medcom.id: Aston Martin kini tengah sibuk mengembangkan mobil terbarunya, DBX. Banyak yang berspekulasi bahwa mobil teranyar Aston Martin tersebut menggunakan platform sport utility vehicle (SUV) milik Mercedes-Benz.
Dilansir dari Automotive News, kabar itu dibantah oleh Andy palmer selaku CEO Aston Martin. Dia menampik bahwa mobil yang tengah dikembangkannya takkan menggunakan platform milik Daimler Group.
Andy Palmer berasalan bahwa Aston Martin DBX merupakan sebuah mobil crossover. Tentu saja platform SUV milik Mercedes-Benz tidaklah cocok untuk DBX.
"Sudah sangat jelas keduanya berada dalam ruang yang berbeda. Mereka (Mercedes-Benz) sangat kental dengan (karakter) SUV dan kami tidak ingin sebuah SUV," papar Andy Palmer.
Bos Aston Martin pun berseloroh, pihaknya ingin konsumen yang membeli mobilnya nanti merasa seperti duduk di dalam mobil ketimbang di atas mobil. Hal ini jelas mengacu kepada karakteristik jok yang tinggi seperti lazimnya SUV selama ini.
Perusahaan otomotif asal Inggris itu telah menggelontorkan dana senilai US$315 juta atau sekitar Rp4,1 triliun untuk pengembangan Aston Martin DBX. Mobil berjenis Crossover ini bahkan pernah mereka tampilkan di Geneva Motor Show 2015 sebagai mobil konsep. Rencananya DBX baru akan memasarkan produknya itu mulai 2019. Wah, masih lama dong!
medcom.id: Aston Martin kini tengah sibuk mengembangkan mobil terbarunya, DBX. Banyak yang berspekulasi bahwa mobil teranyar Aston Martin tersebut menggunakan platform sport utility vehicle (SUV) milik Mercedes-Benz.
Dilansir dari Automotive News, kabar itu dibantah oleh Andy palmer selaku CEO Aston Martin. Dia menampik bahwa mobil yang tengah dikembangkannya takkan menggunakan platform milik Daimler Group.
Andy Palmer berasalan bahwa Aston Martin DBX merupakan sebuah mobil crossover. Tentu saja platform SUV milik Mercedes-Benz tidaklah cocok untuk DBX.
"Sudah sangat jelas keduanya berada dalam ruang yang berbeda. Mereka (Mercedes-Benz) sangat kental dengan (karakter) SUV dan kami tidak ingin sebuah SUV," papar Andy Palmer.
Bos Aston Martin pun berseloroh, pihaknya ingin konsumen yang membeli mobilnya nanti merasa seperti duduk di dalam mobil ketimbang di atas mobil. Hal ini jelas mengacu kepada karakteristik jok yang tinggi seperti lazimnya SUV selama ini.
Perusahaan otomotif asal Inggris itu telah menggelontorkan dana senilai US$315 juta atau sekitar Rp4,1 triliun untuk pengembangan Aston Martin DBX. Mobil berjenis Crossover ini bahkan pernah mereka tampilkan di Geneva Motor Show 2015 sebagai mobil konsep. Rencananya DBX baru akan memasarkan produknya itu mulai 2019. Wah, masih lama dong!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
