Jakarta: Dalam sebuah ban terdapat berbagai macam material yang digunakan, dan salah satunya adalah karet sintetis. Komponen ini juga menjadi salah satu yang mempengaruhi performa ban dan lebih ramah lingkungan.
President Director PT Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, menjelaskan karet sintetis yang mereka butuhkan untuk memproduksi ban didapatkan dari PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI). Perusahaan ini menggabungkan bahan baku dari Chandra Asri dan teknologi Michelin untuk mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama dalam produksi ban.
"PT SRI merupakan bagian penting bagi rantai pasok secara global, mengingat kami hanya memiliki tiga pabrik elastomer di dunia, dan PT SRI adalah salah satunya,” kata Sai Banu Ramani pada Kamis (30-11-2023) di Cilegon Banten.
Direktur Utama PT SRI, Michel Lefebvre, menjelaskan pabriknya memproduksi Solution Styrene Butadiene Rubber (SSBR) pertama dan satu-satunya di Indonesia. SSBR merupakan bahan baku terbaik untuk memproduksi kompon tapak ban.
"Karet sintetis premium yang kami produksi ini berpengaruh terhadap hambatan gulir yang rendah, sehingga ban lebih awet, rendah emisi karbon, dan membuat kendaraan irit bahan bakar," ujar Michel di lokasi yang sama.
Investasi Pabrik sampai USD400 Juta
Dalam menghadirkan karet sintetis tersebut, PT SRI sudah mengeluarkan investasi mencapai USD400 juta. Kini dalam setahun, mereka bisa memproduksi 120 ribu ton karet sintetis.
Sebanyak 90 persen dari produk PT SRI diserap oleh pasar ekspor ke lebih dari 10 negara, dengan nilai kontribusi terhadap cadangan devisa sebesar lebih dari USD250 juta.
"Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Indonesia melalui pengurangan impor bahan baku dan menambah volume ekspor,” ujar Michel.
Jakarta: Dalam sebuah
ban terdapat berbagai macam material yang digunakan, dan salah satunya adalah karet sintetis.
Komponen ini juga menjadi salah satu yang mempengaruhi performa ban dan lebih ramah lingkungan.
President Director PT Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, menjelaskan karet sintetis yang mereka butuhkan untuk memproduksi ban didapatkan dari PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI). Perusahaan ini menggabungkan bahan baku dari Chandra Asri dan teknologi Michelin untuk mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama dalam produksi ban.
"PT SRI merupakan bagian penting bagi rantai pasok secara global, mengingat kami hanya memiliki tiga pabrik elastomer di dunia, dan PT SRI adalah salah satunya,” kata Sai Banu Ramani pada Kamis (30-11-2023) di Cilegon Banten.
Direktur Utama PT SRI, Michel Lefebvre, menjelaskan pabriknya memproduksi Solution Styrene Butadiene Rubber (SSBR) pertama dan satu-satunya di Indonesia. SSBR merupakan bahan baku terbaik untuk memproduksi kompon tapak ban.
"Karet sintetis premium yang kami produksi ini berpengaruh terhadap hambatan gulir yang rendah, sehingga ban lebih awet, rendah emisi karbon, dan membuat kendaraan irit bahan bakar," ujar Michel di lokasi yang sama.
Investasi Pabrik sampai USD400 Juta
Dalam menghadirkan karet sintetis tersebut, PT SRI sudah mengeluarkan investasi mencapai USD400 juta. Kini dalam setahun, mereka bisa memproduksi 120 ribu ton karet sintetis.
Sebanyak 90 persen dari produk PT SRI diserap oleh pasar ekspor ke lebih dari 10 negara, dengan nilai kontribusi terhadap cadangan devisa sebesar lebih dari USD250 juta.
"Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Indonesia melalui pengurangan impor bahan baku dan menambah volume ekspor,” ujar Michel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)