Bekasi: Sejumlah mobil-mobil terbaru sekarang, khususnya mobil listrik, semakin menepikan keberadaan tombol fisik dan diganti dengan sensor tangan atau elektronik. Padahal keberadaan tombol fisik turut berkontribusi terhadap keselamatan berkendara selama perjalanan.
Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, menjelaskan banyak pemilik mobil yang tidak memahami bahwa berkendara merupakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi. Sehingga diharapkan pandangan bisa selalu lurus ke depan
"Ketika kita berkendara di jalan tol dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Oleh karena satu dan lain hal, misalnya kita ingin menonaktifkan atau mengaktifkan sebuah fitur atau menyetel sebuah fitur di dalam kendaraan, kita kemudian mengalihkan mata kita dari jalan selama beberapa periode tertentu," ujar Bonar di Bekasi.
"Katakanlah, misalnya, 2 detik saja. Selama 2 detik itu, kita tidak melihat jalan sama sekali. Dengan kecepatan 80 kilometer per jam, tanpa kita sadari kita sudah menempuh jarak sejauh 44 meter, di mana dalam 44 meter ini apapun bisa terjadi," lanjut Bonar.
Oleh sebab itu, para insinyur mendesain Hyundai Kona Electric dengan mempertahankan tombol-tombol fisik. Sehingga pengemudi bisa meraba tombol yang dicari dan meminimalisir teralihkan pandangannya dari jalanan.
Tombol-tombol fisik pada Kona Electric masih menghiasi bagian dashboard. Selain itu, terdapat juga beberapa tombol lainnya di area konsol tengah.
"Ini karena selain kemudahan untuk shortcut, kita juga bisa meminimalkan kemungkinan kita untuk melihat layar display tadi. Dengan meminimalkan kemungkinan atau waktu untuk melihat layar, berarti kita masih tetap, sebagai pengemudi, untuk bisa berkonsentrasi dan fokus kepada aktivitas menyetir," kata Bonar.
Bekasi: Sejumlah
mobil-mobil terbaru sekarang, khususnya
mobil listrik, semakin menepikan keberadaan tombol fisik dan diganti dengan sensor tangan atau elektronik. Padahal keberadaan tombol fisik turut berkontribusi terhadap
keselamatan berkendara selama perjalanan.
Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, menjelaskan banyak pemilik mobil yang tidak memahami bahwa berkendara merupakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi. Sehingga diharapkan pandangan bisa selalu lurus ke depan
"Ketika kita berkendara di jalan tol dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Oleh karena satu dan lain hal, misalnya kita ingin menonaktifkan atau mengaktifkan sebuah fitur atau menyetel sebuah fitur di dalam kendaraan, kita kemudian mengalihkan mata kita dari jalan selama beberapa periode tertentu," ujar Bonar di Bekasi.
"Katakanlah, misalnya, 2 detik saja. Selama 2 detik itu, kita tidak melihat jalan sama sekali. Dengan kecepatan 80 kilometer per jam, tanpa kita sadari kita sudah menempuh jarak sejauh 44 meter, di mana dalam 44 meter ini apapun bisa terjadi," lanjut Bonar.
Oleh sebab itu, para insinyur mendesain Hyundai Kona Electric dengan mempertahankan tombol-tombol fisik. Sehingga pengemudi bisa meraba tombol yang dicari dan meminimalisir teralihkan pandangannya dari jalanan.
Tombol-tombol fisik pada Kona Electric masih menghiasi bagian dashboard. Selain itu, terdapat juga beberapa tombol lainnya di area konsol tengah.
"Ini karena selain kemudahan untuk shortcut, kita juga bisa meminimalkan kemungkinan kita untuk melihat layar display tadi. Dengan meminimalkan kemungkinan atau waktu untuk melihat layar, berarti kita masih tetap, sebagai pengemudi, untuk bisa berkonsentrasi dan fokus kepada aktivitas menyetir," kata Bonar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
