medcom.id, Jakarta: Karena kasus manipulasi hasil bahan bakar yang dilakukan Mitsubishi di Jepang, Nissan akhirnya membeli saham Mitsubishi Motors. Pembelian saham ini akan berujung pada strategi mereka khususnya di wilayah emerging market seperti Asia.
Mitsubishi yang pada Agustus 2017 nanti mengenalkan produk Small MPV terbarunya, masih belum mau mengungkap lebih jauh apakah ada rencana Nissan terhadap produk tersebut. Meski diyakini Nissan akan menggunakan basis mobil tersebut.
"Untuk persoalan itu bukan hak kita berbicara strategi Mitsubishi dan Nissan. Yang jelas mereka akan lakukan studi mendalam dan pastinya menguntungkan untuk negara-negara termasuk Indonesia," papar Kyoya Kondo, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Dua mobil hasil koalisi Mitsubishi dan Nissan di Jepang.
Produk ini sendiri diplot sebagai pesaing baru di kelas Low MPV, yang merupakan pasar tergemuk di Indonesia saat ini. Nissan sendiri sudah memiliki Grand Livina, sedangkan bagi Mitsubishi ini merupakan pasar baru.
Efek Terasa
Bergabungnya Mitsubishi dengan Nissan mulai terasa di Indonesia. President Director PT Nissan Motor Indonesia, Antonio Zara digantikan Eiichi Koito. Zara pun baru satu tahun memimpin Nissan di Indonesia.
Koito bukanlah nama baru di industri otomotif nasional. Lantaran Ia sudah lama bekerja di Mitsubishi Indonesia sebagai Operating Marketing Director, selama tujuh tahun (2004-2011). Sehingga diprediksi Ia takkan asing dengan strategi pemasaran di negara ini.
“Eiichi Koito memiliki catatan konsistensi kinerja yang baik serta pengalaman luas dalam industri otomotif dan juga di Mitsubishi. Pengalamannya menangani pasar Indonesia pada tugasnya terdahulu akan sangat menguntungkan,” kata Regional Senior Vice President & Head of Operations Committee Nissan Asia & Oceania, Yutaka Sanada.
medcom.id, Jakarta: Karena kasus manipulasi hasil bahan bakar yang dilakukan Mitsubishi di Jepang, Nissan akhirnya membeli saham Mitsubishi Motors. Pembelian saham ini akan berujung pada strategi mereka khususnya di wilayah emerging market seperti Asia.
Mitsubishi yang pada Agustus 2017 nanti mengenalkan produk Small MPV terbarunya, masih belum mau mengungkap lebih jauh apakah ada rencana Nissan terhadap produk tersebut. Meski diyakini Nissan akan menggunakan basis mobil tersebut.
"Untuk persoalan itu bukan hak kita berbicara strategi Mitsubishi dan Nissan. Yang jelas mereka akan lakukan studi mendalam dan pastinya menguntungkan untuk negara-negara termasuk Indonesia," papar Kyoya Kondo, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Dua mobil hasil koalisi Mitsubishi dan Nissan di Jepang.
Produk ini sendiri diplot sebagai pesaing baru di kelas Low MPV, yang merupakan pasar tergemuk di Indonesia saat ini. Nissan sendiri sudah memiliki Grand Livina, sedangkan bagi Mitsubishi ini merupakan pasar baru.
Efek Terasa
Bergabungnya Mitsubishi dengan Nissan mulai terasa di Indonesia. President Director PT Nissan Motor Indonesia, Antonio Zara digantikan Eiichi Koito. Zara pun baru satu tahun memimpin Nissan di Indonesia.
Koito bukanlah nama baru di industri otomotif nasional. Lantaran Ia sudah lama bekerja di Mitsubishi Indonesia sebagai Operating Marketing Director, selama tujuh tahun (2004-2011). Sehingga diprediksi Ia takkan asing dengan strategi pemasaran di negara ini.
“Eiichi Koito memiliki catatan konsistensi kinerja yang baik serta pengalaman luas dalam industri otomotif dan juga di Mitsubishi. Pengalamannya menangani pasar Indonesia pada tugasnya terdahulu akan sangat menguntungkan,” kata Regional Senior Vice President & Head of Operations Committee Nissan Asia & Oceania, Yutaka Sanada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
