Mandalika: Mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi selalu hadir di berbagai kompetisi kendaraan hemat energi. Ternyata kehadiran para anak muda ini cukup mendapatkan perhatian dan pengakuan dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Manajer Global Program Shell Eco-marathon, Norman Koch, yang memberikan penilaian para pelajar dari Indonesia sangat baik dan memberikan performa terbaik di setiap penampilannya. Terlebih mahasiswa Indonesia kerap menyabet gelar juara di kompetisi yang diikuti.
"Saya kira tim-tim Indonesia selalu tampil excellent, mereka selalu konsisten meraih titel juara dari setiap kompetisi Shell Eco-Marathon," kata Norman Koch pada Rabu (3-7-2024) di Sirkuit Mandalika, Kita, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejak tahun 2022, tim pelajar Indonesia mampu meraih sejumlah gelar juara seperti jarak tempuh terbaik yang diraih tim Nakoela dari Universitas Indonesia pada kategori prototype yang berhasil menempuh jarak 905,2 kilometer/liter.
Pemenang lainnya adalah tim Semar Proto dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hasil 586,9 kilometer/kilowatt hour pada kategori baterai listrik, dan tim Apatte Elang Perkasa Tim 2 dari Universitas Brawijaya dengan hasil 361,2 kilometer/meter kubik dalam kategori sel bahan bakar hidrogen.
Untuk urban concept, rekor jarak tempuh terbaik untuk kategori mesin pembakaran dalam atau Internal Combustion Engine (ICE) adalah 544,2 kilometer/liter yang dicapai oleh Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Selain itu pada tahun 2023 di Bangalore, India, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga berhasil menempati peringkat tiga.
Norman mengatakan rekam jejak prestasi dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa tim-tim pelajar Indonesia cukup bagus dalam berinovasi mengembangkan kendaraan hemat energi. Meski demikian, negara-negara lain seperti Singapura, China, dan Thailand juga memberikan persaingan yang baik, namun Indonesia kerap meraih juara di setiap kompetisi.
"Mereka selalu meraih beberapa gelar juara dalam setiap kompetisi Shell Eco-Marathon," ujarnya.
Kini, sebanyak 78 tim dari 12 negara unjuk kebolehan dalam meracik kendaraan hemat energi di Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat. Mereka berkompetisi di ajang Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 yang berlangsung pada 3-6 Juli 2024.
Tercatat Indonesia menjadi negara yang mengirimkan tim paling banyak untuk ikut serta pada ajang kendaraan hemat energi ini dengan lebih dari 40 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Sisanya terdiri dari negara lainnya seperti China, Thailand, Malaysia, Qatar, Korea Selatan, dan lain-lainnya.
Kompetisi tersebut menyediakan hadiah sebesar USD3.000 untuk juara pertama disetiap kategori, sementara peraih peringkat selanjutnya juga mendapat hadiah bervariasi hingga nilai terkecil USD500. Selain hadiah uang tunai, peraih juara juga akan difasilitasi berkunjung ke pabrik Ducati di Thailand untuk belajar secara langsung tentang motorsport.
Mandalika: Mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi selalu hadir di berbagai kompetisi kendaraan hemat energi. Ternyata kehadiran para anak muda ini cukup mendapatkan perhatian dan pengakuan dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Manajer Global Program
Shell Eco-marathon, Norman Koch, yang memberikan penilaian para pelajar dari Indonesia sangat baik dan memberikan performa terbaik di setiap penampilannya. Terlebih mahasiswa Indonesia kerap menyabet gelar juara di kompetisi yang diikuti.
"Saya kira tim-tim Indonesia selalu tampil excellent, mereka selalu konsisten meraih titel juara dari setiap kompetisi Shell Eco-Marathon," kata Norman Koch pada Rabu (3-7-2024) di Sirkuit Mandalika, Kita, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejak tahun 2022, tim pelajar Indonesia mampu meraih sejumlah gelar juara seperti jarak tempuh terbaik yang diraih tim Nakoela dari Universitas Indonesia pada kategori prototype yang berhasil menempuh jarak 905,2 kilometer/liter.
Pemenang lainnya adalah tim Semar Proto dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hasil 586,9 kilometer/kilowatt hour pada kategori baterai listrik, dan tim Apatte Elang Perkasa Tim 2 dari Universitas Brawijaya dengan hasil 361,2 kilometer/meter kubik dalam kategori sel bahan bakar hidrogen.
Untuk urban concept, rekor jarak tempuh terbaik untuk kategori mesin pembakaran dalam atau Internal Combustion Engine (ICE) adalah 544,2 kilometer/liter yang dicapai oleh Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Selain itu pada tahun 2023 di Bangalore, India, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga berhasil menempati peringkat tiga.
Norman mengatakan rekam jejak prestasi dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa tim-tim pelajar Indonesia cukup bagus dalam berinovasi mengembangkan kendaraan hemat energi. Meski demikian, negara-negara lain seperti Singapura, China, dan Thailand juga memberikan persaingan yang baik, namun Indonesia kerap meraih juara di setiap kompetisi.
"Mereka selalu meraih beberapa gelar juara dalam setiap kompetisi Shell Eco-Marathon," ujarnya.
Kini, sebanyak 78 tim dari 12 negara unjuk kebolehan dalam meracik kendaraan hemat energi di Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat. Mereka berkompetisi di ajang Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 yang berlangsung pada 3-6 Juli 2024.
Tercatat Indonesia menjadi negara yang mengirimkan tim paling banyak untuk ikut serta pada ajang kendaraan hemat energi ini dengan lebih dari 40 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Sisanya terdiri dari negara lainnya seperti China, Thailand, Malaysia, Qatar, Korea Selatan, dan lain-lainnya.
Kompetisi tersebut menyediakan hadiah sebesar USD3.000 untuk juara pertama disetiap kategori, sementara peraih peringkat selanjutnya juga mendapat hadiah bervariasi hingga nilai terkecil USD500. Selain hadiah uang tunai, peraih juara juga akan difasilitasi berkunjung ke pabrik Ducati di Thailand untuk belajar secara langsung tentang motorsport.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)