Jakarta: Ada risiko mobil ditarik oleh perusahaan leasing/pembiayaan jika debitur tidak bisa melanjutkan pembayaran yang sudah disepakati. Bahkan untuk sekarang ini, mobil-mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV) adalah mobil yang banyak ditarik oleh pihak leasing.
Direktur Bisnis BRI Finance, Handayatni Ariefiana Harjanti, menjelaskan kalau MPV menjadi jenis kendaraan yang paling banyak ditarik karena pelanggannya gagal bayar. Banyaknya mobil keluarga ini ditarik adalah karena segmen tersebut merupakan yang paling besar di Indonesia.
“MPV paling banyak yang ditarik. Ini karena memang yang paling banyak dibeli masyarakat adalah MPV. Bila sedan menjadi segmen tergemuk, maka yang paling banyak ditarik tentunya mobil sedan,” ungkap Handayatni Ariefiana Harjanti Kamis (17/10/2019) di Dealer Honda Mugen Puri Jakarta.
Meski mengaku banyak yang ditarik, namun untuk total kendaraan yang ditarik BRI Finance jumlahnya masih terbilang kecil. Sayangnya, dia enggan menyebut jumlah kendaraan yang ditarik karena gagal bayar tersebut. “Jumlah kecil, masih Aman,” ujarnya sambil tertawa.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga sempat mengumumkan penjualan kendaraan penumpang di Indonesia mayoritas menggunakan skema kredit. "Kalau kendaraan komersial sepertinya semua pembeliannya kredit, kendaraan penumpang sekitar 70-80 persen kredit," ungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi.
Handayatni Ariefiana Harjanti juga kembali menambahkan di Indonesia program kredit khusus yang menawarkan DP Ringan menjadi jenis pembiayaan yang paling banyak diminati. Sedangkan rata-rata para kreditur mengambil waktu pinjaman (tenor) tiga hingga lima tahun.
“DP Ringan yang paling diminati oleh masyarakat, khususnya untuk pelanggan mobil sekelas Honda Brio. Sedangkan untuk segmen di atasnya biasanya lebih menyesuaikan besaran DP-nya karena angsurannya juga lebih tinggi. Tapi untuk waktu tenor biasanya diambil tiga hingga lima tahun,” tegasnya.
Jakarta: Ada risiko mobil ditarik oleh perusahaan leasing/pembiayaan jika debitur tidak bisa melanjutkan pembayaran yang sudah disepakati. Bahkan untuk sekarang ini, mobil-mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV) adalah mobil yang banyak ditarik oleh pihak leasing.
Direktur Bisnis BRI Finance, Handayatni Ariefiana Harjanti, menjelaskan kalau MPV menjadi jenis kendaraan yang paling banyak ditarik karena pelanggannya gagal bayar. Banyaknya mobil keluarga ini ditarik adalah karena segmen tersebut merupakan yang paling besar di Indonesia.
“MPV paling banyak yang ditarik. Ini karena memang yang paling banyak dibeli masyarakat adalah MPV. Bila sedan menjadi segmen tergemuk, maka yang paling banyak ditarik tentunya mobil sedan,” ungkap Handayatni Ariefiana Harjanti Kamis (17/10/2019) di Dealer Honda Mugen Puri Jakarta.
Meski mengaku banyak yang ditarik, namun untuk total kendaraan yang ditarik BRI Finance jumlahnya masih terbilang kecil. Sayangnya, dia enggan menyebut jumlah kendaraan yang ditarik karena gagal bayar tersebut. “Jumlah kecil, masih Aman,” ujarnya sambil tertawa.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga sempat mengumumkan penjualan kendaraan penumpang di Indonesia mayoritas menggunakan skema kredit. "Kalau kendaraan komersial sepertinya semua pembeliannya kredit, kendaraan penumpang sekitar 70-80 persen kredit," ungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi.
Handayatni Ariefiana Harjanti juga kembali menambahkan di Indonesia program kredit khusus yang menawarkan DP Ringan menjadi jenis pembiayaan yang paling banyak diminati. Sedangkan rata-rata para kreditur mengambil waktu pinjaman (tenor) tiga hingga lima tahun.
“DP Ringan yang paling diminati oleh masyarakat, khususnya untuk pelanggan mobil sekelas Honda Brio. Sedangkan untuk segmen di atasnya biasanya lebih menyesuaikan besaran DP-nya karena angsurannya juga lebih tinggi. Tapi untuk waktu tenor biasanya diambil tiga hingga lima tahun,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)