SPBU. Pertamina
SPBU. Pertamina

Pertamina Blokir Ratusan Ribu Kendaraan Bermotor, Ada Apa Nih?

Ekawan Raharja • 24 November 2023 18:09
Padang: Pertamina berusaha untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran. Perusahaan pelat merah ini bahkan sampai mengambil tindakan tegas dengan memblokir sejumlah kendaraan yang bukan sasaran konsymen BBM bersubsidi.
 
PT Pertamina Patra Niaga memblokir setidaknya 232 ribu kendaraan se-Indonesia karena terindikasi menyalahgunakan BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Riva Siahaan terkait dengan konsumen nakal yang menggunakan aplikasi My Pertamina untuk mendapatkan BBM bersubsidi dengan cara memasukkan data yang berbeda.
 
"Hingga saat ini Pertamina telah memblokir hampir 232 ribu kendaraan se-Indonesia karena ketidakcocokan data antara di My Pertamina dengan di Korlantas Polri maupun di Samsat," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dikutip dari Antara.

Pengawasan Konsumsi BBM Jelang Natal dan Tahun Baru

Dalam kunjungannya ke Sumatera Barat, Riva memastikan pengawasan dan peningkatan layanan akan terus dilakukan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.
 
Baca Juga:
Pertamina Blokir Ratusan Ribu Kendaraan Bermotor, Ada Apa Nih?


"Penerapan sistem kode batang kepada konsumen yang membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) akan terus dimaksimalkan. Jika datanya terindikasi tidak cocok, langsung diblokir," ucapnya.
 
Untuk memperkuat sistem pengawasan menggunakan kode batang, Pertamina juga berkoordinasi dengan Korlantas Polri. Bagi kendaraan yang tidak terdata atau terdaftar di kepolisian maka Pertamina tidak akan mendaftarkannya ke aplikasi My Pertamina.
 
"Yang kami layani adalah kendaraan yang bayar pajak," ujarnya.

Konsumen Nakal Jadi Tanggung Jawab Bersama

Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengatakan pengawasan terhadap SPBU secara berkelanjutan terus dilakukan.
 
Baca Juga:
Deretan Mobil Listrik yang 'Mejeng' di GIIAS Bandung 2023

 
Andre mengatakan kelangkaan pasokan BBM hingga konsumen yang nakal tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi saja. Namun, permasalahan tersebut harus diselesaikan bersama.
 
Kemudian, terkait pasokan BBM secara nasional diakuinya terdapat selisih atau pengurangan antara 2022 dengan kuota 2023. "Insya Allah kuota tahun 2024 menjadi 18,9 juta. Jadi, memang kuota tahun 2023 ini agak kecil dibandingkan 2022," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan