Jakarta: Juni lalu kami mendapat kesempatan untuk menjajal impresi pertama berkendara dengan DFSK Glory 580 dari Purwakarta menuju Bandung, kini giliran kami mencobanya di jalanan Jakarta. Kami menjajal mobil ini dalam kondisi penggunaan sehari-hari. Uniknya Medcom.id menggunakan test driver dari kaum hawa yang tentunya bukan seorang yang expert (pakar) tentang mobil dan mungkin feeling berkendara terbaiknya, tidak seperti test driver yang sehari-hari melakukan pengetesan mobil.
Agak berbeda dengan ulasan yang biasa kami buat, kali ini lebih fokus terhadap fitur dan kenyamanan yang sebenarnya diinginkan oleh kaum perempuan untuk mobil keluarga. Terlebih bagi mereka yang memang memiliki aktifitas sendiri bersama anak-anak.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang feeling berkendara yang dirasakan Margaret Puspitarini sebagai tester, berikut sekilas gambaran tentang SUV pertama brand Tiongkok yang hadir di pasar nasional itu. DFSK Glory 580 baru saja dirilis harga resminya, yaitu mulai dari Rp245,9 juta (1.800 cc 5 speed manual) hingga Rp308 juta untuk tipe tertinggi (1.500cc turbo CVT). Dan kali ini kami mendapat varian tertinggi. Lalu seperti apa ulasan lengkapnya? berikut hasil tes yang dilakukan Megi sapaan akrabnya.
Desain
"Secara pribadi saya suka dengan desain mobil ini, tidak seperti mobil Tiongkok yang kaku. Desainnya mewah, berkesan premium ala mobil Eropa, ya bentuk mobil ini menarik, meski tentu saja bagus tidaknya itu soal selera tiap orang."
Ia kemudian melanjutkan dengan mengupas dari sisi eksterior dan mengatakan bahwa garis bodinya mengalir halus. Kap mesin depan dibuat tinggi untuk menguatkan kesan gagah. Lekuk bodi yang halus konsisten dari depan hingga belakang.
Lampu depan mewah dengan imbuhan DRL. Lampu utama sudah projector, namun masih pakai halogen, belum LED atau HID, tapi penerangannya kala malam terbilang baik. Lampu belakang punya signature berupa garis merah.
Namun Megi menegaskan bahwa desain bodi belakang, menurutnya lebih lebar dari depan. "Harus waspada saat berpapasan dengan kendaraan lain di jalanan yang agak sempit. Apalagi untuk wanita yang berpostur kecil, ini jadi catatan tersendiri," ujarnya.
Sekadar catatan yang kami berikan, bahwa dimensi mobil ini sendiri 4.680mm x 1.845mm x 1.715mm (PxLxT), dengan sumbu roda 2.780mm. Ground clearance 200mm dan berat total mobil ini 2.35 kilogram.
Interior
Kesan mewah menyusup ke kabin mobil ini, bagi Megi menjadi sebuah kejutan lantaran ekspektasinya tentu tidak setinggi itu. Sebuah layar audio berukuran sangat besar terlihat mencolok disini. Layar audio membuat interior mobil berkesan mahal. Sayangnya material dashboard masih berupa plastik dan masih ada gap-gap antar panel tak rata.
"Tapi kelemahan material plastik di bagian dashboard ditutupi dengan penggunaan kulit pada setir dengan flat botton, jok paduan hitam-cokelat, door trim kulit hitam-cokelat. Bentuk joknya semi bucket, jadi tubuh terasa 'dipeluk' dari belakang."
"Jok jenis ini juga punya kelemahan, orang dengan postur tubuh gemuk takkan nyaman. Oh iya, pengaturan jok juga masih manual untuk maju-mundur, pengaturan sandaran dan ketinggiannya. Tapi mekanismenya mudah diatur."
Kesan mewah diperkuat dengan handle pintu lapis krom. Sayangnya ornamen karbon printing pada door trim justru nabrak dan berkesan murah. Andai ornamen karbon ini diganti material kulit, tentu akan lebih baik.
Rekan kami yang berpostur mungil ini mengaku tak terganggu pandangannya. Pandangan kedepan dan samping luas, sehingga meminimalkan blind spot. Dirinya hanya mengeluhkan tombol klakson yang kurang sensitif, dan harus ditekan agak keras untuk menggunakannya.
Suspensi & Kenyamanan
Pertama kali menjajal mobil brand Tiongkok, Megi mengaku puas. Bantingan suspensinya pas, meski terasa sedikit keras. Hal ini membuat mobil tidak mantul-mantul dan enak dipakai bermanuver.
"Kabin juga termasuk kedap, baik suara dari luar maupun suara mesin ketika berada di jalan bising dengan kecepatan cukup tinggi, seperti di jalan tol," bebernya.
Mesin
Jantung mekanis SFG15T berkapasitas 1.500cc Turbo punya tenaga 147,5 daya kuda, dengan torsi 220 Nm. Mesin ini dipadu transmisi otomatis CVT, yang juga punya mode sport dan manual.
Megi merasakan berkendara di mode D, tenaga mesin terasa biasa saja. "Untuk penggunaan dalam kota sih ini sudah cukup, lainnya respon mesin agak delay saat stop and go."
Lain cerita saat pakai mode sport, mesin lebih responsif membaca pijakan pedal akselerator. Anda juga bisa memainkan pengaturan gigi transmisi degan mendorong atau menarik tuas perseneling.
"Tapi keluhan lainnya selain respon mesin yang delay, saat melepas pedal gas, dan putaran mesin kurang dari 2.000 rpm, mobil seperti mengerem dari efek engine brake. Gejala ini tak kami temui pada mobil bertransmisi CVT lainnya."
Sedikit mengenai karakter transmisi CVT yang bergerak halus dan tanpa hentakan, memang tak seresponsif transmisi otomatis konvensional. Keunggulan lainnya adalah penggunaan CVT ada pada penghematan bahan bakar, karena putaran mesin yang relatif lebih rendah.
Fitur
Harus diakui jika DFSK punya fitur yang cukup lengkap, misalnya layar sentuh memiliki 8 (delapan) fungsi audio system mulai dari konektivitas bluetooth, USB port, FM/AM Radio, AUX Port, GPS Navigator, reverse camera, video & music player dan koneksi smartphone (Android & IOS) dengan tampilan mirroring.
Lalu indikator seat belt, pintu, immobilizer, ECU, suhu eksternal dan transmisi display. Selain itu, juga terdapat cruise control, indikator tire pressure monitoring system (TPMS), meski tak ada pengukuran konsumsi bahan bakar.
Kemudian auto up/down power windows yang sudah disematkan sensor khusus yang mencegah tangan terjepit ketika kaca jendela hendak dinaikkan. Fitur ini bahkan sudah tersemat di tipe tertinggi Glory 580 transmisi manual dan otomatis.
Kesimpulan
DFSK Glory 580 jadi penantang Honda CR-V Turbo yang sama-sama usung mesin 1.500 cc. Megi menegaskan bahwa dengan keunggulan fitur dan harga jualnya, Glory 580 bisa jadi alternatif sebuah SUV yang suka anti mainstream.
Memang tak mudah bagi konsumen, karena ini adalah brand baru. Namun dengan adanya fasilitas pabrik perakitan di Serang-Banten, lalu target membangun 50 jaringan dealer dan garansi tujuh tahun, jadi bukti komitmen DFSK di Indonesia.
Jakarta: Juni lalu kami mendapat kesempatan untuk menjajal impresi pertama berkendara dengan DFSK Glory 580 dari Purwakarta menuju Bandung, kini giliran kami mencobanya di jalanan Jakarta. Kami menjajal mobil ini dalam kondisi penggunaan sehari-hari. Uniknya Medcom.id menggunakan test driver dari kaum hawa yang tentunya bukan seorang yang expert (pakar) tentang mobil dan mungkin feeling berkendara terbaiknya, tidak seperti test driver yang sehari-hari melakukan pengetesan mobil.
Agak berbeda dengan ulasan yang biasa kami buat, kali ini lebih fokus terhadap fitur dan kenyamanan yang sebenarnya diinginkan oleh kaum perempuan untuk mobil keluarga. Terlebih bagi mereka yang memang memiliki aktifitas sendiri bersama anak-anak.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang feeling berkendara yang dirasakan Margaret Puspitarini sebagai tester, berikut sekilas gambaran tentang SUV pertama brand Tiongkok yang hadir di pasar nasional itu. DFSK Glory 580 baru saja dirilis harga resminya, yaitu mulai dari Rp245,9 juta (1.800 cc 5 speed manual) hingga Rp308 juta untuk tipe tertinggi (1.500cc turbo CVT). Dan kali ini kami mendapat varian tertinggi. Lalu seperti apa ulasan lengkapnya? berikut hasil tes yang dilakukan Megi sapaan akrabnya.
Desain
"Secara pribadi saya suka dengan desain mobil ini, tidak seperti mobil Tiongkok yang kaku. Desainnya mewah, berkesan premium ala mobil Eropa, ya bentuk mobil ini menarik, meski tentu saja bagus tidaknya itu soal selera tiap orang."

Ia kemudian melanjutkan dengan mengupas dari sisi eksterior dan mengatakan bahwa garis bodinya mengalir halus. Kap mesin depan dibuat tinggi untuk menguatkan kesan gagah. Lekuk bodi yang halus konsisten dari depan hingga belakang.
Lampu depan mewah dengan imbuhan DRL. Lampu utama sudah projector, namun masih pakai halogen, belum LED atau HID, tapi penerangannya kala malam terbilang baik. Lampu belakang punya signature berupa garis merah.
Namun Megi menegaskan bahwa desain bodi belakang, menurutnya lebih lebar dari depan. "Harus waspada saat berpapasan dengan kendaraan lain di jalanan yang agak sempit. Apalagi untuk wanita yang berpostur kecil, ini jadi catatan tersendiri," ujarnya.
Sekadar catatan yang kami berikan, bahwa dimensi mobil ini sendiri 4.680mm x 1.845mm x 1.715mm (PxLxT), dengan sumbu roda 2.780mm. Ground clearance 200mm dan berat total mobil ini 2.35 kilogram.
Interior
Kesan mewah menyusup ke kabin mobil ini, bagi Megi menjadi sebuah kejutan lantaran ekspektasinya tentu tidak setinggi itu. Sebuah layar audio berukuran sangat besar terlihat mencolok disini. Layar audio membuat interior mobil berkesan mahal. Sayangnya material dashboard masih berupa plastik dan masih ada gap-gap antar panel tak rata.

"Tapi kelemahan material plastik di bagian
dashboard ditutupi dengan penggunaan kulit pada setir dengan flat botton, jok paduan hitam-cokelat, door trim kulit hitam-cokelat. Bentuk joknya
semi bucket, jadi tubuh terasa 'dipeluk' dari belakang."
"Jok jenis ini juga punya kelemahan, orang dengan postur tubuh gemuk takkan nyaman. Oh iya, pengaturan jok juga masih manual untuk maju-mundur, pengaturan sandaran dan ketinggiannya. Tapi mekanismenya mudah diatur."
Kesan mewah diperkuat dengan handle pintu lapis krom. Sayangnya ornamen karbon printing pada door trim justru nabrak dan berkesan murah. Andai ornamen karbon ini diganti material kulit, tentu akan lebih baik.

Rekan kami yang berpostur mungil ini mengaku tak terganggu pandangannya. Pandangan kedepan dan samping luas, sehingga meminimalkan
blind spot. Dirinya hanya mengeluhkan tombol klakson yang kurang sensitif, dan harus ditekan agak keras untuk menggunakannya.
Suspensi & Kenyamanan
Pertama kali menjajal mobil brand Tiongkok, Megi mengaku puas. Bantingan suspensinya pas, meski terasa sedikit keras. Hal ini membuat mobil tidak mantul-mantul dan enak dipakai bermanuver.
"Kabin juga termasuk kedap, baik suara dari luar maupun suara mesin ketika berada di jalan bising dengan kecepatan cukup tinggi, seperti di jalan tol," bebernya.
Mesin
Jantung mekanis SFG15T berkapasitas 1.500cc Turbo punya tenaga 147,5 daya kuda, dengan torsi 220 Nm. Mesin ini dipadu transmisi otomatis CVT, yang juga punya mode sport dan manual.
Megi merasakan berkendara di mode D, tenaga mesin terasa biasa saja. "Untuk penggunaan dalam kota sih ini sudah cukup, lainnya respon mesin agak delay saat
stop and go."

Lain cerita saat pakai mode sport, mesin lebih responsif membaca pijakan pedal akselerator. Anda juga bisa memainkan pengaturan gigi transmisi degan mendorong atau menarik tuas perseneling.
"Tapi keluhan lainnya selain respon mesin yang
delay, saat melepas pedal gas, dan putaran mesin kurang dari 2.000 rpm, mobil seperti mengerem dari efek
engine brake. Gejala ini tak kami temui pada mobil bertransmisi CVT lainnya."
Sedikit mengenai karakter transmisi CVT yang bergerak halus dan tanpa hentakan, memang tak seresponsif transmisi otomatis konvensional. Keunggulan lainnya adalah penggunaan CVT ada pada penghematan bahan bakar, karena putaran mesin yang relatif lebih rendah.
Fitur
Harus diakui jika DFSK punya fitur yang cukup lengkap, misalnya layar sentuh memiliki 8 (delapan) fungsi audio system mulai dari konektivitas bluetooth, USB port, FM/AM Radio, AUX Port, GPS Navigator, reverse camera, video & music player dan koneksi smartphone (Android & IOS) dengan tampilan mirroring.
Lalu indikator seat belt, pintu, immobilizer, ECU, suhu eksternal dan transmisi display. Selain itu, juga terdapat cruise control, indikator tire pressure monitoring system (TPMS), meski tak ada pengukuran konsumsi bahan bakar.
Kemudian auto up/down power windows yang sudah disematkan sensor khusus yang mencegah tangan terjepit ketika kaca jendela hendak dinaikkan. Fitur ini bahkan sudah tersemat di tipe tertinggi Glory 580 transmisi manual dan otomatis.
Kesimpulan
DFSK Glory 580 jadi penantang Honda CR-V Turbo yang sama-sama usung mesin 1.500 cc. Megi menegaskan bahwa dengan keunggulan fitur dan harga jualnya, Glory 580 bisa jadi alternatif sebuah SUV yang suka anti mainstream.
Memang tak mudah bagi konsumen, karena ini adalah
brand baru. Namun dengan adanya fasilitas pabrik perakitan di Serang-Banten, lalu target membangun 50 jaringan dealer dan garansi tujuh tahun, jadi bukti komitmen DFSK di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)