Jakarta: Indonesia menunjukan keseriusannya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, bahkan sampai tahap baterai. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, sampai ke Amerika Serikat untuk mengaet investasi fasilitas pengujian baterai.
Bahlil datang berkunjung dan bertemu dengan Presiden Internasional UL Solutions Todd Denison di Amerika Serikat pada Senin (26/6). Dia meminta kepada perusahaan global bidang sertifikasi dan pengujian perangkat lunak untuk mendirikan fasilitas pengujian baterai guna mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) di Indonesia.
Pihaknya berharap Pemerintah dapat menjalin kolaborasi dengan UL Solutions untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang tentunya aman dan mengedepankan keselamatan bagi pengendaranya.
"Selain itu, penciptaan ekosistem EV baterai ini juga sangat penting untuk menekan emisi karbon di bumi," ujar Bahlil dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Toyota Ingin Bikin SUV Sekelas Rolls-Royce?
Todd Denison melihat potensi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia cukup menjanjikan, seperti halnya di Amerika Serikat dengan adanya komitmen penggunaan energi bersih (clean energy) dan mandat pengurangan emisi.
"Kami mendukung keamanan atas inovasi baru seperti halnya teknologi EV baterai ini. Sampai saat ini, fasilitas pengujian baterai di Asia baru ada di China. Kami akan mengkaji lebih dalam potensi pendirian titik pengujian baterai di Indonesia," kata Todd.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM terus mendorong terciptanya ekosistem baterai kendaraan listrik dengan memberikan kemudahan izin usaha bagi investor yang berminat untuk berinvestasi kepada ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Bahlil percaya kemajuan teknologi harus diimbangi dengan keamanan bagi setiap penggunanya.
Pertemuan ini diharapkan akan bisa berlanjut ke tahap yang lebih serius nantinya untuk membahas komitmen kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan UL Solutions. Mengingat sejauh ini, Amerika Serikat selama periode 2018 hingga triwulan pertama 2023 telah merealisasikan investasinya di Indonesia sebesar USD9,4 miliar.
Jakarta: Indonesia menunjukan keseriusannya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, bahkan sampai tahap baterai. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, sampai ke Amerika Serikat untuk mengaet investasi fasilitas pengujian baterai.
Bahlil datang berkunjung dan bertemu dengan Presiden Internasional UL Solutions Todd Denison di Amerika Serikat pada Senin (26/6). Dia meminta kepada perusahaan global bidang sertifikasi dan pengujian perangkat lunak untuk mendirikan fasilitas pengujian baterai guna mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) di Indonesia.
Pihaknya berharap Pemerintah dapat menjalin kolaborasi dengan UL Solutions untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang tentunya aman dan mengedepankan keselamatan bagi pengendaranya.
"Selain itu, penciptaan ekosistem EV baterai ini juga sangat penting untuk menekan emisi karbon di bumi," ujar Bahlil dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Toyota Ingin Bikin SUV Sekelas Rolls-Royce?
Todd Denison melihat potensi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia cukup menjanjikan, seperti halnya di Amerika Serikat dengan adanya komitmen penggunaan energi bersih (clean energy) dan mandat pengurangan emisi.
"Kami mendukung keamanan atas inovasi baru seperti halnya teknologi EV baterai ini. Sampai saat ini, fasilitas pengujian baterai di Asia baru ada di China. Kami akan mengkaji lebih dalam potensi pendirian titik pengujian baterai di Indonesia," kata Todd.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM terus mendorong terciptanya ekosistem baterai kendaraan listrik dengan memberikan kemudahan izin usaha bagi investor yang berminat untuk berinvestasi kepada ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Bahlil percaya kemajuan teknologi harus diimbangi dengan keamanan bagi setiap penggunanya.
Pertemuan ini diharapkan akan bisa berlanjut ke tahap yang lebih serius nantinya untuk membahas komitmen kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan UL Solutions. Mengingat sejauh ini, Amerika Serikat selama periode 2018 hingga triwulan pertama 2023 telah merealisasikan investasinya di Indonesia sebesar USD9,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)