Jakarta: Industri otomotif nasional 'memanaskan mesin' di pameran otomotif GIIAS Surabaya yang dibuka secara resmi oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada Jumat (29/3/2019). Beberapa APM yang di awal tahun sudah meluncurkan produknya secara resmi di awal tahun, kembali melakukan peluncuran di ajang pameran tersebut.
Tentu edukasi soal teknologi terbaru di mobil-mobil terkini, masih jadi hal terpenting yang dipamerkan di sana. Apalagi segmen yang paling ramai di awal 2019 ini masih diisi oleh segmen low MPV. Toyota, Nissan, Honda, Suzuki bahkan Mitsubishi jadi APM yang berebut perhatian di kelas tersebut.
Jangan lupakan juga kategori mobil komersial yang juga ikut di sana, seperti DFSK dan Suzuki yang lebih dulu memasarkan versi mobil pikapnya. Sementara untuk mobil komersil berdimensi besar, Mitsubishi Fuso adalah pabrikan yang cukup konsisten ikut di pameran ini.
Serunya pertarungan di kelas mobil keluarga masih jadi sorotan para pengunjung yang datang di sana. Terlebih kehadiran beberapa brand yang punya produk baru di segmen low MPV membuat banyak orang jadi penasaran. Misalnya Toyota dengan New Avanza, New Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, New Honda Mobilio, All New Nissan Livina hingga yang baru-baru ini meluncur All New Suzuki Ertiga Sport.
Meski Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menjelaskan soal fokus ke pengenalan teknologi dan edukasi tentang industri kendaraan di Indonesia, namun soal penjualan itu adalah hal yang memang unik di Indonesia.
"Kami selalu berharap agar publik selalu antusias dalam melihat pameran otomotif. Mengingat banyak informasi soal edukasi teknologi dan fitur terkini di mobil-mobil modern yang juga menuntut penggunanya bisa menyesuaikan diri. Paling tidak dengan pemahaman yang lebih jauh soal teknologi, banyak hal positif yang bisa mereka terapkan. Termasuk dalam hal keselamatan berkendara yang terkait dengan teknologi terbaru otomotif ini," klaim Yohannes.
Selain berlomba menampilkan mobil-mobil teranyar di segmen mobil low MPV, persaingan juga terjadi di segmen SUV atau SUV. Pabrikan asal Tiongkok seperti Wuling dan DFSK menjadi dua penantang terbesar melalui Almaz dan Glory 580-nya. Tentu ini akan jadi pemantik semangat bagi brand yang lebih dulu eksis di Indonesia untuk mengeluarkan produk terbaiknya.
Selain industri otomotif roda empat, industri komponen dan industri roda dua juga ikut melakukan eksebisi di ajang ini. Sayangnya, di acara ini hanya mobil-mobil yang dijual secara resmi yang dipajang. Tidak ada versi konsep lokal atau teknologi mobilitas masa depan yang diusung APM seperti halnya Honda yang tahun lalu membawa Uni-Cub (self balancing mobility device)-nya di pameran otomotif Makassar.
Jakarta: Industri otomotif nasional 'memanaskan mesin' di pameran otomotif GIIAS Surabaya yang dibuka secara resmi oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada Jumat (29/3/2019). Beberapa APM yang di awal tahun sudah meluncurkan produknya secara resmi di awal tahun, kembali melakukan peluncuran di ajang pameran tersebut.
Tentu edukasi soal teknologi terbaru di mobil-mobil terkini, masih jadi hal terpenting yang dipamerkan di sana. Apalagi segmen yang paling ramai di awal 2019 ini masih diisi oleh segmen low MPV. Toyota, Nissan, Honda, Suzuki bahkan Mitsubishi jadi APM yang berebut perhatian di kelas tersebut.
Jangan lupakan juga kategori mobil komersial yang juga ikut di sana, seperti DFSK dan Suzuki yang lebih dulu memasarkan versi mobil pikapnya. Sementara untuk mobil komersil berdimensi besar, Mitsubishi Fuso adalah pabrikan yang cukup konsisten ikut di pameran ini.
Serunya pertarungan di kelas mobil keluarga masih jadi sorotan para pengunjung yang datang di sana. Terlebih kehadiran beberapa brand yang punya produk baru di segmen low MPV membuat banyak orang jadi penasaran. Misalnya Toyota dengan New Avanza, New Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, New Honda Mobilio, All New Nissan Livina hingga yang baru-baru ini meluncur All New Suzuki Ertiga Sport.
Meski Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menjelaskan soal fokus ke pengenalan teknologi dan edukasi tentang industri kendaraan di Indonesia, namun soal penjualan itu adalah hal yang memang unik di Indonesia.
"Kami selalu berharap agar publik selalu antusias dalam melihat pameran otomotif. Mengingat banyak informasi soal edukasi teknologi dan fitur terkini di mobil-mobil modern yang juga menuntut penggunanya bisa menyesuaikan diri. Paling tidak dengan pemahaman yang lebih jauh soal teknologi, banyak hal positif yang bisa mereka terapkan. Termasuk dalam hal keselamatan berkendara yang terkait dengan teknologi terbaru otomotif ini," klaim Yohannes.
Selain berlomba menampilkan mobil-mobil teranyar di segmen mobil low MPV, persaingan juga terjadi di segmen SUV atau SUV. Pabrikan asal Tiongkok seperti Wuling dan DFSK menjadi dua penantang terbesar melalui Almaz dan Glory 580-nya. Tentu ini akan jadi pemantik semangat bagi brand yang lebih dulu eksis di Indonesia untuk mengeluarkan produk terbaiknya.
Selain industri otomotif roda empat, industri komponen dan industri roda dua juga ikut melakukan eksebisi di ajang ini. Sayangnya, di acara ini hanya mobil-mobil yang dijual secara resmi yang dipajang. Tidak ada versi konsep lokal atau teknologi mobilitas masa depan yang diusung APM seperti halnya Honda yang tahun lalu membawa Uni-Cub (self balancing mobility device)-nya di pameran otomotif Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)