Jakarta: Indonesia merupakan salah satu basis produksi kendaraan, dan kini mulai memproduksi kendaraan listrik. Oleh sebab itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meminta agar industri otomotif nasional bisa menghasilkan kendaraan listrik yang kompetitif.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan serta Direksi dari PT Chery Sales Indonesia (CSI) atas peluncuran produk electric vehicle (EV) Omoda E5 di Indonesia. Jadi mobil ini launching pertamanya di Indonesia, globally launching di Indonesia dan ini bisa menempuh jarak 430 kilometer. Dan rencananya produksi sampai dengan Desember kemarin ada 300 unit,” buka Airlangga di acara Launching OMODA E5 Chery Indonesia pada Senin (5-02-2024) di Jakarta.
Industri Otomotif Terus Berkembang
Airlangga kemudian menyebutkan data industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur tahun 2023 tumbuh cukup signifikan sebesar 5,96 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar 5,14 persen.
Berdasarkan data Gaikindo, pada bulan Desember 2023 penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara kumulatif, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih di tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit.
Untuk penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Indonesia sudah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit di tahun 2023.
Diharapkan Omoda E5 bisa Diekspor
Dengan produk Omoda E5 yang sudah menggunakan lokal konten (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) mencapai 40 persen ini, Airlangga mendorong CSI untuk segera melakukan pendalaman struktur sebagai brand ekspor besar yang dapat menjadikan Indonesia sebagai hub/pusat produksi untuk ekspor ASEAN dan Australia, di samping untuk pasar domestik yang terus bertumbuh.
“Pasar domestik tentu harus competitive price. Dan yang kedua features dari kendaraan harus semakin modern. Salah satu kita harus mendorong EV yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah Janjikan Terus Dukungan Kepada Kendaraan Listrik
Momentum pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia sangat didukung dengan kondisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, yang banyak digunakan sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik.
“Mereka juga dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia mengingat Indonesia saat ini akan menjadi global supply chain untuk baterai EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, dan tembaga,” lanjutnya.
Pemerintah juga terus mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui beberapa kebijakan seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0 persen baik dalam bentuk Utuh/Completely Built Up (CBU) dan Terurai lengkap/Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia. Selain itu, Indonesia telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih.
“Pemerintah akan mendukung komitmen CSI untuk berinvestasi dan meningkatkan lokal konten. Saya berharap kehadiran Chery dan OMODA E5 yang hari ini mulai diproduksi perdana di Indonesia dapat meningkatkan jumlah penggunaan mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan daya saing dari industri otomotif,” pungkas Menko Airlangga.'Sehat' Ala BYD Atto 3
Jakarta: Indonesia merupakan salah satu basis produksi
kendaraan, dan kini mulai memproduksi kendaraan listrik. Oleh sebab itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Airlangga Hartarto, meminta agar industri otomotif nasional bisa menghasilkan kendaraan listrik yang kompetitif.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan serta Direksi dari PT Chery Sales Indonesia (CSI) atas peluncuran produk
electric vehicle (EV) Omoda E5 di Indonesia. Jadi mobil ini
launching pertamanya di Indonesia,
globally launching di Indonesia dan ini bisa menempuh jarak 430 kilometer. Dan rencananya produksi sampai dengan Desember kemarin ada 300 unit,” buka Airlangga di acara
Launching OMODA E5 Chery Indonesia pada Senin (5-02-2024) di Jakarta.
Industri Otomotif Terus Berkembang
Airlangga kemudian menyebutkan data industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang memuaskan. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur tahun 2023 tumbuh cukup signifikan sebesar 5,96 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar 5,14 persen.
Berdasarkan data Gaikindo, pada bulan Desember 2023 penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara kumulatif, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih di tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit.
Untuk penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Indonesia sudah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit di tahun 2023.
Diharapkan Omoda E5 bisa Diekspor
Dengan produk Omoda E5 yang sudah menggunakan lokal konten (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) mencapai 40 persen ini, Airlangga mendorong CSI untuk segera melakukan pendalaman struktur sebagai
brand ekspor besar yang dapat menjadikan Indonesia sebagai hub/pusat produksi untuk ekspor ASEAN dan Australia, di samping untuk pasar domestik yang terus bertumbuh.
“Pasar domestik tentu harus
competitive price. Dan yang kedua
features dari kendaraan harus semakin modern. Salah satu kita harus mendorong EV yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah Janjikan Terus Dukungan Kepada Kendaraan Listrik
Momentum pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia sangat didukung dengan kondisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, yang banyak digunakan sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik.
“Mereka juga dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia mengingat Indonesia saat ini akan menjadi global
supply chain untuk baterai EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, dan tembaga,” lanjutnya.
Pemerintah juga terus mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui beberapa kebijakan seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0 persen baik dalam bentuk Utuh/
Completely Built Up (CBU) dan Terurai lengkap/
Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia. Selain itu, Indonesia telah menjajaki potensi
hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih.
“Pemerintah akan mendukung komitmen CSI untuk berinvestasi dan meningkatkan lokal konten. Saya berharap kehadiran Chery dan OMODA E5 yang hari ini mulai diproduksi perdana di Indonesia dapat meningkatkan jumlah penggunaan mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan daya saing dari industri otomotif,” pungkas Menko Airlangga.
'Sehat' Ala BYD Atto 3 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)