Bandung - Kemacetan arus mudik sudah mulai terlihat di beberapa ruas jalan, baik di dalam tol penghubung, maupun jalur-jalur non tol seperti jalur yang mengarah ke selatan Jawa. Seperti yang terlihat di Nagreg, Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir. Untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalur selatan Nagreg, Jawa Barat, dimulai sejak H-3 Lebaran. Petugas kepolisian memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai antrean kendaraan.
Kepadatan arus lalu lintas ini mulai terlihat dikawasan Citaman hingga kawasan Limbangan, Kabupaten Garut yang mencapai lebih dari 10 kilometer. "Saat ini sedang diberlakukan one way di kawasan jalan Cagak Nagreg. Petugas masih berada di lokasi untuk mengurai kepadatan," ujar Kanit lantas Polsek Nagreg, Ipda Tatang, Rabu, 19 April 2023.
Tatang menjelaskan, kemacetan panjang arus mudik di jalur selatan Nagreg baik yang menuju Tasikmalaya via jalur Limbangan maupun Kadungora Garut terus mengalami peningkatan di tiga hari jelang lebaran.
Baca Juga:
Ini Alasan Honda Konsisten Antar Ribuan Pemudik Pakai Bus
Setelah antrean kendaraan yang ke arah Tasikmalaya via Limbangan ekornya berada di Cikaledong maka akan dialihkan ke jalur Kadungora Garut. "Jika kendaraan sudah terurai maka petugas akan memberlakukan sistem one way untuk arah sebaliknya," jelasnya.
Jadwal buka tutup jalan tersebut, tambah Tatang bersifat situasional. Jika kemacetan sudah terurai di kedua arah, maka petugas kembali membuka jalan untuk dua arah. Titik kemacetan di jalur selatan Nagreg sendiri berada dikawasan Limbangan Kabupaten Garut. Arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Tasikmalaya terpantau padat.
Bukan hanya di Nagreg, beberapa jalur yang dilalui pemudik dari arah barat ke timur, baik di wilayah jalur selatan, maupun jalur utara juga diberlakukan hal yang sama. Hal ini juga tentu memperlihatkan kondisi yang ada. Jika kondisi kemacetannya sudah mulai parah, maka beberapa skenario untuk mengurai kepadatan juga sudah diberlakukan. Termasuk satu arah di jam-jam tertentu. (StoryBuilder: Muhardi)
Bandung - Kemacetan arus mudik sudah mulai terlihat di beberapa ruas jalan, baik di dalam tol penghubung, maupun jalur-jalur non tol seperti jalur yang mengarah ke selatan Jawa. Seperti yang terlihat di Nagreg, Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir. Untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalur selatan Nagreg, Jawa Barat, dimulai sejak H-3 Lebaran. Petugas kepolisian memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai antrean kendaraan.
Kepadatan arus lalu lintas ini mulai terlihat dikawasan Citaman hingga kawasan Limbangan, Kabupaten Garut yang mencapai lebih dari 10 kilometer. "Saat ini sedang diberlakukan one way di kawasan jalan Cagak Nagreg. Petugas masih berada di lokasi untuk mengurai kepadatan," ujar Kanit lantas Polsek Nagreg, Ipda Tatang, Rabu, 19 April 2023.
Tatang menjelaskan, kemacetan panjang arus mudik di jalur selatan Nagreg baik yang menuju Tasikmalaya via jalur Limbangan maupun Kadungora Garut terus mengalami peningkatan di tiga hari jelang lebaran.
Baca Juga:
Ini Alasan Honda Konsisten Antar Ribuan Pemudik Pakai Bus
Setelah antrean kendaraan yang ke arah Tasikmalaya via Limbangan ekornya berada di Cikaledong maka akan dialihkan ke jalur Kadungora Garut. "Jika kendaraan sudah terurai maka petugas akan memberlakukan sistem one way untuk arah sebaliknya," jelasnya.
Jadwal buka tutup jalan tersebut, tambah Tatang bersifat situasional. Jika kemacetan sudah terurai di kedua arah, maka petugas kembali membuka jalan untuk dua arah. Titik kemacetan di jalur selatan Nagreg sendiri berada dikawasan Limbangan Kabupaten Garut. Arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Tasikmalaya terpantau padat.
Bukan hanya di Nagreg, beberapa jalur yang dilalui pemudik dari arah barat ke timur, baik di wilayah jalur selatan, maupun jalur utara juga diberlakukan hal yang sama. Hal ini juga tentu memperlihatkan kondisi yang ada. Jika kondisi kemacetannya sudah mulai parah, maka beberapa skenario untuk mengurai kepadatan juga sudah diberlakukan. Termasuk satu arah di jam-jam tertentu. (StoryBuilder: Muhardi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)