Jakarta: Ban menjadi salah satu komponen penting karena keberadaannya membuat mobil dan motor bisa bergerak. Ban yang kita kenal sekarang ini ternyata sudah mengalami evolusi dan perkembangan sehingga komponen satu ini makin lama makin canggih.
Sejarah ban dipercaya mulai dari tahun 3500 sebelum masehi dimana adanya roda. Komponen ini terbuat dari kayu dan kemudian dilapisi kulit agar lebih mulus saat menggelinding.
Ribuan tahun kemudian, ban berevolusi dan sudah menggunakan material karet. Roda ini diberikan karet tanpa udara. Kemudian ada juga roda yang dibekali dengan karet udara, seperti ban dalam yang ditempel di pelek.
Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi.
Awal mulanya, Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898.
Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri pada tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.
Selanjutnya pada tahun 1845, Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban.
Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch kemudian menemukan teknologi ban dalam. Sementara William Erskine Bartlett menemukan konstruksi ban luar.
Semenjak itu, ban terus dikembangkan dengan berbagai macam teknologi agar lebih tahan lama, nyaman digunakan, hingga memiliki hambatan gulir yang semakin rendah. Di pasaran, para pemilik kendaraan bisa memilih berbagai jenis, ukuran, dan merek ban yang menunjukan keberagaman teknologi yang dimiliki oleh si karet bundar satu ini.
Jakarta: Ban menjadi salah satu komponen penting karena keberadaannya membuat mobil dan motor bisa bergerak. Ban yang kita kenal sekarang ini ternyata sudah mengalami evolusi dan perkembangan sehingga komponen satu ini makin lama makin canggih.
Sejarah ban dipercaya mulai dari tahun 3500 sebelum masehi dimana adanya roda. Komponen ini terbuat dari kayu dan kemudian dilapisi kulit agar lebih mulus saat menggelinding.
Ribuan tahun kemudian, ban berevolusi dan sudah menggunakan material karet. Roda ini diberikan karet tanpa udara. Kemudian ada juga roda yang dibekali dengan karet udara, seperti ban dalam yang ditempel di pelek.
Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi.
Awal mulanya, Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898.
Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri pada tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.
Selanjutnya pada tahun 1845, Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban.
Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch kemudian menemukan teknologi ban dalam. Sementara William Erskine Bartlett menemukan konstruksi ban luar.
Semenjak itu, ban terus dikembangkan dengan berbagai macam teknologi agar lebih tahan lama, nyaman digunakan, hingga memiliki hambatan gulir yang semakin rendah. Di pasaran, para pemilik kendaraan bisa memilih berbagai jenis, ukuran, dan merek ban yang menunjukan keberagaman teknologi yang dimiliki oleh si karet bundar satu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)