Jakarta: Pehobi mobil mewah Ahmad Sahroni mendukung pembatasan mobil mewah yang dilakukan pemerintah. Apalagi kebijakan itu untuk kepentingan ekonomi negara.
“Sedih tentunya karena itu artinya akan berpengaruh pada bertambahnya anggota klub. Para pecinta mobil mewah tentu merasa sedih bila tak dapat memiliki supercar yang diinginkan, termasuk bila ada model terbaru yang diluncurkan. Tetapi, kepentingan nasional harus didahulukan,” kata mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) itu, melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Agustus 2018.
Anggota Komisi III DPR ini menekankan pehobi mobil mewah harus mau mendukung langkah pemerintah yang berupaya menstabilkan perekonomian.
“Terlebih Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) telah menekankan bahwa Indonesia membutuhkan dolar dalam jumlah besar. Jadi, kami mendukung penghentian impor supercar dan mendorong ekspor lebih tinggi,” kata politisi NasDem ini.
Di acara Business Lunch, kemarin, JK menjelaskan penghentian impor mobil mewah bertujuan untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia. JK memandang langkah itu dapat menekan tingginya impor dibanding ekspor nasional. Hal ini berujung pada surplusnya neraca perdagangan Indonesia.
"Ini akan diklasifikasikan untuk mengurangi impornya. Saya malah mengusulkan sudah kita hentikan impor mobil yang di atas 3.000 cc," ucap JK.
Mobil mewah yang dimaksud, lanjut JK, antara lain Ferrari, Lamborghini, dan merek mobil mewah lainnya yang keseluruhan impor.
Setelah mampu menekan impor, JK mengungkapkan, pemerintah harus meningkatkan kinerja ekspor. Salah satunya adalah mengekspor minyak kelapa sawit ke Eropa.
Jakarta: Pehobi mobil mewah Ahmad Sahroni mendukung pembatasan mobil mewah yang dilakukan pemerintah. Apalagi kebijakan itu untuk kepentingan ekonomi negara.
“Sedih tentunya karena itu artinya akan berpengaruh pada bertambahnya anggota klub. Para pecinta mobil mewah tentu merasa sedih bila tak dapat memiliki supercar yang diinginkan, termasuk bila ada model terbaru yang diluncurkan. Tetapi, kepentingan nasional harus didahulukan,” kata mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) itu, melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Agustus 2018.
Anggota Komisi III DPR ini menekankan pehobi mobil mewah harus mau mendukung langkah pemerintah yang berupaya menstabilkan perekonomian.
“Terlebih Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) telah menekankan bahwa Indonesia membutuhkan dolar dalam jumlah besar. Jadi, kami mendukung penghentian impor supercar dan mendorong ekspor lebih tinggi,” kata politisi NasDem ini.
Di acara Business Lunch, kemarin, JK menjelaskan penghentian impor mobil mewah bertujuan untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia. JK memandang langkah itu dapat menekan tingginya impor dibanding ekspor nasional. Hal ini berujung pada surplusnya neraca perdagangan Indonesia.
"Ini akan diklasifikasikan untuk mengurangi impornya. Saya malah mengusulkan sudah kita hentikan impor mobil yang di atas 3.000 cc," ucap JK.
Mobil mewah yang dimaksud, lanjut JK, antara lain Ferrari, Lamborghini, dan merek mobil mewah lainnya yang keseluruhan impor.
Setelah mampu menekan impor, JK mengungkapkan, pemerintah harus meningkatkan kinerja ekspor. Salah satunya adalah mengekspor minyak kelapa sawit ke Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)