Perakitan mobil listrik Neta di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Neta
Perakitan mobil listrik Neta di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Neta

Bocoran, Ada 4 Perusahaan China Bakal Investasi EV di Indonesia

Ekawan Raharja • 26 Mei 2025 16:05
Jakarta: Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan ada 4 perusahaan asal Tiongkok akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
 
"Wah banyak, tapi yang paling depan itu mungkin ada tiga atau empat, saya ga bisa sebut nama-namanya," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, dikutip dari Antara.
 
Dikatakan Pandu, 4 perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen. "Jadi nanti kita lihat satu per satu," katanya lagi.

Ia menekankan investasi perusahaan China di Indonesia harus tak hanya memberikan dampak ekonomi saja, melainkan turut berdampak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi.
 
Baca Juga:
Debut Global Toyota RAV4 Generasi Baru, Hadir Lebih Canggih & Gagah

 
"Jadi per hari ini China yang advance, kita belajar langsung aja dari China. Tapi nantinya InsyaAllah bisa juga kita jadi salah satu leader-nya," ujar Pandu.
 
Sebelumnya informasi ini juga pernah diutarakan oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mahardi Tunggul Wicaksono.
 
Dia menyebutkan sejumlah perusahaan otomotif dari China dan Eropa menyatakan minatnya untuk menjajaki investasi pengembangan kendaraan listrik dan baterai di Indonesia.
 
"Ada beberapa produsen dari industri otomotif listrik maupun baterai listrik dari China yang sudah mulai diskusi dengan kami," ujar Tunggul pada Senin (19/5/2025) di Kantor Kemenperin Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan