperti yang dialami
test driver dari
www.metrotvnews.com, malah mengganjal di punggung.
Sepasang
headrest di bangku belakang, lebih baik Anda copot. Sebab mereka sangat memblokade pandangan dari kaca spion tengah. Lagi pula kabin belakang lebih baik dikosongkan dari penumpang dewasa.
Mengapa? kompon jok belakang terasa keras yang membujur di sana, hanya cocok untuk tubuh yang kecil. Bila pacar Anda bertinggi badan lebih dari 170 cm? Tolong jangan memintanya duduk di belakang. Kombinasi
leg room yang sempit dan plafon yang rendah, bisa menghasilkan kram kaki bercampur pegal pundak.
Oh ya, di kabin belakang juga tidak ada
cup holder sedangkan yang di depan tempatnya sangat terbatas. Paling ini bisa menjadi alasan tidak mentraktrir rekan di perjalanan dengan layanan
drivethru di resto cepat saji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)