DFSK Gelora E Bisa Jangkau 300 Kilometer Non Stop?

Jakarta: DFSK memperkenalkan Gelora sebagai kendaraan komersial yang memiliki spesifikasi cukup unik dibandingkan para kompetitornya. Mobil berdesain minibus dan blind van ini memiliki tenaga penggerak 100 persen bertenaga listrik yang dipasok dari baterai dan disalurkan ke motor listrik. Gelora E menggunakan permanent magnet synchronous motor bertenaga maksimal 60 kWh dan torsi maksimal mencapai 200 Nm. Sumber tenaganya tersebut menggunakan energi listrik yang tersimpan di dalam baterai berkapasitas 42 kWh dengan jarak tempuh maksimal bisa mencapai 300 kilometer. Konsumen tidak perlu risau untuk pencatu daya baterai, karena sudah dilengkapi dengan fast charging 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit. Sedangkan untuk pengisian reguler, Gelora memiliki pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A.   Tidak ketinggalan soal keamanan, Gelora E sudah mengadopsi perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim. Selain itu, desain body sudah tahan benturan, ditambah dengan sistem ABS dan EBD untuk memperkecil risiko kecelakaan pengemudi dan penumpang. Klaim dari pabrikan tersebut mengatakan bahwa mobil tersebut lebih hemat biaya energi hingga 48 persen. Bahkan melalui sebuah hitungan, Gelora E mengkonsumsi 0,145 kWh per kilometer yang setara dengan Rp239 per kilometer. Catatan ini jauh lebih irit dibandingkan dengan model serupa berteknologi mesin pembakaran (internal combustion engine/ICE) yang mengkonsumsi energinya Rp463 per kilometer (untuk sebuah mobil dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 16,5 Kilometer/liter). Secara ukuran, baik model minibus dan blind van, memiliki dimensi yang sama dengan 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT). Hanya saja di bagian dalam memiliki perbedaan model minibus dan blind van, yang tentu saja peruntukannya juga berbeda. Model minibus memiliki kapasitas maksimal 11 jok penumpang, dengan konfigurasi yang fleksibel mulai dari 2/7/9/11 sesuai dengan kebutuhan. Beralih untuk model blind van, panjang kabin mencapai 2,63m (luas 4,8 meter cubic) sangat cocok untuk meningkatkan kapasitas kargo dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, aplikasi khusus perkotaan, dan aspek lainnya. Soal struktur body, Gelora E menggunakan sasis ladder frame, dipadukan body model van yang didukung pintu sliding untuk mempermudah akses keluar dan masuk kabin. Di bagian depan terdapat suspensi model Macpherson Independent with Stabilizer dan di belakang model 5 leaf spring. Sayangnya untuk sekarang ini, mereka belum memasarkan mobil ini dan sebatas sebagai show unit di di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020. Namun sebagai ancang-ancang, mobil ini diperkirakan dijual dengan harga Rp489-499 juta untuk tipe minibus dan Rp469-479 juta untuk tipe blind van. Tentu angka ini cukup menarik, lantaran bisa dibilang cukup mahal untuk ukuran pengenalan teknologi baru. Namun jika dilihat secara segmentasi, mobil ini tak punya pesain yang cukup dekat. Lantaran rata-rata kendaraan tips karavan yang ada saat ini, masih dominan bermesin konvensional. Pun demikian untuk versi bensin yang disinyalir tak ada lawan karena Hyundai H-1 atau Toyota Hi-Ace memiliki jenis mesin berbeda dan kapasitasnya pun bermain di atas 2.000 cc.