California: Tesla Supercharging dikenal sebagai charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar. Kini, charging station tersebut ditingkatkan dan hadir dalam versi Supercharging V4.
Jenama asal Amerika Serikat ini sudah memperkenalkan Supercharging V4 di Perancis. Terletak di Clermont-Ferrand, Perancis, dan dilengkapi dengan 12 kios pengisian daya individu.
Perancis dipilih karena polusi mobil listrik asal Amerika Serikat itu di sana cukup besar, sudah ada lebih dari 100 ribu unit. Lebih rinci, 50.000 unit pertama terjual dalam waktu 13 tahun, sedangkan 50.000 unit berikutnya terjual dalam waktu sekitar 16 bulan.
Versi Supercharging V4 kini sudah menerima berbagai jenis mobil listrik, tidak lagi ekslusif untuk Tesla saja. Tentu saja ini tidak terlepas dari sejumlah merek otomotif, sebut saja General Motors; Mercedes-Benz; dan Volvo, yang sudah menjalin kerja sama dengan Tesla untuk pemanfaatan SPKLU itu.
Baca Juga:
Baru Belajar Naik Sepeda Motor? Ini Cara Mudahnya!
Supercharging V4 hadir dengan desain kombinasi warna hitam dan putih, serta bentuk yang lebih tinggi. Kabel pengisian dayanya juga lebih panjang, dengan ukuran sekitar 2,9-3 meter, memudahkan pengguna mobil listrik untuk mengisi daya kendaraan mereka dengan efisien.
Untuk wilayah Eropa, colokan Supercharging V4 ini kompatibel dengan standar pengisian daya CCS Combo 2 (CCS2) yang digunakan oleh Tesla maupun kendaraan listrik non-Tesla lainnya.
Stasiun pengisian daya ini dapat mengeluarkan daya hingga 250 kilowatt per kios. Tetapi perusahaan memiliki niatan untuk menghadirkan Supercharging dengan daya pengisian yang lebih besar di masa depan.
California: Tesla Supercharging dikenal sebagai charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar. Kini, charging station tersebut ditingkatkan dan hadir dalam versi Supercharging V4.
Jenama asal Amerika Serikat ini sudah memperkenalkan Supercharging V4 di Perancis. Terletak di Clermont-Ferrand, Perancis, dan dilengkapi dengan 12 kios pengisian daya individu.
Perancis dipilih karena polusi mobil listrik asal Amerika Serikat itu di sana cukup besar, sudah ada lebih dari 100 ribu unit. Lebih rinci, 50.000 unit pertama terjual dalam waktu 13 tahun, sedangkan 50.000 unit berikutnya terjual dalam waktu sekitar 16 bulan.
Versi Supercharging V4 kini sudah menerima berbagai jenis mobil listrik, tidak lagi ekslusif untuk Tesla saja. Tentu saja ini tidak terlepas dari sejumlah merek otomotif, sebut saja General Motors; Mercedes-Benz; dan Volvo, yang sudah menjalin kerja sama dengan Tesla untuk pemanfaatan SPKLU itu.
Baca Juga:
Baru Belajar Naik Sepeda Motor? Ini Cara Mudahnya!
Supercharging V4 hadir dengan desain kombinasi warna hitam dan putih, serta bentuk yang lebih tinggi. Kabel pengisian dayanya juga lebih panjang, dengan ukuran sekitar 2,9-3 meter, memudahkan pengguna mobil listrik untuk mengisi daya kendaraan mereka dengan efisien.
Untuk wilayah Eropa, colokan Supercharging V4 ini kompatibel dengan standar pengisian daya CCS Combo 2 (CCS2) yang digunakan oleh Tesla maupun kendaraan listrik non-Tesla lainnya.
Stasiun pengisian daya ini dapat mengeluarkan daya hingga 250 kilowatt per kios. Tetapi perusahaan memiliki niatan untuk menghadirkan Supercharging dengan daya pengisian yang lebih besar di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
