Namun belakangan berkembang keinginan masyarakat akan sebuah mobil kecil yang wajib memuat banyak barang bawaan. Tantangannya adalah tetap tidak mengorbankan kelincahan mobil tersebut dalam bermanuver.
"Kami mengembangkan mobil ini dengan konsep yang ingin mewadahi kebutuhan untuk ruang yang lebih lega. Tapi dari sisi teknis juga menjadikan mobil ini jadi lebih stabil. Itulah mengapa kami memberikan peningkatan di sisi ini untuk membuat beberapa fungsi sekaligus. Juga dari sisi regulasi minimal yang dibutuhkan untuk sebuah LCGC," ujar Large Project Leader All New Brio, Honda R&D Asia Pacific., Ltd, Tsutomu Harano kepada Medcom.id.

Hal ini pun dirasakan langsung oleh duo pembalap Honda yang melakukan pengetesan langsung di kawasan parkir Garuda Wisnu Kencana di Ungasan, Bali. Mereka adalah Rio SB dan Alvin Bahar. Keduanya mengungkapkan bahwa dengan jarak sumbu roda yang lebih panjang ini, manuver mobil ini lebih stabil dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau mobil sebelumnya, lebih gampang ngepot tapi upgrade di mobil ini lebih menunjukkan detail performa yang stabil. Bahkan untuk manuver di kecepatan tinggi. Makanya akan asik menggunakan mobil ini untuk balapan di sirkuit," sambut Alvin Bahar.
Sekadar informasi, jarak sumbu roda yang berhasil direnggangkan adalah sekitar 60 milimeter. Dengan jarak sebesar itu, selain menambah stabilitas mobil dalam bermanuver, juga menambah kapasitas ruang kabin yang lebih besar. Sehingga ruang bagasi pun bertambah panjang sebesar 90 mm dan totalnya mencapai 258 liter.
Tawaran yang diberikan Honda melalui Brio ini, tentu cukup menarik jika membandingkannya dengan rival tangguhnya yaitu Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Apalagi dari sisi mesin, Honda melakukan ubahan besar.
(UDA)