Jakarta: Menjaga jarak aman berkendara sudah seharusnya dipahami dan diterapkan oleh seluruh pengendara. Bahkan peraturan mengenai jaga jarak antara kendaraan sudah diatur di dalam pasal 62 PP no. 43 tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas. Melalui peraturan tersebut mewajibkan para pengendara untuk menjaga jarak dengan mobil yang berada di depannya. Dilansir website Nissan, menjaga jarak di antara kedua kendaraan bukanlah tanpa alasan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Menjaga Jarak Aman Berkendara
Didukung dengan data dari Badan Kesehatan Dunia WHO yang menyatakan bahwa 90 persen kecelakaan di lalu lintas disebabkan oleh kesalahan manusia, salah satunya dengan tidak menjaga jarak aman. Lalu, bagaimana cara yang aman untuk menjaga jarak di belakang mobil lain ketika berkendara?
Perhatikan Roda Belakang Mobil di Depan
Jika dengan menghitung jarak dan waktu masih terlalu membingungkan, Anda bisa melakukan hal paling sederhana dan terpenting dalam memperkirakan jarak aman antara mobil Anda dan kendaraan di depan Anda. Cukup melihat bagian roda belakang pada kendaraan tersebut. Pastikan Anda dapat melihat roda belakang kendaraan di depan Anda menyentuh tanah untuk menghitung jarak aman antara mobil Anda dan juga mobil tersebut.
Melihat roda belakang tersebut bukan berarti tanpa alasan, dengan Anda dapat melihat roda belakang pada kendaraan di depan berarti Anda memiliki ruang yang cukup untuk bermanuver ketika terjadi sesuatu.
Sementara menurut teori defensive driving, jarak aman mobil pengemudi dengan mobil yang berada di depannya adalah 3 detik. Mengapa menggunakan hitungan waktu dibandingkan dengan jarak dalam meter? Terdapat dua alasan dalam pemilihan menghitung jarak menggunakan hitungan waktu karena waktu relatif lebih mudah disesuaikan dengan kecepatan kedua mobil. Alasan kedua ialah ketika Anda melakukan rem, proses pengereman dengan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara membutuhkan waktu selama 3 detik.
Menurut Rifat Sungkar bahwa dalam kasus pengereman mendadak dibutuhkan waktu sekitar 0,5 detik hingga 1 detik. Waktu tersebut merupakan waktu bagi otak pengendara untuk memperoses perintah pada otot di kaki Anda untuk menginjak pedal rem. Selain itu, kerja mekanis dari sistem pengereman setelah menerima perintah untuk mulai memperlambat laju putar roda juga membutuhkan waktu selama 0,5 hingga 1 detik.
Alasan terakhir adalah kemampuan mobil dalam memproses mengerem hingga memberhentikan laju mobil juga membutuhkan waktu selama 0,5-1 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, 3 detik adalah waktu yang ideal untuk menjalankan semua proses di atas.
Jakarta: Menjaga jarak aman berkendara sudah seharusnya dipahami dan diterapkan oleh seluruh pengendara. Bahkan peraturan mengenai jaga jarak antara kendaraan sudah diatur di dalam pasal 62 PP no. 43 tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas. Melalui peraturan tersebut mewajibkan para pengendara untuk menjaga jarak dengan mobil yang berada di depannya. Dilansir website Nissan, menjaga jarak di antara kedua kendaraan bukanlah tanpa alasan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Menjaga Jarak Aman Berkendara
Didukung dengan data dari Badan Kesehatan Dunia WHO yang menyatakan bahwa 90 persen kecelakaan di lalu lintas disebabkan oleh kesalahan manusia, salah satunya dengan tidak menjaga jarak aman. Lalu, bagaimana cara yang aman untuk menjaga jarak di belakang mobil lain ketika berkendara?
Perhatikan Roda Belakang Mobil di Depan
Jika dengan menghitung jarak dan waktu masih terlalu membingungkan, Anda bisa melakukan hal paling sederhana dan terpenting dalam memperkirakan jarak aman antara mobil Anda dan kendaraan di depan Anda. Cukup melihat bagian roda belakang pada kendaraan tersebut. Pastikan Anda dapat melihat roda belakang kendaraan di depan Anda menyentuh tanah untuk menghitung jarak aman antara mobil Anda dan juga mobil tersebut.
Melihat roda belakang tersebut bukan berarti tanpa alasan, dengan Anda dapat melihat roda belakang pada kendaraan di depan berarti Anda memiliki ruang yang cukup untuk bermanuver ketika terjadi sesuatu.
Sementara menurut teori defensive driving, jarak aman mobil pengemudi dengan mobil yang berada di depannya adalah 3 detik. Mengapa menggunakan hitungan waktu dibandingkan dengan jarak dalam meter? Terdapat dua alasan dalam pemilihan menghitung jarak menggunakan hitungan waktu karena waktu relatif lebih mudah disesuaikan dengan kecepatan kedua mobil. Alasan kedua ialah ketika Anda melakukan rem, proses pengereman dengan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara membutuhkan waktu selama 3 detik.
Menurut Rifat Sungkar bahwa dalam kasus pengereman mendadak dibutuhkan waktu sekitar 0,5 detik hingga 1 detik. Waktu tersebut merupakan waktu bagi otak pengendara untuk memperoses perintah pada otot di kaki Anda untuk menginjak pedal rem. Selain itu, kerja mekanis dari sistem pengereman setelah menerima perintah untuk mulai memperlambat laju putar roda juga membutuhkan waktu selama 0,5 hingga 1 detik.
Alasan terakhir adalah kemampuan mobil dalam memproses mengerem hingga memberhentikan laju mobil juga membutuhkan waktu selama 0,5-1 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, 3 detik adalah waktu yang ideal untuk menjalankan semua proses di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)