Baterai untuk hybrid Toyota Kijang Innova Zenix. Toyota
Baterai untuk hybrid Toyota Kijang Innova Zenix. Toyota

Industri Otomotif

Baterai dengan Nikel Indonesia Dapat Diskriminasi dari Amerika Serikat

Ekawan Raharja • 08 April 2023 10:21
Jakarta: Pemerintah Amerika Serikat akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan kendaraan listrik di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi dalam beberapa minggu ke depan. Undang-undang ini mencakup USD370 miliar dalam subsidi untuk teknologi energi bersih.
 
Namun, menurut Kamar Dagang Indonesia, baterai yang mengandung komponen sumber Indonesia dikhawatirkan tetap tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Rate (IRA) secara penuh. Hal ini karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat dan dominasi perusahaan Tiongkok dalam industri nikel.
 
Ketua Kadin Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, mendesak Amerika Serikat untuk lebih adil dalam pemberian subsidi hijau bagi mineral untuk kendaraan listrik. Arsjad turut menyampaikan keprihatinan atas ‘pengucilan’ terhadap mineral kritis Indonesia dari paket subsidi Amerika Serikat untuk teknologi hijau.

"Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan Amerika Serikat akan kendaraan listrik dan baterai. Pasalnya, Indonesia memiliki sepertiga dari dari total cadangan nikel dunia yang menempatkan Indonesia pada posisi pertama. Nikel menjadi bahan yang penting untuk produksi baterai kendaraan listrik," ujar Arsjad melalui keterangan resminya.
 
Baca Juga:
Soal Subsidi Motor Listrik, Leasing Buka Suara

 
Di samping itu, Arsjad juga menekankan pentingnya melihat Indonesia dan ASEAN sebagai alternatif untuk Tiongkok. Arsjad Rasjid berharap Amerika Serikat akan memberikan status yang setara kepada anggota Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) dengan negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas penuh dengan Amerika Serikat.
 
"Kami sedang berdiskusi tentang IPEF, dan semangat perjanjian itu adalah kerja sama. Jika Amerika mengecualikan ASEAN, rasanya sangat tidak adil," ujar Arsjad.
 
Dalam industri pengembangan kendaraan listrik, Arsjad juga turut mengajak Amerika Serikat maupun Uni Eropa untuk menaruh kepercayaan pada Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Dengan peran penting Indonesia dan ASEAN dalam rantai pasokan kendaraan listrik, Arsjad optimistis kawasan ini akan menjadi mitra strategis baik Amerika Serikat, Uni Eropa maupun Tiongkok dalam sektor energi bersih.
 
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dan politik bagi ASEAN terhadap global, serta memberikan manfaat bagi industri dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan