Jakarta: Salah satu pembeda Suzuki Fronx dengan kompetitornya adalah penggunaan transmisi otomatis konvensional 6 percepatan. Padahal untuk kompetitornya seperti Honda WR-V, Daihatsu Rocky, dan Toyota Raize menggunakan Continuously Variable Transmission (CVT).
Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indonesia Sales, Harold Donnel, menjelaskan pemilihan transmisi otomatis6 percepatan ini memiliki nilai tambah dari segi perawatannya.
"Untuk konsumen, jika suatu saat nanti transmisi otomatis 6-percepatan mengalami kerusakan, atau memerlukan perbaikan, biayanya lebih murah dibanding transmisi CVT," kata Harold pada Rabu (25 Juni 2025) di Bandung Jawa Barat.
Harold juga menjelaskan untuk transmisi 6 percepatan yang ditawarkan juga menawarkan perpindahan gigi yang halus untuk berkendara sehari-hari. Selain itu, dengan biaya perbaikan yang terjangkau maka bisa memberi nilai lebih bagi konsumen.
Transmisi 6-percepatan di Fronx, lanjut Harold, merupakan model kedua setelah Suzuki Grand Vitara. Sejauh ini transmisi ini pun mendapatkan respon yang baik dari konsumen, terlebih sudah dipakai di unit yang lebih tinggi posisinya.
Khusus di varian SGX dan GX, Fronx disertai Paddle Shift di balik lingkar kemudi. Pengemudi dapat mengatur perpindahan gigi secara manual hanya dengan sentuhan jari, tanpa perlu melepas tangan dari setir.
"Setiap elemen di Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi otomatis 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive. Varian SGX dan GX dengan paddle shift menambah sensasi mengemudi lebih menarik, bukti komitmen kami menghadirkan performa canggih dan efisien untuk konsumen," ujar Harold.
Jakarta: Salah satu pembeda
Suzuki Fronx dengan kompetitornya adalah penggunaan
transmisi otomatis konvensional 6 percepatan. Padahal untuk kompetitornya seperti Honda WR-V, Daihatsu Rocky, dan Toyota Raize menggunakan Continuously Variable Transmission (CVT).
Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indonesia Sales, Harold Donnel, menjelaskan pemilihan transmisi otomatis6 percepatan ini memiliki nilai tambah dari segi perawatannya.
"Untuk konsumen, jika suatu saat nanti transmisi otomatis 6-percepatan mengalami kerusakan, atau memerlukan perbaikan, biayanya lebih murah dibanding transmisi CVT," kata Harold pada Rabu (25 Juni 2025) di Bandung Jawa Barat.
Harold juga menjelaskan untuk transmisi 6 percepatan yang ditawarkan juga menawarkan perpindahan gigi yang halus untuk berkendara sehari-hari. Selain itu, dengan biaya perbaikan yang terjangkau maka bisa memberi nilai lebih bagi konsumen.
Transmisi 6-percepatan di Fronx, lanjut Harold, merupakan model kedua setelah Suzuki Grand Vitara. Sejauh ini transmisi ini pun mendapatkan respon yang baik dari konsumen, terlebih sudah dipakai di unit yang lebih tinggi posisinya.
Khusus di varian SGX dan GX, Fronx disertai Paddle Shift di balik lingkar kemudi. Pengemudi dapat mengatur perpindahan gigi secara manual hanya dengan sentuhan jari, tanpa perlu melepas tangan dari setir.
"Setiap elemen di Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi otomatis 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive. Varian SGX dan GX dengan paddle shift menambah sensasi mengemudi lebih menarik, bukti komitmen kami menghadirkan performa canggih dan efisien untuk konsumen," ujar Harold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)