Jakarta: Beberapa tahun terakhir agen pemegang merek (APM) santer terdengar recall (penarikan) kembali produk yang sudah lama dipasarkan. Bukan hanya mobil dan motor, bahkan komponen otomotif pun beberapa ada yang melakukan tindakan tersebut.
Namun jika ditelisik lebih jauh, program penarikan kembali ini, justru menjadi keuntungan bagi konsumen. Mengingat mereka diberi tahu, ada komponen yang bermasalah di kendaraan mereka yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Recall itu jangan dianggap sebagai penurunan kualitas produk. Karena semua produk yang diproduksi oleh pabrikan, sudah melalui quality control yang ketat. Justru kalau terjadi masalah di kemudian hari, nah sudah menjadi tanggung jawab pemilik produk untuk melakukan perbaikan tnapa memungut biaya. Itu adalah bentuk layanan purna jual juga," klaim Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro.
Program recall juga baru-baru ini, juga dilakukan Mitsubishi terhadap Outlander Sport. Terdapat 17 ribuan unit mobil yang tersebar di seluruh dunia dengan batasan tahun produksi 2012 hingga 2016. Recall dilakukan karena terjadi masalah pada motor wiper dan juga tailgate gas spring dan berpotensi mencelakakan penggunanya.
Meski belum ditemukan adanya laporan kecelakaan, namun Mitsubishi tak mau jika itu sampai terjadi baru mereka melakukan tindakan. Irwan menegaskan bahwa menjaga kepercayaan itu adalah hal yang tersulit.
Hal ini juga pernah dilakukan Honda mobil, Yamaha hingga pabrikan komponen otomotif nasional. Ungkapannya tetap sama, yaitu mereka memberikan layanan purna jual untuk menjaga kepercayaan konsumen. Artinya, produsen ini bertarunggung jawab dan bukan bentuk dari penurunan kualitas produk atau pun layanan.
Jakarta: Beberapa tahun terakhir agen pemegang merek (APM) santer terdengar recall (penarikan) kembali produk yang sudah lama dipasarkan. Bukan hanya mobil dan motor, bahkan komponen otomotif pun beberapa ada yang melakukan tindakan tersebut.
Namun jika ditelisik lebih jauh, program penarikan kembali ini, justru menjadi keuntungan bagi konsumen. Mengingat mereka diberi tahu, ada komponen yang bermasalah di kendaraan mereka yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Recall itu jangan dianggap sebagai penurunan kualitas produk. Karena semua produk yang diproduksi oleh pabrikan, sudah melalui quality control yang ketat. Justru kalau terjadi masalah di kemudian hari, nah sudah menjadi tanggung jawab pemilik produk untuk melakukan perbaikan tnapa memungut biaya. Itu adalah bentuk layanan purna jual juga," klaim Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro.

Program recall juga baru-baru ini, juga dilakukan Mitsubishi terhadap Outlander Sport. Terdapat 17 ribuan unit mobil yang tersebar di seluruh dunia dengan batasan tahun produksi 2012 hingga 2016. Recall dilakukan karena terjadi masalah pada motor wiper dan juga tailgate gas spring dan berpotensi mencelakakan penggunanya.
Meski belum ditemukan adanya laporan kecelakaan, namun Mitsubishi tak mau jika itu sampai terjadi baru mereka melakukan tindakan. Irwan menegaskan bahwa menjaga kepercayaan itu adalah hal yang tersulit.

Hal ini juga pernah dilakukan Honda mobil, Yamaha hingga pabrikan komponen otomotif nasional. Ungkapannya tetap sama, yaitu mereka memberikan layanan purna jual untuk menjaga kepercayaan konsumen. Artinya, produsen ini bertarunggung jawab dan bukan bentuk dari penurunan kualitas produk atau pun layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)