medcom.id, Italia: Ferrari percaya bahwa kekuatan mesin, performa dan reliabilitasnya masih akan pegang pengaruh besar di ajang balap Formula One (F1) tahun ini. Meski perubahan regulasi lebih mengatur rangka dan sistem aerodnamika, tapi sektor dapur pacu tak bisa di abaikan.
Jika Honda Racing melakukan ubahan besar terhadap konfigurasi turbocharged dan kompresor penggeraknya, Ferrari justru lebih fokus memperbaiki sistem pembakaran di mesinnya. Yaitu dengan mendesain ulang ruang bakar serta konfigurasi semprotan bahan bakar di titik sebelum ujung piston mencapai titik mati atas.
Technical Director Ferrari yaitu Mattia Binotto menjelaskan bahwa perubahan yang mereka lakukan kali ini adalah sudut kemiringan injektor bahan bakar. Komponen injektor yang dipasok Magnetti-Marelli lebih kecil namun injek bahan bakarnya justru meningkat. Ini membantu proses pembakaran di ruang mesin lebih efektif.
Efeknya, tekanan di ruang bakar jadi meningkat hingga 400 bar, sehingga performa mesin bertambah baik. Meski demikian, konfigurasi ini punya efek negatif. Yaitu membuat temperatur mesin bakal lebih tinggi dan membuat reliabilitas-nya menanggung risiko tinggi.
Kini Ferrari sedang melakukan riset secara intensif untuk menemukan formulasi bahan piston yang kuat. Karena jika menggunakan ban piston yang ada saat ini, diprediksi masih tak kuat jika harus digeber hingga 60-70 lap dalam setiap seri. Tantangan lainnya adalah Ferrari harus mendaftarkan ulang material yang bakal mereka gunakan nantinya. Agar tak ada pelanggaran regulasi yang ditetapkan FIA.
medcom.id, Italia: Ferrari percaya bahwa kekuatan mesin, performa dan reliabilitasnya masih akan pegang pengaruh besar di ajang balap Formula One (F1) tahun ini. Meski perubahan regulasi lebih mengatur rangka dan sistem aerodnamika, tapi sektor dapur pacu tak bisa di abaikan.
Jika Honda Racing melakukan ubahan besar terhadap konfigurasi turbocharged dan kompresor penggeraknya, Ferrari justru lebih fokus memperbaiki sistem pembakaran di mesinnya. Yaitu dengan mendesain ulang ruang bakar serta konfigurasi semprotan bahan bakar di titik sebelum ujung piston mencapai titik mati atas.
Technical Director Ferrari yaitu Mattia Binotto menjelaskan bahwa perubahan yang mereka lakukan kali ini adalah sudut kemiringan injektor bahan bakar. Komponen injektor yang dipasok Magnetti-Marelli lebih kecil namun injek bahan bakarnya justru meningkat. Ini membantu proses pembakaran di ruang mesin lebih efektif.
Efeknya, tekanan di ruang bakar jadi meningkat hingga 400 bar, sehingga performa mesin bertambah baik. Meski demikian, konfigurasi ini punya efek negatif. Yaitu membuat temperatur mesin bakal lebih tinggi dan membuat reliabilitas-nya menanggung risiko tinggi.
Kini Ferrari sedang melakukan riset secara intensif untuk menemukan formulasi bahan piston yang kuat. Karena jika menggunakan ban piston yang ada saat ini, diprediksi masih tak kuat jika harus digeber hingga 60-70 lap dalam setiap seri. Tantangan lainnya adalah Ferrari harus mendaftarkan ulang material yang bakal mereka gunakan nantinya. Agar tak ada pelanggaran regulasi yang ditetapkan FIA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
