MTVN/Chadie
MTVN/Chadie

Porsche Panamera S Sedan Mewah Berkepribadian Ganda

Nurtjahyadi • 26 Mei 2014 14:46
medcom.id, Jakarta: Porsche Indonesia awal bulan lalu mengirimkan surat elektronik yang isinya menawarkan peminjaman satu unit Porsche Panamera S untuk di-test drive. Sebelum surel tersebut kami balas, rupanya saudara kami dari Media Indonesia telah lebih dahulu mengajukan.
 
"Daripada mencoba seorang diri, kenapa ga sekalian aja bareng dengan mereka." pikirku dan akhirnya keyfob Porsche Panamera S berpindah tangan sementara dari PT Eurokars Artha Utama ke Metrotvnews.com dan Media Indonesia, Rabu pekan lalu.
 
Nama Panamera diambil dari turunan gris Carrera yang terinspirasi dari ajang balap legendaris Panamericana Race. Kendaraan ini hadir dalam sosok sedan mewah bergaya coupe empat pintu. Penutup bagasi belakang menyatu dengan kaca belakang sehingga bisa dibilang kalau Panamera merupakan sedan fastback/liftback.

Memasuki interior kami disambut tampilan dasbor khas Porsche dengan 3 dial dengan tachometer di bagian tengah memiliki ukuran lebih dominan seperti pada model legendaris 911. Dial sebelah kiri diisi oleh spidometer dengan angka mentok di 330 km/jam sementara dial paling kanan merupakan layar GPS dan multi information display.
 
Interiornya didominasi oleh balutan kulit warna burgundy, perpaduan antara coklat dan merah red wine yang dikombinasi ornamen berwarna black piano. Balutan kulit tersbut membungkus hingga ke konsol tengah besar yang membelah ruang interior menjadi dua untuk empat penumpang.
 
Awalnya, konsol yang lebar dipenuhi tombol pengatur itu terasa membuat penumpang di belakang tersekat-sekat, namun setelah merasakan duduk di jok belakang, baru kami merasakan adanya aura individual yang memang dibutuhkan oleh pemiliknya .
 
Bagi para pengguna Porsche lain, mungkin akan terasa aneh berada di jok belakang sebuah kendaraan berlogo tameng bertuliskan 'PORSCHE - Stuttgart'. Pasalnya Porsche identik dengan mobil sport yang hanya mengakomodasi dua penumpang, maksimal dengan layout 2+2, bukan sosok sebuah sedan mewah seperti ini.
 
Tak mau membuang waktu karena hanya diberi kesempatan 'seharian' mencobanya, kunci kontak pun kami putar dan seketika terdengar raungan mesinnya yang singkat, seolah ingin menunjukkan potensinya di balik tampilannya yang mewah sekaligus sporti.
 
Moncong kendaraan pun kami arahkan ke kawasan BSD Tangerang melintasi ruas tol menuju Merak. Di perjalanan kami mencoba merasakan manfaat dari mode pengendaran yang di antaranya comfort, sport dan sport plus.
 
Cita rasa sebuah sedan mewah begitu terasa saat kami memilih mode 'comfort', lewat gerakan kendaraan yang begitu lembut merespon permukaan jalan keriting dan bergelombang.
 
Ajaib rasanya kalau kendaraan ini hanya dijalankan seperti sedan kebanyakan, karena ini adalah sebuah Porsche. Di sebuah jalan yang lumayan sepi kami mencoba menekuk sebuah bundaran sambil membenamkan pedal gas menuju tepian batas kemampuan ban menahan lateral force.
 
Lengkingan suara gesekan ban dengan lantai semen terdengar disertai goyangan mobil yang sedikit terasa berlebihan walaupun tetap terkendali berkat adanya fitur stabilitas elektronik. Kami memang mamaksakan diri untuk tetap berada pada mode pengendaraan comfort. Setelah mode pengendaraan kami pidah ke mode sport plus, barulah terasa 'Porsche'-nya.
 
Memang sedikit terasa rigid, namun saat melibas tikungan, terutama pada kecepatan tinggi, mode ini jauh lebih terasa nikmat dengan mengurangi ketinggian hingga 25mm yang diatur oleh Porsche Active Suspension Management (PASM) yang mampu menyesuaikan setingan berdasarkan kondisi jalanan.
 
Adanya pilihan mode pengendaraan tersebut juga menjadikan Panamera S menjadi sebuah sosok sedan mewah yang memiliki beberapa kepribadian.
 
Di kepadatan ruas tol, kendaraan ini bisa saja menjadi 'anak baik-baik' dengan mengikuti antrean dan larut dalam kemacetan. Namun bila ada sedikit celah dan jarak, perangai aslinya sebagai kendaraan ber DNA sport akan menyeruak keluar tanpa bisa terbendung.
 
Seperti ketika kami melaju di tengah 'kerumunan' kendaraan yang para pengemudinya melupakan aturan dan etika serta makna perbedaan jalur lambat dan jalur cepat. Mereka bergerombol di jalur cepat tanpa ada yang punya niat mendahului kendaraan yang ada di jalur lambat.
 
Sementara itu di belakang banyak kendaraan yang tertahan oleh kelakuan mereka, dan akhirnya kami memaklumi juga kalau mereka terpaksa mendahului dari jalur kiri untuk bisa mengisi hamparan jalan yag kosong terbentang di depan dengan spasi beberapa ratus meter...hmm orang Indonesia banget ya?
 
Begitu ada sedikit celah dan kesempatan, pedal gas Panamera S kami benamkan ke lantai, menunjukkan taringnya sebagai Porsche sejati melalui mesin V6 3.0 liter twin-turbocharged bertenaga 420 hp pada 6.000 rpm yang berada di engine bay di balik moncong depan..
 
Disertai raungan knalpotnya yang intimidatif, kendaraan melesat seperti jet tempur yang terlontar dari sebuah kapal induk dan tanpa perlu berlama-lama, kami sudah kembali ke kecepatan 'normal' di belakang kendaraan lainnya. Aksi kami itu membuat kendaraan lain yang telah mendahului dari jalur kiri kembali berada di belakang kami.
 
Melongok spesifikasinya untuk mencapai 100 km/jam kendaraan ini hanya butuh 5,1 detik. Sementara kecepatan maksimalnya bisa menyundul 287 km/jam. Pantas saja aksi tadi begitu mudah dilakuan.
 
Dengan torsi maksimalnya sebesar 520 Nm pada 1.750-5.000 rpm yang relatif lebih rendah, dampaknya ada pada konsumsi bahan bakarnya yang bisa diklaim mampu menempuh 11,49-11,23 km untuk setiap liter bensin.
 
Kemampuannya itu juga tidak lepas berkat digunakannya transmisi otomatis PDK (Porsche DoppelKupplungsgetriebe/ dual-clutch) 7-speed yang mampu mengatur perpindahan gigi secara akurat dan cepat sehingga mampu meningkatkan performa sekaligus efisiensi bahan bakar.
 
Melaju pada kecepatan tinggi juga tetap pede berkat kemampuan remnya yang tidak kalah ampuhnya bahkan cenderung sangat sensitif.
 
Faktor-faktor itulah yang memuat kendaraan ini tetap gesit meskipun memboyong bodi berukuran lumayan besar dengan panjang 4.970 mm, lebar 1.931 mm, tinggi 1.418 mm dan dengan panjang sumbu roda 2.900 mm.
 
Porsche Panamera S bisa menjadi pilihan alternatif bagi para eksekutif yang telah sangat mapan yang memposisikan diri berada di jok belakang bersama seorang sopir, namun tetap pantas digunakan di akhir pekan dengan mengemudikannya sendiri atau bersama keluarga kecil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CDX)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan