Reli Dakar rentan terjadi kecelakaan
Reli Dakar rentan terjadi kecelakaan

Reli Dakar, 'Bertaruh' Nyawa di Balapan Ekstrem

Hilman Haris • 06 Januari 2017 15:16
medcom.id: Reli Dakar merupakan ajang balap yang kejam. Bagaimana tidak. Balapan yang pertama kali digelar pada 1979 tersebut kerap memakan korban jiwa.
 
Hingga saat ini, Reli Dakar sudah membuat 64 nyawa melayang. Dua di antaranya wafat pada edisi ke-38, yakni pada 2016. Korban pertama meninggal saat etape ketujuh dari Bolivia menuju Argentina. Kala itu, mobil yang dikemudikan Lionel Baud menabrak pria berusia 63 tahun. Dari laporan panitia penyelenggara, pereli asal Prancis itu kehilangan kendali di kilometer 82 sehingga menabrak kerumunan penonton.
 
Kejadian nahas berikutnya pada Reli Dakar 2016 terjadi di pinggiran kota Cordoba. Satu orang dilaporkan tewas.

"Kendaraan besar yang membawa berbagai produk seperti sepatu dan deterjen kehilangan kendali bertabrakan dengan truk lain yang berada di jalur yang berlawanan. Satu truk terguling dan menimpa Peugeot 505, Ford Falcon, Ford Fiesta Kinetic dan Toyota Corolla. Salah satu sopir dari empat kendaraan tersebut meninggal, sementara untuk korban luka dibawa ke rumah sakit di Cordoba," tulis pernyataan resmi kepolisian setempat.
 
Baca juga: 'Neraka' Reli Dakar 2017 Dimulai
 
Toh, Reli Dakar tidak hanya menjadi "kuburan' buat pereli. Apesnya, para penonton juga kerap menjadi korban dari balapan ini. Justru, penonton menjadi korban meninggal terbanyak di ajang esktrem ini.
 
Reli Dakar 1988 masih berstatus sebagai edisi paling 'horor' hingga saat ini. Kala itu, ada delapan orang yang dinyatakan meninggal dunia. Rinciannya, tiga pereli, dua jurnalis, dan tiga penonton. Sedangkan edisi 1980, 1993, 1995, 2000, 2001, dan 2004 berjalan lancar tanpa harus memakan korban jiwa.
Reli Dakar, Bertaruh Nyawa di Balapan Ekstrem
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan