Suzuki Ertiga Hybrid Cruise. Ria
Suzuki Ertiga Hybrid Cruise. Ria

Mobil Hybrid Suzuki Mulai Dilirik Konsumen

Ekawan Raharja • 20 Februari 2024 09:37
Jakarta: Suzuki cukup agresif memasarkan mobil-mobil berteknologi mild hybrid di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari animo konsumen yang semakin tinggi terhadap mobil-mobil berteknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
 
Head of Public Relations & Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Zulfikar Rafi Al Ghany, mengatakan total penjualan retail mobil mereka selama 2023 berhasil ditutup dengan hasil 82.244 unit. Secara komposisi, mobil-mobil berteknologi SHVS menyumbang cukup signifikan selama tahun 2024.
 
"Namun dari total angka itu, kita menemukan hal menarik, yaitu 36 persen dari total penjualan retail dari passenger car itu merupakan model hybrid yaitu model yang lebih rendah emisi," kata Ghany beberapa waktu lalu di Senayan Jakarta.

Suzuki Pamerkan Lengkap Line Up SHVS di IIMS 2024

Di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pabrikan asal Jepang ini menampilkan lini lengkap mobil hybrid mereka. Mulai dari All New Ertiga Hybrid, Grand Vitara, dan New XL7 Hybrid.
 
Baca Juga:
Alasan Mitsubishi Xpander Hybrid Absen di IIMS 2024


Model Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid yang dipajang menggabungkan mesin konvensional K15B dengan teknologi SHVS. Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah. Kemudian di IIMS 2024, diperkenalkan pula varian terbaru dari Ertiga Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid Cruise yang lebih sporty dan dibekali baterai Lithium-ion berkapasitas 10 Ah.
 
Sementara itu untuk Grand Vitara, dapur pacunya mengandalkan mesin K15C yang juga disandingkan dengan SHVS demi mengurangi polusi udara.
 
Sebagai bentuk komitmennya terhadap layanan purna jual, pabrikan memberikan garansi Lithium-ion Battery pada setiap kendaraan hybrid selama 8 tahun atau jarak tempuh 160.000 kilometer.

Cara Kerja SHVS

Secara keseluruhan teknologi SHVS tergolong ke dalam mild hybrid. Teknologi ini menggunakan Integrated Starter Generator (ISG), sebagai pengganti alternator konvensional.
 
ISG merupakan sebuah generator yang juga memiliki fungsi sebagai motor listrik tambahan. Tujuan utama penggunaannya adalah untuk efisiensi bahan bakar, karena selalu membantu mesin ketika dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
 
Baca Juga:
Kelas Amatir Drifter Wanita Jadi Daya Tarik IDC 2024

 
Di sisi lain, teknologi SHVS juga membutuhkan baterai Lithium Ion untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan ISG, dan menjadi tenaga tambahan ketika dibutuhkan. Sehingga untuk tergolong sebagai kendaraan hybrid terpenuhi karena memiliki unsur kombinasi mesin konvensional, fungsi motor listrik yang dijalankan ISG, dan baterai.
 
Kerja SHVS dimulai ketika mobil dalam kondisi diam, tidak menginjak pedal gas dan transmisi dalam mode N, maka mesin akan otomatis. Ketika hendak jalan, pengemudi tinggal menginjak gas perlahan, ISG akan bekerja dan kembali menghidupkan mesin.
 
Ketika awal-awal melaju, ISG juga akan memberikan bantuan tenaga melalui tenaga listrik yang tersimpan di dalam baterai. Sehingga kinerja mesin di awal perjalanan lebih ringan dan membuat efisiensi bahan bakar.
 
Saat mobil sudah berjalan, mesin hanya berfokus untuk menghasilkan tenaga saja. Sedangkan untuk sejumlah kelistrikan yang biasanya disokong oleh alternator mesin, kini menjadi tanggung jawab baterai listrik.
 
Sedangkan saat mobil melakukan deselerasi (perlambatan), secara otomatis ISG mengubah energi kinetik yang dihasilkan putaran roda menjadi energi listrik. Hasil ini mengisi daya baterai yang terdapat di mobil dengan teknologi SHVS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan