medcom.id: Google terus mengembangkan mobil tanpa supir atau mobil otonom. Perkembangan terakhir, mobil masa depan tersebut akan dibekali dengan fitur klakson otomatis.
Klakson akan berbunyi sendirinya dalam berbagai situasi jalanan. Namun Google masih menimbang untuk pengemudi dapat mengendalikan klakson, sesuai dengan pengamatan mereka.
Menurut the Verge, perusahaan teknolgi tersebut tengah mempersiapkan berbagai jenis klakson untuk beragam keperluan. Mereka mengambil contoh jika ada mobil di depan yang berjalan pelan, maka klakson akan berbunyi dua kali dengan pelan.
Sedangkan dalam kondisi darurat, klakson akan berbunyi dengan panjang dan keras.
Tentu saja fitur ini salah satu pengaman untuk melindungi dari kecelakaan di jalan. Diharapkan fitur ini dapat meningkatkan sisi keamanan selama mengemudi. Produk baru perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut telah diuji jalan lebih dari 2,7 juta kilometer. Alhasil mereka telah mengalami kecelakaan hingga 11 kali.
Google mencatat beberapa peristiwa kecelakaan dan lebih banyak terjadi di dalam kota dari pada di jalan raya, atau jalan tol. Hingga saat ini, Google mengembangkan teknologi self-driving cars dengan mengumpulkan berbagai data. Mulai dari kebiasaan pengemudi, mengidentifikasi pola perilaku pengemudi di berbagai kondisi jalan.
medcom.id: Google terus mengembangkan mobil tanpa supir atau mobil otonom. Perkembangan terakhir, mobil masa depan tersebut akan dibekali dengan fitur klakson otomatis.
Klakson akan berbunyi sendirinya dalam berbagai situasi jalanan. Namun Google masih menimbang untuk pengemudi dapat mengendalikan klakson, sesuai dengan pengamatan mereka.
Menurut the Verge, perusahaan teknolgi tersebut tengah mempersiapkan berbagai jenis klakson untuk beragam keperluan. Mereka mengambil contoh jika ada mobil di depan yang berjalan pelan, maka klakson akan berbunyi dua kali dengan pelan.
Sedangkan dalam kondisi darurat, klakson akan berbunyi dengan panjang dan keras.
Tentu saja fitur ini salah satu pengaman untuk melindungi dari kecelakaan di jalan. Diharapkan fitur ini dapat meningkatkan sisi keamanan selama mengemudi. Produk baru perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut telah diuji jalan lebih dari 2,7 juta kilometer. Alhasil mereka telah mengalami kecelakaan hingga 11 kali.
Google mencatat beberapa peristiwa kecelakaan dan lebih banyak terjadi di dalam kota dari pada di jalan raya, atau jalan tol. Hingga saat ini, Google mengembangkan teknologi
self-driving cars dengan mengumpulkan berbagai data. Mulai dari kebiasaan pengemudi, mengidentifikasi pola perilaku pengemudi di berbagai kondisi jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)