e-Platform 3.0 adalah dasar struktur sasis untuk ketiga model mobil listrik BYD, yakni Atto 3, Seal, dan Dolphin. e-Platform 3.0 dirancang secara khusus untuk mobil listrik dan terinspirasi dari pola sarang lebah.
Struktur ini memberikan keamanan lebih baik saat mobil mengalami benturan, dengan kemampuan menyerap energi dari tabrakan. Selain itu, penggunaan platform ini juga meningkatkan keamanan baterai yang terpasang pada mobil.
Chief Adviser, After Sales, & Technical BYD Auto Japan, Tetsuya Mikami, menjelaskan platform jika di pabrikan lain dikaitkan dengan bodi dan suspensi. Namun, untuk e-Platform 3.0 dikaitkan dengan sistem elektrik.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Mesin Cuci Buat Kendaraan Butuh Spek Khusus |
"Kenapa ada e-Platform dikaitkan dengan 3.0 (namanya) karena kami mempergunakan blade battery yang dihubungkan dengan engine-nya dan di mana ada sistem pengaturan suhu untuk engine-nya," jelas Tetsuya pada Jumat (23-2-2024) di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
"Kelebihan pertama dari e-Platform 3.0 ini, adalah dari segi safety. Jadi, yang blade battery ini dipasang sedemikian rupa sehingga menempel dengan bodi," tambah Tetsuya.
Keuntungan pertama lain blade battery ditempel ke body adalah untuk mengatur panas yang bisa dihasilkan dari baterai, dan juga kekuatan atau daya yang pastinya berhubungan dengan jarak tempuh kendaraan.
"Kedua, adalah kelebihan dari desain. Dengan desain baterai yang sedemikian rupa itu, secara desain memungkinkan kita membuat mobil dengan tampilan yang lebih rendah," tegas pria yang sudah malang-melintang bekerja di industri otomotif Negeri Sakura.
Baca Juga: PLN Kasih Diskon Tambah Daya di Rumah Konsumen Chery Omoda E5 |
Tidak hanya itu, kelebihan terkait penggunaan e-Platform 3.0 ini adalah berhubungan dengan efisiensi. Sistem yang terbangun di platform tersebut memungkinkan ada integrasi antara motor listrik dan kontrol sistem.
"Jadi, berat secara keseluruhan dari kendaraan akan menjadi ringan, dan itu meningkatkan efisiensinya," ungkapnya.
Terakhir, tentu saja berhubungan dengan intelegen yang memungkinkan semua sistem kontrolnya terintegrasi. Sehingga untuk pengendara sendiri seperti ada sistem-sistem untuk mereka, dan lebih mudah mengendarai kendaraannya.
"Pengalaman saya, sebagai orang yang sudah bekerja di perusahaan pabrikan lain, assistance system ini tidak ditemukan di kendaraan lainnya," pungkas Tetsuya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News