Jakarta: PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melihat pasar otomotif di tahun ini masih tetap menantang bagi semuanya segmen, termasuk kendaraan komersial. Meski demikian, perusahaan masih tetap optimis tetap akan ada perbaikan di tahun ini.
President Director PT IAMI, Yusak Kristian, menjelaskan penjualan kendaraan di tahun 2024 dikisaran 860 ribu unit. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2023 yang berhasil menjual 1 juta unit kendaraan.
“Pasar otomotif, baik kendaraan komersial maupun penumpang, mengalami tekanan tahun lalu. Namun, kami berharap kondisi tahun ini bisa lebih baik,” ujar Yusak pada Rabu (5-3-2025) di Jakarta Pusat.
Kemudian memasuki tahun 2025, pasar otomotif nasional masih tertekan. Mengacu data terbaru, jumlah total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Artinya, turun 11,3 persen secara year-on-year (YoY) pada Januari 2025 dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara itu penjualan retail turun 18,6 persen YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama 2024.
Yusak melihat awal tahun masih sulit karena ada sejumlah regulasi yang baru difinalisasi pada akhir 2024. Hal ini menyebabkan pasar di bulan Januari masih tertahan.
"Januari cukup terdampak karena ada beberapa regulasi yang finalisasinya dilakukan di penghujung tahun. Akibatnya, awal tahun belum bisa langsung bergerak optimal," tambahnya.
Kini sudah melewati Februari 2025, Yusak melihat kondisi pasar menunjukkan perbaikan dibandingkan Januari. “Jika dibandingkan Januari, Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa,” jelas Yusak.
Jakarta: PT
Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melihat pasar
otomotif di tahun ini masih tetap menantang bagi semuanya segmen, termasuk kendaraan komersial. Meski demikian, perusahaan masih tetap optimis tetap akan ada perbaikan di tahun ini.
President Director PT IAMI, Yusak Kristian, menjelaskan penjualan kendaraan di tahun 2024 dikisaran 860 ribu unit. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2023 yang berhasil menjual 1 juta unit kendaraan.
“Pasar otomotif, baik kendaraan komersial maupun penumpang, mengalami tekanan tahun lalu. Namun, kami berharap kondisi tahun ini bisa lebih baik,” ujar Yusak pada Rabu (5-3-2025) di Jakarta Pusat.
Kemudian memasuki tahun 2025, pasar otomotif nasional masih tertekan. Mengacu data terbaru, jumlah total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Artinya, turun 11,3 persen secara year-on-year (YoY) pada Januari 2025 dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara itu penjualan retail turun 18,6 persen YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama 2024.
Yusak melihat awal tahun masih sulit karena ada sejumlah regulasi yang baru difinalisasi pada akhir 2024. Hal ini menyebabkan pasar di bulan Januari masih tertahan.
"Januari cukup terdampak karena ada beberapa regulasi yang finalisasinya dilakukan di penghujung tahun. Akibatnya, awal tahun belum bisa langsung bergerak optimal," tambahnya.
Kini sudah melewati Februari 2025, Yusak melihat kondisi pasar menunjukkan perbaikan dibandingkan Januari. “Jika dibandingkan Januari, Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa,” jelas Yusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
