Toyota dan Exxonmobil terus mengembangkan bahan bakar sintetis. Exxonmobil
Toyota dan Exxonmobil terus mengembangkan bahan bakar sintetis. Exxonmobil

Bahan Bakar

Toyota & Exxon Kembangkan eFuel, Sukses Pangkas Emisi Gas Buang

Ekawan Raharja • 02 Mei 2023 11:11
Jakarta: Uni Eropa mempersilakan para produsen otomotif untuk tetap memasarkan kendaraan bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) setelah tahun 2035 dengan syarat menggunakan eFuel. Peraturan ini kemudian segera direspon berbagai merek otomotif di seluruh dunia, termasuk Toyota yang turut mengembangkan bensin sintetis.
 
Mereka menggandeng ExxonMobil untuk mengembangkan bahan bakar campuran baru (e-fuel) yang berpotensi mengurangi emisi dari mesin pembakaran. Wakil Presiden Strategi dan Perencanaan ExxonMobil, Andrew Madden,menyebutkan bahan bakar tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.
 
“Ini adalah solusi untuk bahan bakar cair yang dapat digunakan di armada yang ada, bentuk kebijakan yang memungkinkan pasar untuk berinovasi dengan biaya terendah untuk mendekarbonisasi transportasi,” kata Madden.

Keduanya mengklaim bahan bakar sintetis mereka dapat mengurangi emisi ICE hingga 75 persen. Toyota berpendapat bahan bakar sintetis juga harus dipertimbangkan sebagai cara untuk mengurangi emisi karbon secara berarti.
 
Baca Juga:
Penanganan Baterai Mobil Listrik Terbakar, Tak Boleh Asal!

 
Sementara pihak produsen otomotif mengatakan penelitian ini membuktikan bahan bakar sintetis dapat digunakan pada mobil yang sudah ada dan yang lebih tua yang ditenagai oleh mesin pembakaran internal.
 
Selain Toyota dan Exxonmobil, Stellantis sedang menguji mesin pembakaran untuk memastikan apakah beberapa mesin ini dapat berjalan dengan bahan bakar sintetis. Perusahaan mengatakan akan mengadopsi efuel, memungkinkan mesin konvensional untuk mengurangi jumlah emisi pada kendaraan tanpa perlu beralih ke Electric Vehicle (EV).
 
"Kami menggandakan kinerja kami dalam melawan pemanasan global dengan menguji bahan bakar netral karbon sebagai solusi tambahan untuk pendekatan dekarbonisasi holistik kami," ucap Chief Executive Stellantis, Carlos Tavares, dikutip dari Carscoops.
 
Tidak hanya mereka saja, bahkan Porsche yang berada di bawah Group Volkswagen bekerja sama dengan Siemens dan High Innovative Fuels (HIF) memulai produksi bahan bakar sintetis eFuel di Punta Arenas, Chile. fasilitas ini direncanakan memproduksi 130 ribu liter eFuel. Nantinya, bahan bakar tersebut akan digunakan pada proyek Porsche Mobil 1 Supercup dan Porsche Experience Centers.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan