Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo (baju merah), bersama arsitek, Jeffrey Budiman (kiri pertama), kembali mematangkan konsep pembangunan Museum Otomotif Indonesia yang akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). MPR RI
Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo (baju merah), bersama arsitek, Jeffrey Budiman (kiri pertama), kembali mematangkan konsep pembangunan Museum Otomotif Indonesia yang akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). MPR RI

Museum Otomotif Indonesia Mulai Dibangun Agustus 2023

Ekawan Raharja • 10 Mei 2023 17:10
Jakarta: Ikatan Motor Indonesia (IMI) mematangkan konsep pembangunan museum otomotif Indonesia. Rencananya, ruang edukasi otomotif untuk masyarakat ini akan mulai dibangun pada semester II 2023.
 
Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo, bersama arsitek, Jeffrey Budiman, kembali mematangkan konsep pembangunan Museum Otomotif Indonesia yang akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Desain museum sudah selesai dan tinggal proses pembangunan tahap awal yang direncakan pada Agustus 2023.
 
MOI by IMI mengedepankan konsep Sport Education and Entertainment Automotive Tourism. Berbagai kegiatan menarik akan disiapkan untuk memanjakan para turis, dari mulai kegiatan harian maupun kegiatan akhir pekan," buka pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut melalui keterangan resmi.

"Untuk ajang olahraga antara lain akan disiapkan lintasan sirkuit gokart listrik yang bisa dipakai turis untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Termasuk simulator balap yang bisa dipakai oleh turis dan komunitas otomotif untuk menyelenggarakan kejuaraan VirtuaRacer (kejuaraan balap virtual menggunakan simulator)," lanjut Bamsoet.
 
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI ini juga menjelaskan di dalam kawasan MOI by IMI akan disiapkan workshop khusus bagi para pelaku usaha pembuatan mobil, seperti Tuksedo Studio dan pelaku usaha sejenis lainnya. Mereka bisa memperlihatkan kehandalan tangan-tangan anak bangsa dalam membuat mobil dari nol, dari mulai desain, rancang bangun, hingga siap dikendarai di jalan raya. Sehingga masyarakat dalam negeri dan luar negeri bisa mengetahui bahwa sesungguhnya anak bangsa sudah bisa memproduksi sendiri mobil dari nol.
 
"Bahkan mobil sekelas Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), hingga Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957) sudah bisa diproduksi dari nol oleh tangan-tangan anak bangsa kita sendiri," jelas Bamsoet.
 
Dia kemudian menerangkan lebih jauh di kawasan museum akan disiapkan berbagai workshop seputar dunia otomotif. Seperti workshop pembuatan jok mobil, audio, hingga berbagai workshop reparasi otomotif lainnya. Masih di dalam ranah edukasi, di lokasi akan menampilkan berbagai koleksi kendaraan yang memiliki nilai historis tinggi dalam sejarah perjalanan dunia otomotif Indonesia, seperti kendaraan kepresidenan hingga kendaraan balap yang pernah dipakai oleh pembalap ternama Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa di berbagai kejuaraan internasional.
 
"Berbagai koleksi kendaraan yang dipajang akan ada yang berganti secara berkala setiap 3 bulan sekali, dengan kurasi yang ketat dari para kurator ternama. Sehingga turis tidak cukup datang sekali, melainkan harus datang berkali-kali untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai kendaraan historis yang ada di Indonesia. Sekaligus menjadi daya tarik bagi turis karena selalu ada hal baru yang disajikan," pungkas Bamsoet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan