Jakarta: DFSK baru-baru ini memperkenalkan Gelora sebagai mobil van yang hadir dengan model minibus dan van. Meski memperkenalkan mobil dengan bertenaga listrik, mereka masih menahan penjualannya dan baru memperkirakan perkiraan harga untuk mobil komersial ramah lingkungan tersebut.
Gelora E sebagai varian listrik diperkirakan akan siap dijual dengan harga Rp489-499 juta untuk tipe minibus dan Rp469-479 juta untuk tipe blind van. Perhitungan harga tersebut diakui oleh merek asal Tiongkok ini sudah termasuk bea cukai dan tidak termasuk pajak barang mewah, mengingat sekarang ini mereka membawa Gelora E dengan skema kendaraan utuh (completely build up/CBU) dari Tiongkok.
Meski sudah menghadirkan perkiraan harga jual, tapi PT Sokonindo Automobile (agen tunggal pemegang merek DFSK) masih menahan penjualannya Gelora E. Chief Executive Officer PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, menilai harganya masih terlalu tinggi untuk sekarang ini. Dikhawatirkan pula apabila di jual sekarang, dan pemerintah memutuskan membuat pajak kendaraan listrik menjadi murah, maka konsumen yang melakukan pembelian sekarang akan kecewa.
“Sebetulnya kami masih menunggu pemerintah karena tidak bagus juga kalau menjualnya dengan harga sekarang yang mencapai Rp400 jutaan. Tahu-Tahu besok atau tidak lama lagi, pajak impor dibikin nol. Nah, konsumen yang sudah beli Rp400 jutaan pasti kecewa. Jadi harus kami jaga,” ungkap Alexander Barus beberapa waktu lalu.
Namun Alexander Barus tidak juga bisa menahan konsumen yang ingin memiliki Gelora E, dan bersikeras untuk membelinya. Mobil ini diakui akan tetap membantu konsumen jika ada yang sangat menginginkan dan memaksa memilikinya.
"Kalau memang ada yang mau kami jual saja seperti ini. Tapi kami mengharapkan tidak seperti itu,” ucap Alexander.
Seperti yang sudah diumumkan, mobil di segmen mini bus itu menggunakan permanent magnet synchronous motor bertenaga maksimal 60 kWh dan torsi maksimal mencapai 200 Nm. Sumber tenaganya tersebut menggunakan energi listrik yang tersimpan di dalam baterai berkapasitas 42 kWh dengan jarak tempuh maksimal bisa mencapai 300 kilometer.
Klaim dari pabrikan tersebut mengatakan bahwa mobil tersebut lebih hemat biaya energi hingga 48 persen. Bahkan melalui sebuah hitungan, mobil ini mengkonsumsi 0,145 kWh per kilometer yang setara dengan Rp239 per kilometer. Catatan ini jauh lebih irit dibandingkan dengan model serupa berteknologi mesin pembakaran (internal combustion engine/ICE) yang mengkonsumsi energinya Rp463 per kilometer (untuk sebuah mobil dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 16,5 Kilometer/liter).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id