Jakarta - BYD bisa dibilang cukup berani menawarkan ragam teknologi kendaraan listrik terkini di Indonesia. Mereka langsung tancap gas melakukan penjualan ragam produk unggulannya termasuk M6 yang memang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia.
Salah satu teknologi yang mereka andalkan adalah ragam fitur efisiensi penggunaan energi. Mulai dari mode berkendara hingga sistem regeneratif braking.
Kalau kita kenal sistem pelambatan selama ini menggunakan pelambatan dari generator listrik dan sistem pengereman, ternyata BYD telah mengembangkan versi regeneratif yang lebih canggih.
Hal ini disebutkan langsung oleh Head of Marketing, PR & Government BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan saat berbicara kepada Medcom.id. Ia menyebutkan bahwa regeneratif braking sekarang cukup variatif cara kerjanya.
"Kalau Kita mengenal regeneratif dengan cara pemanfaatan energi kinetik dari sistem pengereman dan pelambatan di motor listrik, BYD di China malah telah mengembangkan regeneratif yang baru. Yaitu melalui energi kinetik yang dihasikan dari sistem suspensi," ujar Luther.
Ia melanjutkan bahwa semakin aktif suspensi bergerak, maka kian besar energi kinetik yang dihasikan. Dan itu akan membuat pemanfaatan energi sangat bisa dilakukan. Apalagi dengan kondisi jalan di Indonesia seperti tol yang cukup bergelombang, ini bisa membuat suspensi lebih besar menghasilkan energi kinetik.
"Jadi energi kinetik ini dihasilkan melalui goyangan suspensi. Kalau Anda melalui kondisi jalan yang tidak rata, dan menurun, maka energi kinetik yang dihasilkan bisa lebih besar dari biasanya. Dan ini tentu menambah panjang efisiensi penggunaan energi di mobil listrik."
Sayangnya, Ia tak menyebutkan spesifikasi produk yang dimaksud telah mengaplikasikan teknologi ini. Apakah bisa menyaingi jarak tempuh mobil hybrid generasi terbaru dengan sekali pengisian tangki BBM penuh dan baterai penuh? Kita lihat saja nanti!
Jakarta - BYD bisa dibilang cukup berani menawarkan ragam teknologi kendaraan listrik terkini di Indonesia. Mereka langsung tancap gas melakukan penjualan ragam produk unggulannya termasuk M6 yang memang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia.
Salah satu teknologi yang mereka andalkan adalah ragam fitur efisiensi penggunaan energi. Mulai dari mode berkendara hingga sistem regeneratif braking.
Kalau kita kenal sistem pelambatan selama ini menggunakan pelambatan dari generator listrik dan sistem pengereman, ternyata BYD telah mengembangkan versi regeneratif yang lebih canggih.
Hal ini disebutkan langsung oleh Head of Marketing, PR & Government BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan saat berbicara kepada Medcom.id. Ia menyebutkan bahwa regeneratif braking sekarang cukup variatif cara kerjanya.
"Kalau Kita mengenal regeneratif dengan cara pemanfaatan energi kinetik dari sistem pengereman dan pelambatan di motor listrik, BYD di China malah telah mengembangkan regeneratif yang baru. Yaitu melalui energi kinetik yang dihasikan dari sistem suspensi," ujar Luther.
Ia melanjutkan bahwa semakin aktif suspensi bergerak, maka kian besar energi kinetik yang dihasikan. Dan itu akan membuat pemanfaatan energi sangat bisa dilakukan. Apalagi dengan kondisi jalan di Indonesia seperti tol yang cukup bergelombang, ini bisa membuat suspensi lebih besar menghasilkan energi kinetik.
"Jadi energi kinetik ini dihasilkan melalui goyangan suspensi. Kalau Anda melalui kondisi jalan yang tidak rata, dan menurun, maka energi kinetik yang dihasilkan bisa lebih besar dari biasanya. Dan ini tentu menambah panjang efisiensi penggunaan energi di mobil listrik."
Sayangnya, Ia tak menyebutkan spesifikasi produk yang dimaksud telah mengaplikasikan teknologi ini. Apakah bisa menyaingi jarak tempuh mobil hybrid generasi terbaru dengan sekali pengisian tangki BBM penuh dan baterai penuh? Kita lihat saja nanti!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)