Tesla mempersiapkan Model S P85d untuk membuka pasar mobil listrik mewah Tiongkok. AFP Photo / Johannes Eisele
Tesla mempersiapkan Model S P85d untuk membuka pasar mobil listrik mewah Tiongkok. AFP Photo / Johannes Eisele

Industri Otomotif

Tiongkok Siapkan Kebijakan Dongkrak Produksi Mobil Listrik

M. Bagus Rachmanto • 26 April 2017 07:21
medcom.id: Setelah kebijakan insentif, Pemerintah Tiongkok akan memberi rangsangan baru untuk menumbuhkan pasar kendaraan hemat energi. Setiap produsen otomotif di negaranya diberi target jumlah minimal kendaraan berbahan bakar energi alternatif yang harus mereka produksi setiap tahun.
 
Sebagaimana dikutip dari AFP, rencana kebijakan baru ini menjadi isu dalam Shanghai International Auto Show 2017. Pameran kelas dunia yang diikuti puluhan produsen otomotif terkemuka dari berbagai negara tersebut berlangsung hingga akhir bulan ini di Shanghai. Satu di antaranya adalah Tesla yang merupaka raksasa mobil listrik dari Amerika Serikat.
 
Kebijakan baru ini rencananya ditujukan terutama untuk mobil yang sepenuhnya ditenagai listrik dan fuel cell. Di sisi lain mobil bermesin hybrid juga terus didorong pertumbuhannya. Tiongkok kini merupakan pasar terbesar bagi green car, baik bermesin listrik dan mesin hybrid. Pertumbuhannya mencapai 53% per 2016..

Tiongkok Siapkan Kebijakan Dongkrak Produksi Mobil Listrik
 
Belum ada kepastian kapan aturan batas produksi minimum berlaku efektif. Tapi industri otomotif menyatakan kesanggupannya. Memang kebijakan baru ini memaksa mereka menggenjot produksi produk yang biayanya terhitung tinggi. Tapi seiring memperbesar pangsa pasar green-car, biaya produksi akan makin efisien.
 
Di antaranya adalah Ford yang tahun depan akan menghadirkan mobil bermesin hybrid pertamanya dan pada 2025 sudah ada yang sepenuhnya bertenaga listrik. Optimisme juga disampaikan General Motors Co. Mereka yakin pada 2020 penjualan kendaraan listrik dari seluruh merek yang dinaunginya mencapai 150 ribu unit dan melonjak tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.
 
Baca juga: Produsen asal Eropa 'berebut' pasar otomotif Tiongkok
 
Demikian juga Volvo. Mereka mengumumkan siap memperkenalkan produknya yang 100 persen ditenagai listrik dalam dua tahun ke depan. Produksinya akan dilakukan di fasilitas produksi milik Geely di Tiongkok yang merupakan induk perusahaan asal Swedia tersebut.
 
Tiongkok Siapkan Kebijakan Dongkrak Produksi Mobil Listrik
 
Volkswagen yang beraliansi dengan JAC di Tiongkok, punya pengalaman pahit dengan green-car. Pada 2016 mereka hanya bisa menjual beberapa ratus unit green-car. "Padahal target penjualan kami 400 ribu unit mobil pada 2020," kata CEO Volkswagen China, Jochem Heizmann.
 
Berkebalikan dengan BYD yang merupakan penguasa pasar mobil listrik di Tiongkok. Produk merek lokal berhasil menjual sekitar 96 ribu unit mobil listrik pada sepanjang tahun lalu.  Andalannya adalah mobil listrik yang berkat insentif pajak bisa dijual seharga Rp 500-an juta.
 
Adanya kebijakan batas kuota produksi minimum tentu saja membuat BYD gembira. Mereka yakin tidak sulit memenuhinya karena sudah memiliki basis pelanggan yang terus berkembang.  "Lagipula kami telah mencapai titik ekonomis dalam produksi sehingga harga jual lebih terjangkau," ujar Presiden BYD Wang Chuanfu.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan