Jakarta: Indonesia menjadi salah satu basis ekspor global untuk berbagai pasar mancanegara. Bahkan mobil-mobil sport utility vehicle (SUV) buatan Indonesia banyak dinanti oleh konsumen di berbagai negara.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2022, Indonesia mencatatkan ekspor di 473.602 unit kendaraan utuh (Completely build-up/CBU). Bahkan catatan ini melonjak tajam, tumbuh 58 persen, jika dibandingkan kinerja ekspor di tahun 2021.
Dari total ekspor kendaraan di tahun 2022, 63 persennya dipasok oleh merek Toyota. Jenama asal Jepang tersebut mencatatkan 297 ribu unit kendaraan buatan anak bangsa sukses dikirim ke lebih dari 80 negara. Uniknya, pencapaian ini merupakan rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional, sejak tahun 1987 hingga tahun 2022.
Bila dirinci, ekspor kendaraan bermodel SUV yakni Fortuner, Rush, dan Raize mendominasi lebih dari 53 persen total ekspor dengan jumlah 149.200 unit. Kemudian mobil khas Indonesia, model MPV, berkontribusi sebanyak 101.000 unit, dan kemudian model sedan, Hatchback, serta LGCGC memberikan sumbangan 46.800 kendaraan untuk di ekspor.
Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan ke berbagai negara tujuan ekspor, dan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya.
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, menyebutkan pertumbuhan dan pencapaian ekspor yang diraih ini bukanlah proses yang singkat. Namun semua pencapaian ini merupakan akumulasi dari kerja keras dan proses yang cukup panjang.
"Sejak tahun 1987, selama 35 tahun kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan buatan anak bangsa dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan di sepanjang tahun 2022. Bahkan, Veloz yang baru kami ekspor di tahun lalu menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit," ungkap Bob melalui keterangan resminya.
Salah satu strategi yang cukup sukses mendongkrak ekspor adalah ekspansi pasar ke Kawasan Afrika. Terlebih strategi ini, klaim Bob, mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia.
"Tentunya, pencapaian ini tidak dapat kami raih tanpa adanya dukungan, insentif, serta kebijakan penuh dari Pemerintah," tutup Bob.
Tentu saja sokongan ekspor nasional, dari skema CBU, juga hadir dari sejumlah merek otomotif lainnya. Misalkan saja Mitsubishi Motors memberikan 65.743 unit. Selanjutnya adalah juga Suzuki yang juga cukup agresif berkontribusi terhadap angka ekspor dengan 50.958 unit. Tidak ketinggalan juga sejumlah merek lainnya seperti Hyundai, Honda, Isuzu, DFSK, Hino, dan Wuling Motors turut berkontribusi terhadap angka ekspor di dalam negeri.
Jakarta: Indonesia menjadi salah satu basis ekspor global untuk berbagai pasar mancanegara. Bahkan mobil-mobil sport utility vehicle (SUV) buatan Indonesia banyak dinanti oleh konsumen di berbagai negara.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2022, Indonesia mencatatkan ekspor di 473.602 unit kendaraan utuh (Completely build-up/CBU). Bahkan catatan ini melonjak tajam, tumbuh 58 persen, jika dibandingkan kinerja ekspor di tahun 2021.
Dari total ekspor kendaraan di tahun 2022, 63 persennya dipasok oleh merek Toyota. Jenama asal Jepang tersebut mencatatkan 297 ribu unit kendaraan buatan anak bangsa sukses dikirim ke lebih dari 80 negara. Uniknya, pencapaian ini merupakan rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional, sejak tahun 1987 hingga tahun 2022.
Bila dirinci, ekspor kendaraan bermodel SUV yakni Fortuner, Rush, dan Raize mendominasi lebih dari 53 persen total ekspor dengan jumlah 149.200 unit. Kemudian mobil khas Indonesia, model MPV, berkontribusi sebanyak 101.000 unit, dan kemudian model sedan, Hatchback, serta LGCGC memberikan sumbangan 46.800 kendaraan untuk di ekspor.
Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan ke berbagai negara tujuan ekspor, dan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya.
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, menyebutkan pertumbuhan dan pencapaian ekspor yang diraih ini bukanlah proses yang singkat. Namun semua pencapaian ini merupakan akumulasi dari kerja keras dan proses yang cukup panjang.
"Sejak tahun 1987, selama 35 tahun kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan buatan anak bangsa dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan di sepanjang tahun 2022. Bahkan, Veloz yang baru kami ekspor di tahun lalu menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit," ungkap Bob melalui keterangan resminya.
Salah satu strategi yang cukup sukses mendongkrak ekspor adalah ekspansi pasar ke Kawasan Afrika. Terlebih strategi ini, klaim Bob, mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia.
"Tentunya, pencapaian ini tidak dapat kami raih tanpa adanya dukungan, insentif, serta kebijakan penuh dari Pemerintah," tutup Bob.
Tentu saja sokongan ekspor nasional, dari skema CBU, juga hadir dari sejumlah merek otomotif lainnya. Misalkan saja Mitsubishi Motors memberikan 65.743 unit. Selanjutnya adalah juga Suzuki yang juga cukup agresif berkontribusi terhadap angka ekspor dengan 50.958 unit. Tidak ketinggalan juga sejumlah merek lainnya seperti Hyundai, Honda, Isuzu, DFSK, Hino, dan Wuling Motors turut berkontribusi terhadap angka ekspor di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)