Jakarta: Tahun 2022 tampaknya menjadi tahun kebangkitan industri serta pasar otomotif di Tanah Air pasca Covid-19. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya penjualan otomotif sejauh ini dan kembalinya sejumlah merek otomotif melayani masyarakat Indonesia.
Medcom.id mencatat ada sejumlah merek otomotif yang CLBK (cinta lama bersemi kembali) dengan pasar Indonesia. Siapa saja mereka?
1. Ford
Ford merupakan salah satu merek otomotif yang cukup familiar di pasar otomotif nasional. Namun untuk urusan bisnis, produsen otomotif asal Amerika Serikat ini sempat keluar masuk pasar Indonesia.
Ford sempat masuk di bawah bendera PT Ford Motor Indonesia (FMI) pada tahun 2000 dengan membawa sejumlah model seperti Ranger, Everest, Focus, hingga Fiesta. Bahkan pada tahun 2012, Ford turut menghadirkan SUV EcoSport, yang diklaim menjawab permintaan konsumen di Indonesia.
Namun pada awal tahun 2016, tidak ada angin tidak hujan, Ford mengumumkan menghentikan aktivitasnya penjualan dan impor pada semua kendaraannya di Indonesia.
Mundurnya FMI pada tahun 2016, sejatinya langsung digantikan oleh RMA Group. Sayangnya waktu itu, mereka memproklamirkan hanya akan menangani perihal servis dan suku cadang.
Masuk ke tahun 2022, RMA Group menyatakan tidak haya mengelola bisnis purna jual, tapi juga benar-benar ingin melakukan penjualan di Indonesia. Bersama dengan PT Kreasi Auto Kencana, dord membuka dealer di kawasan Warung Buncit Jakarta Selatan dengan menawarkan mobil untuk kebutuhan komersial melalui Everest dan Ranger Raptor.
2. Citroen
Citroen cukup dikenal di masa lampau karena banyak digunakan oleh para diplomat atau ekspatriat Perancis yang ada di Indonesia pada tahun 1960-an. Karena popularitasnya, PT Alun memegang merek Citroen di Indonesia pada tahun 1968 dan kemudian membangun pabrik perakitan di Cakung, Jakarta Timur, pada tahun 1975.
Sayangnya pada tahun 1994, Citroen hengkang dari Indonesia. Padahal sejak 1991 Citroen sudah diakuisisi oleh Peugeot dan bergabung menjadi PSA Peugeot Citroen.
Kini di tahun 2022, produsen otomotif asal Perancis ini kembali masuk ke pasar otomotif melalui PT Indomobil Wahana Trada. Pada 7 Desember 2022, mereka langsung menghadirkan tiga mobil andalannya yang terdiri dari C3, C5, dan e-C4.
Meski jumlah dealer masih terbatas, pihak Citroen berjanji, bahwa sampai awal 2024 nanti, Citroen akan memiliki tujuh dealer. Bahkan hingga tahun 2027 mendatang rencananya ada 19 showroom Citroen yang tersebar di sejumlah daerah.
3. Subaru
Nama Subaru tentu sudah tidak asing lagi bagi para pecinta motorsport di era 90'an. Model Subaru Impreza WRX bersama pereli asal Skotlandia, Colin McRae, menguasai berbagai ajang rally dan mampir ke Indonesia pada tahun 1995.
Mereka secara resmi memiliki agen resmi di Tanah Air medio 2001-2004 di bawah General Motors (GM). Kala itu, hadir Impreza 2.0 WRX dan Forester sebagai andalannya.
Tidak lama kemudian, merek mobil yang dikenal dengan mesin boxernya ini dipinang Motor Image, anak perusahaan Tan Chong International Limited. Motor Image sudah memiliki pengalaman berjualan Subaru di berbagai negara, termasuk Singapura, China, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Kabar mengejutkan hadir pada 2013-2014 karena mereka pergi dari Indonesia. Hal ini diketahui setelah izin impor mereka dibekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Perusahaan diketahui terjerat kasus pemalsuan dokumen impor mobil, izin memasukan kendaraan berpenggerak roda roda malah membawa mobil berpenggerak roda empat, dan harus membayar kerugian mencapai Rp1,5 triliun karena telah melakukan impor mobil sejak 2013.
Pada tahun ini, tepatnya Mei 2022, Subaru di bawah panji PT Plaza Auto Mega. Mereka memperkenalkan dealer di kawasan Alam Sutera, Banten dan sudah memasarkan Forester paling baru.
4. Chery
Chery termasuk merek mobil Tiongkok yang cukup diingat oleh konsumen di Indonesia. Mereka masuk ke pasar otomotif Indonesia pertama kali pada tahun 2006 dengan menggandeng Indomobil Group.
Keduanya kemudian mendirikan perusahaan patungan yang disebut PT Unicor Prima Motor dan memasarkan model QQ dan Tiggo yang merupakan mobil city car serta SUV. Sayangnya, perusahaan tersebut hanya kuat bersaing selama lima tahun saja.
Pada tahun 2012, Chery kembali mengibarkan bendera baru yakni Chery Mobil Indonesia (CMI) dan melengkapi model yang ditawarkannya. Hasilnya tidak jauh berbeda dan bertahan hingga 2014 saja.
Kini, mereka kembali dengan menghadirkan PT Chery Motor Indonesia sebagai payungnya. Sebagai bukti komitmennya, pada September 2022, Chery mengumumkan bahwa mereka memproduksi mobil Tiggo 7 Pro dan 8 Pro di pabrik produksinya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menggunakan pabrik milik rekanannya, PT Handal Indonesia Motor. Tidak hanya pabrik, gudang di kawasan Cikarang seluas 4.000 meter persegi kemudian disulap untuk penyimpanan suku cadang, peralatan listrik, dan sasis sebagai dukungan layanan purna jual.
Jakarta: Tahun 2022 tampaknya menjadi tahun kebangkitan industri serta pasar otomotif di Tanah Air pasca Covid-19. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya penjualan otomotif sejauh ini dan kembalinya sejumlah merek otomotif melayani masyarakat Indonesia.
Medcom.id mencatat ada sejumlah merek otomotif yang CLBK (cinta lama bersemi kembali) dengan pasar Indonesia. Siapa saja mereka?
1. Ford
Ford merupakan salah satu merek otomotif yang cukup familiar di pasar otomotif nasional. Namun untuk urusan bisnis, produsen otomotif asal Amerika Serikat ini sempat keluar masuk pasar Indonesia.
Ford sempat masuk di bawah bendera PT Ford Motor Indonesia (FMI) pada tahun 2000 dengan membawa sejumlah model seperti Ranger, Everest, Focus, hingga Fiesta. Bahkan pada tahun 2012, Ford turut menghadirkan SUV EcoSport, yang diklaim menjawab permintaan konsumen di Indonesia.
Namun pada awal tahun 2016, tidak ada angin tidak hujan, Ford mengumumkan menghentikan aktivitasnya penjualan dan impor pada semua kendaraannya di Indonesia.
Mundurnya FMI pada tahun 2016, sejatinya langsung digantikan oleh RMA Group. Sayangnya waktu itu, mereka memproklamirkan hanya akan menangani perihal servis dan suku cadang.
Masuk ke tahun 2022, RMA Group menyatakan tidak haya mengelola bisnis purna jual, tapi juga benar-benar ingin melakukan penjualan di Indonesia. Bersama dengan PT Kreasi Auto Kencana, dord membuka dealer di kawasan Warung Buncit Jakarta Selatan dengan menawarkan mobil untuk kebutuhan komersial melalui Everest dan Ranger Raptor.
2. Citroen
Citroen cukup dikenal di masa lampau karena banyak digunakan oleh para diplomat atau ekspatriat Perancis yang ada di Indonesia pada tahun 1960-an. Karena popularitasnya, PT Alun memegang merek Citroen di Indonesia pada tahun 1968 dan kemudian membangun pabrik perakitan di Cakung, Jakarta Timur, pada tahun 1975.
Sayangnya pada tahun 1994, Citroen hengkang dari Indonesia. Padahal sejak 1991 Citroen sudah diakuisisi oleh Peugeot dan bergabung menjadi PSA Peugeot Citroen.
Kini di tahun 2022, produsen otomotif asal Perancis ini kembali masuk ke pasar otomotif melalui PT Indomobil Wahana Trada. Pada 7 Desember 2022, mereka langsung menghadirkan tiga mobil andalannya yang terdiri dari C3, C5, dan e-C4.
Meski jumlah dealer masih terbatas, pihak Citroen berjanji, bahwa sampai awal 2024 nanti, Citroen akan memiliki tujuh dealer. Bahkan hingga tahun 2027 mendatang rencananya ada 19 showroom Citroen yang tersebar di sejumlah daerah.
3. Subaru
Nama Subaru tentu sudah tidak asing lagi bagi para pecinta motorsport di era 90'an. Model Subaru Impreza WRX bersama pereli asal Skotlandia, Colin McRae, menguasai berbagai ajang rally dan mampir ke Indonesia pada tahun 1995.
Mereka secara resmi memiliki agen resmi di Tanah Air medio 2001-2004 di bawah General Motors (GM). Kala itu, hadir Impreza 2.0 WRX dan Forester sebagai andalannya.
Tidak lama kemudian, merek mobil yang dikenal dengan mesin boxernya ini dipinang Motor Image, anak perusahaan Tan Chong International Limited. Motor Image sudah memiliki pengalaman berjualan Subaru di berbagai negara, termasuk Singapura, China, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Kabar mengejutkan hadir pada 2013-2014 karena mereka pergi dari Indonesia. Hal ini diketahui setelah izin impor mereka dibekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Perusahaan diketahui terjerat kasus pemalsuan dokumen impor mobil, izin memasukan kendaraan berpenggerak roda roda malah membawa mobil berpenggerak roda empat, dan harus membayar kerugian mencapai Rp1,5 triliun karena telah melakukan impor mobil sejak 2013.
Pada tahun ini, tepatnya Mei 2022, Subaru di bawah panji PT Plaza Auto Mega. Mereka memperkenalkan dealer di kawasan Alam Sutera, Banten dan sudah memasarkan Forester paling baru.
4. Chery
Chery termasuk merek mobil Tiongkok yang cukup diingat oleh konsumen di Indonesia. Mereka masuk ke pasar otomotif Indonesia pertama kali pada tahun 2006 dengan menggandeng Indomobil Group.
Keduanya kemudian mendirikan perusahaan patungan yang disebut PT Unicor Prima Motor dan memasarkan model QQ dan Tiggo yang merupakan mobil city car serta SUV. Sayangnya, perusahaan tersebut hanya kuat bersaing selama lima tahun saja.
Pada tahun 2012, Chery kembali mengibarkan bendera baru yakni Chery Mobil Indonesia (CMI) dan melengkapi model yang ditawarkannya. Hasilnya tidak jauh berbeda dan bertahan hingga 2014 saja.
Kini, mereka kembali dengan menghadirkan PT Chery Motor Indonesia sebagai payungnya. Sebagai bukti komitmennya, pada September 2022, Chery mengumumkan bahwa mereka memproduksi mobil Tiggo 7 Pro dan 8 Pro di pabrik produksinya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menggunakan pabrik milik rekanannya, PT Handal Indonesia Motor. Tidak hanya pabrik, gudang di kawasan Cikarang seluas 4.000 meter persegi kemudian disulap untuk penyimpanan suku cadang, peralatan listrik, dan sasis sebagai dukungan layanan purna jual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)