Jakarta: Isu tentang biaya perawatan mobil Nissan yang lebih mahal dari kompetitor, hingga saat ini memang masih menjadi tugas besar pabrikan tersebut di Indonesia. Mengingat karakter konsumen di Indonesia yang butuh harga komponen murah, standar pabrikan dan pelayanan yang bagus.
Menanggapi isu soal mahalnya biaya perawatan dan harga komponen Nissan, CEO Indomobil Nissan-Datsun, Susilo Dhamawan dalam pembukaan jaringan barunya berstandar Nissan Retail Concept (NRC) menegaskan, bahwa ini menjadi tugas besar mereka.
"Kami tidak menutup mata soal itu, ini memang menjadi tugas besar kami. Untuk mobil-mobil baru, ya memang terlindungi dengan garansi dan gratis perawatan serta komponen untuk jarak tertentu. Namun untuk konsumen yang sudah setia menggunakan Nissan, kami berusaha respon dengan cepat," ujar Susilo di sela peresmian Nissan Puri, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (9/8/2019).
Susilo menegaskan bahwa upaya Nissan ini juga patut diapresiasi. Lantaran dalam tiga tahun terakhir, mereka sudah fokus untuk melakukan penyetaraan. Tujuannya agar tidak ada lagi imej soal harga komponen mobil ini yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan komponen mobil merek lain dengna produk yang mirip-mirip.
"Ya dalam tiga tahun terakhir, kami cukup intens berkomunikasi dengan prinsipal di Jepang. Nah, salah satu upaya mereka untuk memperbaiki imej dari sisi layanan purna jual adalah dengan membuka NRC seperti ini. Paling tidak, isu-isu soal biaya perawatan mahal, lalu komponen mahal bisa segera dicari solusi permasalahannya."
Ia pun mengakui bahwa soal biaya komponen pengganti yang mahal, selalu mereka sampaikan ke prinsipal. Dan sejauh ini direspon cukup baik. Hanya saja ada juga beberapa komponen yang harganya tak bisa diturunkan terlalu jauh dengan pertimbangan merek ini juga.
Nissan Retail Concept
Menyelaraskan pelayanan di semua jaringan, bukan hal yang mudah. Termasuk soal penyelarasan tata letak interior, pelayanan dan lain sebagainya agar sama, butuh upaya tersendiri. Apalagi berhubungan dengan jaringan penjualan dan purna jual sebuah merek kendaraan. Hal ini pula yang sedang digalakkan Nissan.
Mereka menghadirkan NRC sebagai jawaban penyamaan identitas dan pelayanan di seluruh jaringannya. Buktinya, konsep NRC ini pun langsung mereka luncurkan di empat dealernya yaitu MT Haryono, Puri Indah, Bumi Serpong Damai, dan Cibubur. Keempat dealer ini merupakan hasil kerja sama dengan Indomobil Nissan Datsun yang sudah dimulai sejak 1995.
"Kepuasan konsumen adalah tujuan utama kami. Dengan konsep ini, apa yang mereka dapatkan di sebuah dealer, akan sama ketika mereka mengunjungi dealer lainnya. Kami akan melanjutkan transformasi ini secara paralel sekaligus mengembangkan jaringan dealer kami di Indonesia," timpal Presiden Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi.
Untuk dealer yang sudah ada dan belum menerapkan konsep ini, dikatakan bakal bertransformasi menggunakan konsep yang sama secara bertahap. Tapi untuk yang membangun dari awal, langsung akan menggunakan konsep tersebut.
Penyamaan identitas ini bukan hal baru, lantaran beberapa APM juga sudah melakukannya seperti yang dilakukan Mitsubishi dan sebelumnya Honda dan Toyota. Tinggal memberikan layanan yang lebih baik, untuk membuat konsumen lebih bergeming untuk membeli mobil-mobil Nissan.
Jakarta: Isu tentang biaya perawatan mobil Nissan yang lebih mahal dari kompetitor, hingga saat ini memang masih menjadi tugas besar pabrikan tersebut di Indonesia. Mengingat karakter konsumen di Indonesia yang butuh harga komponen murah, standar pabrikan dan pelayanan yang bagus.
Menanggapi isu soal mahalnya biaya perawatan dan harga komponen Nissan, CEO Indomobil Nissan-Datsun, Susilo Dhamawan dalam pembukaan jaringan barunya berstandar Nissan Retail Concept (NRC) menegaskan, bahwa ini menjadi tugas besar mereka.
"Kami tidak menutup mata soal itu, ini memang menjadi tugas besar kami. Untuk mobil-mobil baru, ya memang terlindungi dengan garansi dan gratis perawatan serta komponen untuk jarak tertentu. Namun untuk konsumen yang sudah setia menggunakan Nissan, kami berusaha respon dengan cepat," ujar Susilo di sela peresmian Nissan Puri, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (9/8/2019).
Susilo menegaskan bahwa upaya Nissan ini juga patut diapresiasi. Lantaran dalam tiga tahun terakhir, mereka sudah fokus untuk melakukan penyetaraan. Tujuannya agar tidak ada lagi imej soal harga komponen mobil ini yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan komponen mobil merek lain dengna produk yang mirip-mirip.
"Ya dalam tiga tahun terakhir, kami cukup intens berkomunikasi dengan prinsipal di Jepang. Nah, salah satu upaya mereka untuk memperbaiki imej dari sisi layanan purna jual adalah dengan membuka NRC seperti ini. Paling tidak, isu-isu soal biaya perawatan mahal, lalu komponen mahal bisa segera dicari solusi permasalahannya."
Ia pun mengakui bahwa soal biaya komponen pengganti yang mahal, selalu mereka sampaikan ke prinsipal. Dan sejauh ini direspon cukup baik. Hanya saja ada juga beberapa komponen yang harganya tak bisa diturunkan terlalu jauh dengan pertimbangan merek ini juga.
Nissan Retail Concept
Menyelaraskan pelayanan di semua jaringan, bukan hal yang mudah. Termasuk soal penyelarasan tata letak interior, pelayanan dan lain sebagainya agar sama, butuh upaya tersendiri. Apalagi berhubungan dengan jaringan penjualan dan purna jual sebuah merek kendaraan. Hal ini pula yang sedang digalakkan Nissan.
Mereka menghadirkan NRC sebagai jawaban penyamaan identitas dan pelayanan di seluruh jaringannya. Buktinya, konsep NRC ini pun langsung mereka luncurkan di empat dealernya yaitu MT Haryono, Puri Indah, Bumi Serpong Damai, dan Cibubur. Keempat dealer ini merupakan hasil kerja sama dengan Indomobil Nissan Datsun yang sudah dimulai sejak 1995.
"Kepuasan konsumen adalah tujuan utama kami. Dengan konsep ini, apa yang mereka dapatkan di sebuah dealer, akan sama ketika mereka mengunjungi dealer lainnya. Kami akan melanjutkan transformasi ini secara paralel sekaligus mengembangkan jaringan dealer kami di Indonesia," timpal Presiden Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi.
Untuk dealer yang sudah ada dan belum menerapkan konsep ini, dikatakan bakal bertransformasi menggunakan konsep yang sama secara bertahap. Tapi untuk yang membangun dari awal, langsung akan menggunakan konsep tersebut.
Penyamaan identitas ini bukan hal baru, lantaran beberapa APM juga sudah melakukannya seperti yang dilakukan Mitsubishi dan sebelumnya Honda dan Toyota. Tinggal memberikan layanan yang lebih baik, untuk membuat konsumen lebih bergeming untuk membeli mobil-mobil Nissan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)