Booth Zeekr di Shanghai Auto Show 2021. Geely
Booth Zeekr di Shanghai Auto Show 2021. Geely

China Tepis Tuduhan Membanjiri Pasar EV di Amerika Serikat

Ekawan Raharja • 07 Juni 2024 12:30
Beijing: Pemerintah China menjawab tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyebut mobil listrik asal China telah membanjiri pasar AS karena mendapat subsidi.
 
"Tahun lalu, China hanya mengekspor 13 ribu kendaraan listrik ke AS. Dalam hal apa hal ini bisa disebut 'membanjiri' pasar AS?" kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dikutip dari Antara.
 
Mao Ning menyebut perusahaan-perusahaan kendaraan listrik dari China bersaing untuk mencapai keunggulan teknologi dan tidak mengandalkan subsidi pemerintah.

"Subsidi industri sebenarnya berasal dari AS dan negara-negara Eropa dan diadopsi secara luas oleh negara-negara di seluruh dunia. Kebijakan subsidi industri China secara ketat mematuhi peraturan WTO dan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan non-diskriminasi," tambah Mao Ning.
 
Baca Juga:
Yamaha Melakukan Pemalsuan Uji Kebisingan Motor, Ini Modelnya!

 
China, kata Mao Ning, tidak pernah menggunakan subsidi yang dilarang WTO. "Sebaliknya, AS adalah negara yang memberikan subsidi besar bagi industri dalam negerinya. Dalam beberapa tahun terakhir, AS menandatangani sejumlah undang-undang untuk melakukan intervensi langsung dalam alokasi sumber daya pasar melalui subsidi langsung dan tidak langsung yang berjumlah ratusan miliar dolar AS," ungkap Mao Ning.
 
Mao Ning menyebut praktik diskriminatif AS terhadap kendaraan listrik China melanggar aturan WTO, mengganggu stabilitas industri dan rantai pasok global serta pada akhirnya akan melemahkan kepentingan AS sendiri.
 
"China mendesak AS untuk sungguh-sungguh mematuhi prinsip-prinsip pasar dan peraturan perdagangan internasional, serta menciptakan pasar yang setara bagi perusahaan-perusahaan dari semua negara. China akan dengan tegas membela hak dan kepentingannya yang sah," kata Mao Ning.
 
Dalam satu wawancara dengan media di AS, Presiden Joe Biden menyebutkan pemerintah China memberikan subsidi atas kendaraan listrik asal China sehingga membanjiri pasar AS. Sehingga AS juga akan mengambil tindakan terhadap produk asal China.
 
Baca Juga:
13 Kekhawatiran Masyarakat Menggunakan Kendaraan Listrik

 
"Popularitas kendaraan listrik dan produk energi baru lain asal China di pasar global adalah hasil dari inovasi teknologi yang terus-menerus, rantai pasokan dan industri yang mapan, serta kemampuan dalam bersaing di pasar. Inilah yang terjadi ketika keunggulan komparatif kami memberikan apa yang dibutuhkan pasar," ungkap Mao Ning.
 
Pada Mei 2024 lalu, Presiden Joe Biden memutuskan untuk menaikkan tarif impor barang-barang dari China senilai USD18 miliar (sekitar Rp286,9 miliar) berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan tahun 1974 untuk melindungi pekerja dan bisnis AS. Tarif kendaraan listrik berdasarkan Pasal 301 akan meningkat dari 25 persen menjadi 100 persen pada 2024.
 
Alasannya adalah karena banyaknya subsidi dan praktik non-pasar yang menyebabkan risiko kelebihan kapasitas yang besar, ekspor kendaraan listrik China tumbuh hingga 70 persen pada 2022-2023 yang dianggap membahayakan investasi produktif di negara lain. Sehingga tarif 100 persen diharapkan dapat melindungi produsen AS dari praktik perdagangan tidak adil oleh China.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan