medcom.id, Jakarta: Lexus Indonesia yang berada di bawah PT Toyota Astra Motor (TAM), terbilang sukses memasarkan kendaraan mewah di pasar otomotif nasional. Betapa tidak, mereka mengklaim bahwa sejak hadir secara resmi tahun 2007 silam, Lexus Indonesia berhasil membukukan angka penjualan 3.062 unit.
"Sejak kami masuk secara resmi tahun 2007 lalu, angka penjualan sudah menyentuh 3.062 unit. Termasuk dengan pesanan khusus perdana 5 unit pada tahun 2006 yang dilakukan beberapa orang konsumen. Atas dasar ini pula, kami membuka pelayanan yang menunjukkan kualitas di segala macam kondisi," jelas Widyawati Soedigdo, General Manager Corporate Planning and Public Relation TAM.
Lexus Indonesia sendiri menilai bahwa ini adalah sebuah pencapaian yang harus dibalas dengan pelayanan terbaik kepada konsumen. Lantaran mereka tidak mau dianggap sebagai Agen Pemegang Merek (APM) yang hanya ingin jual produk saja. Sementara pelayanan purna jualnya terabaikan.
"Menjual mobil mewah itu tidak gampang. Bukan hanya harus memperhatikan penjualannya saja, tapi kami di Lexus Indonesia juga ingin memperlakukan konsumen di segmen ini sebagaimana ekspektasi mereka. Artinya, harus ada personalisasi pelayanan purna jual," ujarnya.
Widyawati melanjutkan bahwa hal inilah yang membuat mereka terpikir untuk tidak hanya memikirkan penjualan dengan cara yang eksklusif. Namun harus ada perlakuan eksklusif juga dalam hal pelayanan purna jual.
medcom.id, Jakarta: Lexus Indonesia yang berada di bawah PT Toyota Astra Motor (TAM), terbilang sukses memasarkan kendaraan mewah di pasar otomotif nasional. Betapa tidak, mereka mengklaim bahwa sejak hadir secara resmi tahun 2007 silam, Lexus Indonesia berhasil membukukan angka penjualan 3.062 unit.
"Sejak kami masuk secara resmi tahun 2007 lalu, angka penjualan sudah menyentuh 3.062 unit. Termasuk dengan pesanan khusus perdana 5 unit pada tahun 2006 yang dilakukan beberapa orang konsumen. Atas dasar ini pula, kami membuka pelayanan yang menunjukkan kualitas di segala macam kondisi," jelas Widyawati Soedigdo,
General Manager Corporate Planning and Public Relation TAM.
Lexus Indonesia sendiri menilai bahwa ini adalah sebuah pencapaian yang harus dibalas dengan pelayanan terbaik kepada konsumen. Lantaran mereka tidak mau dianggap sebagai Agen Pemegang Merek (APM) yang hanya ingin jual produk saja. Sementara pelayanan purna jualnya terabaikan.
"Menjual mobil mewah itu tidak gampang. Bukan hanya harus memperhatikan penjualannya saja, tapi kami di Lexus Indonesia juga ingin memperlakukan konsumen di segmen ini sebagaimana ekspektasi mereka. Artinya, harus ada personalisasi pelayanan purna jual," ujarnya.
Widyawati melanjutkan bahwa hal inilah yang membuat mereka terpikir untuk tidak hanya memikirkan penjualan dengan cara yang eksklusif. Namun harus ada perlakuan eksklusif juga dalam hal pelayanan purna jual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)