medcom.id, Surabaya: Pajak barang mewah di Indonesia yang semakin mencekik, membuat pelaku bisnis barang mewah dan konsumen mengeluh. Terakhir adalah mundurnya PT Mabua Harley-Davidson dari keagenan resmi dan akan menutup aktifitasnya pertengahan tahun ini.
Lantas bagaimana dengan pelaku bisnis dan konsumen supercar seperti Ferrari, yang sudah pasti ikut terkena dampak pajak tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah? Ternyata mengalami hal yang sama namun masih ada sisi baiknya. Artinya mereka masih melihat ini sebagai hal yang wajar sesuai kondisi ekonomi bangsa.
"Konsumen Ferrari juga shok, tapi cuma sesaat, habis itu ya beli Ferrari lagi," kata Soetikno Soedarjo, CEO MRA Group, yang membawahi PT Citra Langgeng Otomotif (CLO) sebagai agen resmi Ferrari di Indonesia.
Soetikno menambahkan, konsumen akan menahan membeli unit untuk menunggu waktu yang tepat. "Dan untungnya pihak prinsipal Ferrari mau mengerti keadaan ekonomi kita yang slowing down. Beda dengan prinsipal Harley yang maunya naik terus, dan tak mau tahu keadaan di sini," paparnya.
Lagi pula dengan brand image yang sangat kuat, serta banyaknya konsumen loyal, penjualan Ferrari masih akan tumbuh. Hal ini juga yang mendasari CLO membuka Ferrari Service Center di Surabaya, kemarin (16/3/2016).
Sekedar informasi saja, harga mobil Ferrari yang dijual resmi dengan surat-surat lengkap, termurah tembus Rp10 miliar. "Sekitar 60-70 persen harga mobil itu pajak yang kita bayarkan ke pemerintah, jadi bukan kita ambil untung gede sebagai penjual," tutup Soetikno.
medcom.id, Surabaya: Pajak barang mewah di Indonesia yang semakin mencekik, membuat pelaku bisnis barang mewah dan konsumen mengeluh. Terakhir adalah mundurnya PT Mabua Harley-Davidson dari keagenan resmi dan akan menutup aktifitasnya pertengahan tahun ini.
Lantas bagaimana dengan pelaku bisnis dan konsumen supercar seperti Ferrari, yang sudah pasti ikut terkena dampak pajak tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah? Ternyata mengalami hal yang sama namun masih ada sisi baiknya. Artinya mereka masih melihat ini sebagai hal yang wajar sesuai kondisi ekonomi bangsa.
"Konsumen Ferrari juga shok, tapi cuma sesaat, habis itu ya beli Ferrari lagi," kata Soetikno Soedarjo, CEO MRA Group, yang membawahi PT Citra Langgeng Otomotif (CLO) sebagai agen resmi Ferrari di Indonesia.
Soetikno menambahkan, konsumen akan menahan membeli unit untuk menunggu waktu yang tepat. "Dan untungnya pihak prinsipal Ferrari mau mengerti keadaan ekonomi kita yang slowing down. Beda dengan prinsipal Harley yang maunya naik terus, dan tak mau tahu keadaan di sini," paparnya.
Lagi pula dengan
brand image yang sangat kuat, serta banyaknya konsumen loyal, penjualan Ferrari masih akan tumbuh. Hal ini juga yang mendasari CLO membuka Ferrari Service Center di Surabaya, kemarin (16/3/2016).
Sekedar informasi saja, harga mobil Ferrari yang dijual resmi dengan surat-surat lengkap, termurah tembus Rp10 miliar. "Sekitar 60-70 persen harga mobil itu pajak yang kita bayarkan ke pemerintah, jadi bukan kita ambil untung gede sebagai penjual," tutup Soetikno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)