Inggris: Persaingan mobil listrik, khususnya supercar listrik, tampaknya bakal sengit. McLaren yang sangat jarang berkomentar tentang mobil listrik ini, rupanya sudah punya formulasi khusus untuk bermain di segmen mobil masa depan ini. Bahkan mereka mulai berani memastikan diri sedang mengembangkan sebuah mobil listrik.
Sudah dipastikan mobil listrik yang dibuat McLaren bukanlah mobil biasa, mengingat McLaren merupakan salah satu produsen supercar yang ada di dunia. Hal ini menjadikan persaingan supercar listrik di masa depan semakin seru.
Dari keterangan beberapa sumber, mereka ketahuan sedang melakukan uji coba versi prototipe yang diberi nama BP23. Kemungkinan besar BP23 baru akan diperkenalkan pertama kali pada 2019.
"Kami memiliki mobil listrik murni, dan ini alasan pendekatan kami ke dunia mobil listrik. Tetapi masih ada perjalanan panjang dari sini menuju versi produksi," tukas Engineering Design Director McLaren, Parry Williams, seperti dikutip dari Autoevolution.
Lebih spesifik tentang rangkaian perjalanan dan kendala yang mereka hadapi saat ini tak berbeda dengan masalah yang dihadapi brand lain, yaitu baterai. Kemudian kekuatan Tesla Motors yang sudah lebih dulu menggenjot riset dan produksi mobil listrik, juga jadi tantangan besar bagi pabrikan mobil asal Inggris ini.
Insinyur dari McLaren ini mengomentari mengenai panas yang dihasilkan oleh mobil listriknya nanti. Sehingga teknologi baterai yang ada saat ini harus terus dikembangkan agar bisa sesuai dengan McLaren.
"Mari ambil contoh, Anda ingin berkendara sekitar 1,5 jam. Jika ini adalah mobil listrik, maka mobil tersebut harus memiliki jarak tempuh hingga 804 kilometer dan itu akan berakhir seperti pancake di panggangan. Dibutuhkan energi untuk melakukan kinerja keras, dan anda harus mengisi ulangnya," sambung Parry.
Tentu saja pengembangan baterai saat ini masih menjadi isu utama para pemain mobil listrik. Namun rata-rata mereka masih mengejar jarak tempuh yang jauh, ketimbang menghasilkan baterai yang memiliki tenaga sangat kuat.
Pengembangan mobil listrik, termasuk tenaga hybrid, sudah dilakukan sejak P1 Hybrid. Bahkan mereka memiliki rencana di 2022 kalau penjualan mereka, nantinya 50 persen dikuasai oleh mobil berteknologi hybrid.
Inggris: Persaingan mobil listrik, khususnya supercar listrik, tampaknya bakal sengit. McLaren yang sangat jarang berkomentar tentang mobil listrik ini, rupanya sudah punya formulasi khusus untuk bermain di segmen mobil masa depan ini. Bahkan mereka mulai berani memastikan diri sedang mengembangkan sebuah mobil listrik.
Sudah dipastikan mobil listrik yang dibuat McLaren bukanlah mobil biasa, mengingat McLaren merupakan salah satu produsen
supercar yang ada di dunia. Hal ini menjadikan persaingan
supercar listrik di masa depan semakin seru.
Dari keterangan beberapa sumber, mereka ketahuan sedang melakukan uji coba versi prototipe yang diberi nama BP23. Kemungkinan besar BP23 baru akan diperkenalkan pertama kali pada 2019.
"Kami memiliki mobil listrik murni, dan ini alasan pendekatan kami ke dunia mobil listrik. Tetapi masih ada perjalanan panjang dari sini menuju versi produksi," tukas Engineering Design Director McLaren, Parry Williams, seperti dikutip dari Autoevolution.
Lebih spesifik tentang rangkaian perjalanan dan kendala yang mereka hadapi saat ini tak berbeda dengan masalah yang dihadapi brand lain, yaitu baterai. Kemudian kekuatan Tesla Motors yang sudah lebih dulu menggenjot riset dan produksi mobil listrik, juga jadi tantangan besar bagi pabrikan mobil asal Inggris ini.

Insinyur dari McLaren ini mengomentari mengenai panas yang dihasilkan oleh mobil listriknya nanti. Sehingga teknologi baterai yang ada saat ini harus terus dikembangkan agar bisa sesuai dengan McLaren.
"Mari ambil contoh, Anda ingin berkendara sekitar 1,5 jam. Jika ini adalah mobil listrik, maka mobil tersebut harus memiliki jarak tempuh hingga 804 kilometer dan itu akan berakhir seperti pancake di panggangan. Dibutuhkan energi untuk melakukan kinerja keras, dan anda harus mengisi ulangnya," sambung Parry.
Tentu saja pengembangan baterai saat ini masih menjadi isu utama para pemain mobil listrik. Namun rata-rata mereka masih mengejar jarak tempuh yang jauh, ketimbang menghasilkan baterai yang memiliki tenaga sangat kuat.
Pengembangan mobil listrik, termasuk tenaga
hybrid, sudah dilakukan sejak P1 Hybrid. Bahkan mereka memiliki rencana di 2022 kalau penjualan mereka, nantinya 50 persen dikuasai oleh mobil berteknologi hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)