Jakarta: Di kota-kota besar kerap ditemui orang-orang yang tetap menatap layar ponselnya kala sedang berjalan kaki di berbagai tempat. Hal ini tentu tergolong berbahaya karena para pecandu ponsel pintar ini (phone zombie) ini hanya fokus kepada layarnya tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Demi menjaga para phone zombie ini aman selama berjalan, Pemerintah Hongkong berinovasi dengan menghadirkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APLL) atau lebih dikenal lampu lalu lintas untuk para phone zombie. Jika biasanya lampu merah ini berada di atas tiang, maka kali ini sorot lampunya juga ditembakan ke jalanan.
Harapannya, masyarakat yang asyik dengan ponselnya tetap bisa melihat lampu lalu lintas. Apabila kondisinya warna merah yang menyala, maka diharapkan berhenti dan menunggu sampai lampu hijau.
"Seiring meningkatnya popularitas ponsel pintar membuat ada sejumlah pejalan kaki yang terganggu. Lampu adalah sarana tambahan untuk mengingatkan pejalan kaki, terutama mereka yang melihat ponsel mereka, bahwa mereka tidak boleh menyeberang," ungkap Kepala Insinyur untuk Kontrol Lalu Lintas Departemen Transportasi, Alex Au, dikutip dari Bloomberg.
Belum diketahui apakah nantinya Hongkong akan benar-benar menghadirkan lampu merah unik ini secara permanen atau tidak. Sejauh ini, pemerintah setempat baru akan melakukan uji coba di 4 lokasi di Kota Hongkok.
Inovasi untuk lampu lalu lintas tidak hanya dikembangkan oleh Hongkok Saja. Ada sejumlah negara yang kemudian melakukan inovasi, seperti contoh menghadirkan suara mendayu atau melodi khusus untuk memandu para tunanetra.
Jakarta: Di kota-kota besar kerap ditemui orang-orang yang tetap menatap layar ponselnya kala sedang berjalan kaki di berbagai tempat. Hal ini tentu tergolong berbahaya karena para pecandu ponsel pintar ini (phone zombie) ini hanya fokus kepada layarnya tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Demi menjaga para phone zombie ini aman selama berjalan, Pemerintah Hongkong berinovasi dengan menghadirkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APLL) atau lebih dikenal lampu lalu lintas untuk para phone zombie. Jika biasanya lampu merah ini berada di atas tiang, maka kali ini sorot lampunya juga ditembakan ke jalanan.
Harapannya, masyarakat yang asyik dengan ponselnya tetap bisa melihat lampu lalu lintas. Apabila kondisinya warna merah yang menyala, maka diharapkan berhenti dan menunggu sampai lampu hijau.
"Seiring meningkatnya popularitas ponsel pintar membuat ada sejumlah pejalan kaki yang terganggu. Lampu adalah sarana tambahan untuk mengingatkan pejalan kaki, terutama mereka yang melihat ponsel mereka, bahwa mereka tidak boleh menyeberang," ungkap Kepala Insinyur untuk Kontrol Lalu Lintas Departemen Transportasi, Alex Au, dikutip dari Bloomberg.
Belum diketahui apakah nantinya Hongkong akan benar-benar menghadirkan lampu merah unik ini secara permanen atau tidak. Sejauh ini, pemerintah setempat baru akan melakukan uji coba di 4 lokasi di Kota Hongkok.
Inovasi untuk lampu lalu lintas tidak hanya dikembangkan oleh Hongkok Saja. Ada sejumlah negara yang kemudian melakukan inovasi, seperti contoh menghadirkan suara mendayu atau melodi khusus untuk memandu para tunanetra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)