Konsumen Nasional Belum Sadar Pentingnya Recall

Bali: Nissan Indonesia sudah sejak 2016 menggelar program recall untuk penggantian airbag Takata. Meski sudah berjalan setahun lebih, tampaknya program ini mendapatkan tanggapan dingin dari konsumen. General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin, menjelaskan rasio penggantian airbag konsumen Nissan masih rendah. Padahal Nissan Indonesia sudah mengumumkan program ini sejak lama. "Baru sekitar 21 persen yang memenuhi panggilan. Kalau angkanya nanti kita cek lagi karena saya tidak hapal," ujar Budi Selasa (21/11/2017) di Royal Casa Ganesha, Ubud, Bali di sela-sela lokakarya Media Nissan Intellegent Mobility. Ketika melihat press rilis yang diedarkan waktu itu, Nissan mengumumkan 53.766 unit mobil harus di menjalani program recall. Unit tersebut berlaku untuk model Grand Livina, Livina, dan X-Gear produksi April 2007 hingga November 2013, Latio produksi Agustus 2006 hingga Agustus 2009, dan Navara produksi Januari 2011 hingga Desember 2014. Jika dihitung, berarti yang sudah menjalani program ini baru berkisar 11,2 ribu unit mobil. Tentu angka ini terbilang cukup kecil untuk program yang sudah berjalan selama setahun lebih. Budi tidak mengantongi data mengapa konsumen enggan menjalani program recall. Padahal program pergantian airbag ini bisa didapatkan secara cuma-cuma. "Kalau saya perkirakan karena konsumen males ribet. Sehingga mereka tidak hadir. Padahal ini penting, jika semisalkan airbag sampai mengembang dan membahayakan penumpang." Agar program ini bisa berjalan dengan baik, PT NMI terus melakukan mengingatkan konsumen mereka. Beragam cara terus dilakukan, hingga mengirimkan pesan singkat kepada konsumen mereka, agar memenuhi program recall tersebut. "Kalau pergantian tidak lama, masih hitungan jam. Konsumen cukup datang ke dealer resmi, nanti airbag-nya diganti dengan non Takata, dan ini gratis," tutup Budi.