Jakarta: Hyundai Motors Indonesia menyerahkan 393 unit mobil listrik, dan 262 unit diantaranya adalah model Ioniq 5. Pihak pabrikan mengklaim model yang dikirimkannya ini tergolong sehat dan diharapkan tidak ada permasalahan baterai yang menghinggapi.
Salah satu konsumen Ioniq 5 mengalami kerusakan baterai sehingga mobil pun tidak bisa dihidupkan. Kondisi baterai drop dari 80 persen ke 0 persen alias habis, dan tidak bisa di cas.
Terkait mobil yang akan digunakan di KTT G20, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, menyebutkan tidak perlu khawatir. Menurutnya, sistem baterai di mobil listrik tersebut aman dan canggih.
"Mengenai baterai, jadi sebenarnya tidak usah khawatir. Justru di situlah menunjukkan kecanggihan mobil Hyundai. Dalam mobil Hyundai itu ada namanya BMS (Battery Management System)," buka jelas Makmur di Senayan Jakarta.
Menurut penjelasan Makmur, BMS yang ada di Ioniq 5 akan mengecek kondisi baterai. Apabila ada bagian baterai yang tidak berfungsi, maka BMS akan mematikan baterai demi keamanan penumpang.
"Tujuannya apa? Untuk membuat safety bagi si penggunanya. Itu fungsi dari mobil electric yang mempunyai fitur yang tinggi. Jadi sebenarnya tidak ada masalah, tidak perlu dikhawatirkan," sambung Makmur.
Jakarta: Hyundai Motors Indonesia menyerahkan 393 unit mobil listrik, dan 262 unit diantaranya adalah model Ioniq 5. Pihak pabrikan mengklaim model yang dikirimkannya ini tergolong sehat dan diharapkan tidak ada permasalahan baterai yang menghinggapi.
Salah satu konsumen Ioniq 5 mengalami kerusakan baterai sehingga mobil pun tidak bisa dihidupkan. Kondisi baterai drop dari 80 persen ke 0 persen alias habis, dan tidak bisa di cas.
Terkait mobil yang akan digunakan di KTT G20, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, menyebutkan tidak perlu khawatir. Menurutnya, sistem baterai di mobil listrik tersebut aman dan canggih.
"Mengenai baterai, jadi sebenarnya tidak usah khawatir. Justru di situlah menunjukkan kecanggihan mobil Hyundai. Dalam mobil Hyundai itu ada namanya BMS (Battery Management System)," buka jelas Makmur di Senayan Jakarta.
Menurut penjelasan Makmur, BMS yang ada di Ioniq 5 akan mengecek kondisi baterai. Apabila ada bagian baterai yang tidak berfungsi, maka BMS akan mematikan baterai demi keamanan penumpang.
"Tujuannya apa? Untuk membuat safety bagi si penggunanya. Itu fungsi dari mobil electric yang mempunyai fitur yang tinggi. Jadi sebenarnya tidak ada masalah, tidak perlu dikhawatirkan," sambung Makmur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)