Jakarta: Terkadang berkendara di jalan raya, masing-masing pengendara kendaraan bermotor punya cara sendiri dan pemahaman masing-masing. Meski demikian, banyak juga yang merasa tidak paham seberapa aman seseorang berkendara di jalan raya. Namun Mitsubishi Xforce punya cara sendiri untuk mengukur seberapa aman Anda berkendara di jalan raya.
Hal ini sempat Kami buktikan melalui sesi driving khusus pada beberapa waktu lalu. XForce dilengkapi head unit berukuran 12,3 inci ini menawarkan interface yang langsung dibagi menjadi tiga bagian dan menggunakan banyak widget untuk memungkinkan tampilan informasi dalam jumlah yang lebih besar pada satu layar.
Salah satu yang cukup unik data yang disajikan adalah penilaian terhadap gaya berkendara pengemudi yang disebut Driving Score. Fitur ini dikembangkan secara langsung oleh Hiroshi Masuoka yang merupakan mantan pembalap Dakar Rally di tahun 1990-an.
Brand Ambassador Mitsubishi Motors, Rifat Sungkar menegaskan bahwa mengenai driving score tersebut. Bahwa untuk meningkatkan cara berkendara aman adalah menganut cara berkendara 'less angle more speed'. Jadi posisi kemudi sesedikit mungkin untuk mencegah efek gravitasi berlebih. "Kalau kita nyetir lebih sedikit kita harus posisioning mobil ini sebaik mungkin di tikungan karena less angle itu akan memberikan kenyamanan buat penumpang di dalam."
Ia melanjutkan bahwa mengenai gas, di mana variabelnya gas, rem, dan steering karena di situ tiga hal yang paling bisa dinikmati dan dirasakan penumpang. "Karena banyak kita enggak pernah sadar pas mainin gas. Sebenarnya kunci utama dari semuanya adalah reduction. Karena mobil itu pasti bisa disetir, tapi ada throttle control, dari situ kita harus tahu kapan angkat gas, kapan nekan pedal gas. Banyak yang salah masuk di gas di tengah tikungan di angkat kemudian diangkat lagi. Throttle control adalah yang paling utama."
Beberapa waktu lalu juga test driver medcom.id mencoba berbagai kondisi jalan yang disediakan dan mode berkendara yang tertanam di XForce. Dimulai dari melewati jalan yang mulu dan tikungan high speed, rasanya XForce bisa melaju dengan mulus dan Continuously Variable Transmission (CVT) memberikan penyaluran tenaga yang cukup mulus.
Uniknya ketika memasuki kecepatan tinggi, Electronic Control Unit (ECU) mengatur CVT dan mesin sehingga karakter putarannya seperti mobil sport. Begitu melewati jalan bergelombang, suspensi XForce tampaknya di setting lebih kaku jika dibandingkan Xpander Cross. Kemudian mengaktifkan mode berkendara Gravel, kondisi setir diatur sedikit lebih berat sehingg pengemudi bisa lebih stabil mengendalikan mobil.
Begitu juga ketika melewati jalan yang licin, mode berkendara wet bisa diaktifkan. Efeknya kontrol setir bisa dibuat lebih berat dan kontrol roda bisa lebih presisi ketika menikung atau bermanuver secara mendadak.
Jakarta: Terkadang
berkendara di jalan raya, masing-masing pengendara
kendaraan bermotor punya cara sendiri dan pemahaman masing-masing. Meski demikian, banyak juga yang merasa tidak paham seberapa aman seseorang berkendara di jalan raya. Namun Mitsubishi Xforce punya cara sendiri untuk mengukur seberapa aman Anda berkendara di jalan raya.
Hal ini sempat Kami buktikan melalui sesi driving khusus pada beberapa waktu lalu. XForce dilengkapi head unit berukuran 12,3 inci ini menawarkan interface yang langsung dibagi menjadi tiga bagian dan menggunakan banyak widget untuk memungkinkan tampilan informasi dalam jumlah yang lebih besar pada satu layar.
Salah satu yang cukup unik data yang disajikan adalah penilaian terhadap gaya berkendara pengemudi yang disebut Driving Score. Fitur ini dikembangkan secara langsung oleh Hiroshi Masuoka yang merupakan mantan pembalap Dakar Rally di tahun 1990-an.
Brand Ambassador Mitsubishi Motors, Rifat Sungkar menegaskan bahwa mengenai driving score tersebut. Bahwa untuk meningkatkan cara berkendara aman adalah menganut cara berkendara 'less angle more speed'. Jadi posisi kemudi sesedikit mungkin untuk mencegah efek gravitasi berlebih. "Kalau kita nyetir lebih sedikit kita harus posisioning mobil ini sebaik mungkin di tikungan karena less angle itu akan memberikan kenyamanan buat penumpang di dalam."
Ia melanjutkan bahwa mengenai gas, di mana variabelnya gas, rem, dan steering karena di situ tiga hal yang paling bisa dinikmati dan dirasakan penumpang. "Karena banyak kita enggak pernah sadar pas mainin gas. Sebenarnya kunci utama dari semuanya adalah reduction. Karena mobil itu pasti bisa disetir, tapi ada throttle control, dari situ kita harus tahu kapan angkat gas, kapan nekan pedal gas. Banyak yang salah masuk di gas di tengah tikungan di angkat kemudian diangkat lagi. Throttle control adalah yang paling utama."
Beberapa waktu lalu juga test driver medcom.id mencoba berbagai kondisi jalan yang disediakan dan mode berkendara yang tertanam di XForce. Dimulai dari melewati jalan yang mulu dan tikungan high speed, rasanya XForce bisa melaju dengan mulus dan Continuously Variable Transmission (CVT) memberikan penyaluran tenaga yang cukup mulus.
Uniknya ketika memasuki kecepatan tinggi, Electronic Control Unit (ECU) mengatur CVT dan mesin sehingga karakter putarannya seperti mobil sport. Begitu melewati jalan bergelombang, suspensi XForce tampaknya di setting lebih kaku jika dibandingkan Xpander Cross. Kemudian mengaktifkan mode berkendara Gravel, kondisi setir diatur sedikit lebih berat sehingg pengemudi bisa lebih stabil mengendalikan mobil.
Begitu juga ketika melewati jalan yang licin, mode berkendara wet bisa diaktifkan. Efeknya kontrol setir bisa dibuat lebih berat dan kontrol roda bisa lebih presisi ketika menikung atau bermanuver secara mendadak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)